Menikah dengan : Zulkifli Daulay
Putra dan Putri
sbb :
- Nunung Daulay
- Hotma Daulay
- Hanum Daulay
- Ipa Daulay
- Fahri Daulay
- Milda Daulay
Nurmina Pohan |
Bakat Seni Yang Menonjol
Diantara para putri Baginda Karapatan, Nurmina Pohan lah
yang mahir berbahasa Inggris, hal ini karena dulu pernah bersekolah di
Yogyakarta dan tinggal bersama abangnya alias Oloan Pohan. Beliau memang
multitalenta, selain berparas manis, juga
pandai bernyanyi dengan suara merdu. Selain bakat diatas, beliau juga suka
menari, dan gemar menulis. Bahkan Nurmina Pohan sempat menulis naskah novel
percintaan.
Sayangnya Zulkifli Daulay suaminya, tidak begitu
mendukung kelebihan-kelebihan yang dimiliki istrinya. Zulkifli Daulay yang agak
posesif justru membakar naskah novel yang sedang diselesaikan oleh istrinya. Nampaknya
beliau malah cemburu berat dengan tokoh pemuda di dalam naskah novel karya Nurmina
Pohan.
Kawin Lari
Mirip dengan kisah Mayurida Pohan, Zulkifli Daulay pun awalnya
merupakan anak kost dekat rumah Baginda Karapatan saat melanjutkan sekolah di
SMA. Suatu hari, matanya dan hatinya
terpana dengan sosok Nurmina Pohan. Dengan segala cara dia berusaha untuk
merayu dan mendekati Nurmina Pohan dan berhasil.
Lalu dengan hanya bermodalkan cinta, Zulkifli Daulay memberanikan diri mendatangi Baginda
Karapatan dan menyampaikan maksud hatinya untuk melamar. Namun Baginda
Karapatan yang memang memiliki syarat-syarat berkualifikasi tinggi, langsung
menolak menolak mentah-mentah lamaran tersebut. Tidak kehilangan akal, Zulkifi Daulay
mengajak Nurmina Pohan kawin lari.
Beratnya Kehidupan Rumah Tangga
Erwin Siregar yang memang sempat bertetangga dengan
bibinya alias Nurmina Pohan melihat selama berumah tangga, beliau selalu berada
dalam tekanan batin, dan semua bakat-bakat yang dimilikinya tdk didukung dan
dihargai samasekali oleh suaminya. Hanya kasih sayang sama pada anak-anaknyalah
yang membuatnya bertahan menghadapi situasi tersebut.
Patah Hati
Kadang Nurmina Pohan teringat salah satu teman dekatnya
yang juga teman kuliah abangnya Oloan Pohan kala di Yogyakarta yang memang
sempat menjalin hubungan cukup dekat. Belakangan Husin Siregar demikian nama
pemuda tersebut menjadi dekan Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.
Karena cintanya pada Nurmina Pohan tak sampai, Husin Siregar
bahkan sempat patah hati, dan berbulan bulan nyaris tidak keluar kamar. Untung
saja situasi ini tidak bertambah serius, karena pemuda tersebut bahkan sempat
mengibarkan bendera setengah tiang di depan kamar kostnya. Setelah lama menyembuhkan
luka hatinya akhirnya beliau berumah tangga menjelang usia lanjut.
Berpulangnya Nurmina Pohan
Sekitar thn
2012 Nurmina Pohan ini beserta kakaknya Nurdia Pohan mengadakan perjalanan jauh
lintas Sumatera. Salah satu tempat yang yang
mereka kunjungi sesuai rekomendasi Rudi Ramon Pohan adalah ke Bengkulu ke
tempat istri abang mereka almarhum Oloan Pohan berdiam.
Tiba di rumah Dahlia
Matondang, Nurmina Pohan langsung takjub, rumah di tengah kota dengan tiga buah
kolam ikan dan puluhan pohon kelapa di belakang rumah yang asri menambah sejuk
suasana. Beliau langsung berkata;
"Di son ma
au kak....na giot au mulak be...." (Di sini lah aku kak...tak mau aku pulang lagi...)
Demikian katanya
sambil menangis haru dan memeluk Dahlia Matondang sambil melepas rindu.
Ternyata Dahlia Matondang dan Nurmina Pohan memang sangat
dekat khususnya ketika sama-sama di Yogyakarta, jadi tidak aneh kalau Nurmina
Pohan merasa rumah dan seluruh penghuninya layaknya rumah beliau sendiri.
"Di son ma
au kak....na giot au mulak be...." diulanginya lagi kata-kata itu sambil
menikmati pemandangan kolam ikan belakang rumah. Besoknya Nurmina Pohan minta
diambilkan kelapa muda, lalu makan dan minum air kelapa sebanyak-banyaknya,
lalu lanjut idur di bangku panjang belakang rumah. Begitu bangun maka beliau seakan
belum puas melanjutkan makan dan minum air kelapa muda lagi.
Keesokan
harinya terdengar kabar Nurmina Pohan dilarikan ke RS HM Yunus Bengkulu Jalan
Bhayangkara. Lalu beberapa hari kemudian beliau meninggal lalu dikuburkan di
dekat rumah Dahlia Matondang di Bengkulu.
"Di son ma
au kak......." (disini lah aku kak).
Lanjut ke Anak ke #9 http://hipohan.blogspot.co.id/2016/09/riwayat-baginda-karapatan-17-dari-17.html
*Mengenai
berpulangnya beliau sesuai cerita Rudi Ramon Pohan.
*Hobi beliau
dan situasi rumah tangga sesuai cerita Erwin Siregar.
No comments:
Post a Comment