Setelah klinik berdiri tahun 2014, deretan depan yang tadinya balong ikan, mulai muncul berbagai bisnis, mulai dr tempat kos, penjual goreng2an, servis barang elektronik, bengkel sepeda, warung jus buah, warung padang, warung pulsa dan supplier air minum.
Warung jus buah salah satu yang terlaris, jusnya kental dan sudah memiliki mesin pengemas. Dikelola dua bersaudara, abang dan adik asal Sumatera Barat.
3 minggu terakhir saya rajin minum jus jambu batu, bahkan kadang 2 gelas sehari. 4 hari lalu, Penjual Si Uda jus mengeluhkan susahnya gula pasir dan pasokan buah, hari ini Si Uda tutup.
Kondisi hemm seperti ini buat usaha kecil, menjadi hari2 yang berat. Btw bagaimana dengan klinik? He jika stok masker habis (krn handscon, hand sanitizer, dan faceshield masih ada) kami pun bakal tutup. Tidak mungkin maju medan perang tanpa APD yang memadai. Pula jika kami terus maju dan malah terinfeksi, malah bisa jadi media penularan penyakit pasien satu ke pasien lain.
Beberapa APD yang kelebihan, kami sumbangkan ke layanan kesehatan lainnya seperti 100 masker 1 ply ke salah satu rekan kami spesialis penyakit dalam, lalu 900 Nurse Cap ke salah satu RS besar di Baleendah.
Apapun bagi saya pribadi, adalah keajaiban kami masih buka sampai masuk ke April 2020, dan bersyukur dengan 30 lebih karyawan klinik yang bahu membahu dan pantang menyerah. Semoga Indonesia terbebas dari korona, aamiin YRA.