Sudah lama tak makan Bubur Mang Oyo, kebetulan 3 tahun ini buka di Kliningan. Alhasil saya dan istri makan siang disini, rencananya habis dr sini lsg ke Bank Syariah Permata di Buahbatu.
Eh belum selesai urusan dengan teller, istri lsg menghampiri dengan wajah pucat pasi menyadari Samsung S7 nya sudah tidak ada di tas. Bukan masalah HP tentu saja, melainkan data2 yang ada di dalamnya.
Teringat kejadian yang sama di Tokyo setahun lalu saat Samsung Note 5 istri juga sempat hilang namun ditemukan seseorang dan saya berhasil mendapatkannya lagi dengan bantuan Lost and Found. Saat itu saya kagum sekali dengan kejujuran Bangsa Jepang dan tak yakin apakah Bangsa kita memiliki kejujuran yang sama. Tokyo sih sangat wajar memiliki rating tinggi soal kejujuran, Bloomberg menobatkan Tokyo sebagai kota paling jujur di dunia.
Tahun 2016, jumlah uang yang tertinggal dan dikembalikan via polisi saja di Tokyo mencapai 370 Milyar. Kok banyak ? Ya penduduk Tokyo lebih suka transaksi dengan uang kontan.
Kembali ke cerita utama, saya lsg memberikan HP XL saya pada istri, dan saya minta menunggu di Bank krn urusan kami belum selesai, sedangkan saya memegang HP Tsel satunya dan dengan cepat kembali menuju ke lokasi Koenyah. Sepanjang jalan saya coba call nomor istri, namun hanya nada dering dan tak ada yang mengangkat. Setelah kesekian kali, muncul respon mesin, kalau HP berada diluar jangkauan.
Saya semakin pesimis, karena modus operandi pelaku biasanya memang lsg cabut kartu. Sesampainya di Koenyah, Ibu penjual bubur lsg menunjuk ke belakang, tempat office boy bekerja, ternyata beliau sedang asik membaca Quran dan lsg mengiyakan bahwa HP istri memang tertinggal. Dia segera masuk ke belakang dan keluar kembali dengan HP ditangan seraya minta maaf kalau beliau tak berani menjawab panggilan. Saya sampaikan apresiasi saya, namun beliau menolak dengan ramah sambil tersenyum.
Ahh terharu melihat kejujuran, keramahan dan kesantunan beliau, insya Allah, bangsa ini ternyata masih memiliki harapan, krn jujur adalah modal sangat penting bagi suatu bangsa.
No comments:
Post a Comment