Agar dapat menghemat waktu, kami memutuskan menaiki Ferry Executive
yang baru saja dibuka ASDP setahun ini, karena tiketnya bisa dipesan secara
online, maka adik langung beli untuk keberangkatan tanggal 13/7/2019 dan
kepulangan tanggal 15/7/2019. Harga
tiket IDR 579.000 per mobil. Berangkat setiap jam genap dari Merak dan setiap
jam ganjil dari Bakauheni. Harga tsb sudah termasuk biaya penyeberangan seluruh
penumpang dalam satu mobil yang sama.
Adik juga booking 2 kamar di Hotel Pop ! kawasan Walter
Monginsidi dengan diskon Traveloka seharga @ IDR 295.000, sementara istri
memesan 1 cottage untuk keluarga dengan jumlah anggota maksimal 8 orang, juga
sewa perahu (private boat) dan 4x makan, termasuk perlengkapan snorkling, parker
mobil di dermaga Ketapang, dokumentasi (juga foto bawah air) dan nelayan
setempat yang akan menemani kami selama perjalanan dengan total biaya IDR
6.000.000.
Kejutan juga melihat bahwa konsep terminal Ferry saat ini sudah
jauh berubah, karena ASDP bahkan memfasilitasi terminal ini dengan garbarata,
mall dan tentu saja berbagai restoran/coffee shop. Hanya saja kami tidak sempat
eksplorasi, karena sudah keburu masuk kapal. Karena belum sarapan, kami
memutuskan sarapan ala kadarnya dengan aneka roti dan mie instan.
Suasana kapal lebih baik ketimbang ferry biasa, namun masih
kalah jauh mentereng ketimbang terminal dan mallnya. Begitu kapal berlabuh,
kami segera masuk mobil dan langsung tancap gas menuju Bandar Lampung. Tolnya
sangat sepi, suasana di tol agak-agak mirip tol Soreang – Pasir Koja di
Bandung. Nampak dikejauhan alam
Lampung dengan ciri khas bukit dan
pegunungan yang berlapis-lapis. Ada spot
menarik di sisi kiri jalan tol, sayang saya tidak sempat mengabadikannya krn
istri kuatir kalau harus berhenti di bahu jalan meski jalan tolnya cukup
lengang.
Googlemaps mengarahkan kami keluar di penunjuk jalan dengan
tulisan Kawasan Industri, merasa ganjil dengan penunjuk jalan tersebut kami
memutuskan keluar di gerbang tol berikutnya, ternyata jalan menuju Bandar
Lampungnya sangat jelek jadi agak menyesal tidak mengikuti saran Googlemaps. Pikir-pikir,
ironis juga jalan tol yang sudah baik, malah diakhiri dengan jalan hancur
menuju Bandar Lampung. Biaya tol Bakauheni – Kotabaru sekitar 63.000.
Akhirnya sampailah kami di Kota Bandar Lampung, kota ini
merupakan 1 dari 2 kota besar lainnya yang ada di propinsi Lampung, kota
satunya dikenal dengan nama Metro, diluar kedua kota ini ada 13 kabupaten. Kesan sepintas, kota ini bersih, dan cukup menarik, jalan-jalannya lebar, turun
naik dan mulus, di beberapa spot terlihat pemandangan ke teluk Lampung yang
indah. Namun terlihat cukup banyak pengemis berkeliaran, sepertinya harus jadi
masukan bagi pemerintah setempat.
Link berikutnya https://hipohan.blogspot.com/2019/07/jalan-jalan-ke-bandar-lampung-dan_58.html
No comments:
Post a Comment