Tuesday, September 28, 2010

168 Jam dalam Sandera - Meutya Hafid

Saya tidak menyangka kalau dibalik sosoknya yang mungil dan tatapan yang agak melankolis ternyata Meutya Hafid adalah sosok yang keras dan sedikit galak. Hal ini terlihat dari keberanian seorang Meutya terhadap sang penculik.

Secara keseluruhan cerita ini cukup seru, dan rasanya akan sangat menarik bagi profesi jurnalis ataupun bagi orang orang tertarik dengan profesi ini. Satu hal yang patut disayangkan meski penculikan ini terjadi di tahun 2005, saat ini situasi Irak bukan-nya membaik tetapi justru semakin panas saja.

Dibuka dengan kata pengantar oleh pak SBY, yang memang pada masa tersebut memainkan peran cukup penting dalam meyakinkan penculik agar segera membebaskan Meutya dan rekan. Buku dibagi menjadi 12 bab. Metode penceritaan yang terkesan tidak serial melainkan dibangun dengan beberapa flash back membuat kita sejak saat awal sudah langsung tercekam oleh ketegangan situasi saat tersebut.

Mujahidin juga digambarkan sebagai sosok yang bersahabat dan terpaksa bersikap sedemikian rupa hanya karena menolak agresi yang dilakukan oleh Amerika dan sekutunya. Meski tetap saja ada oknum yang “nyeleneh”.Buku ini sangat saya rekomendasikan sebagai bacaan yang menarik, ringan meski tetap berbobot.

No comments: