Membaca karya Wisnu Sasongko ini sangatlah menarik, riset-nya padat dan komprehensif, serta landasan logikanya benar benar diluar dugaan. Saya jadi teringat buku yang mirip dengan ini, sayang-nya riset yang dilakukan hanya sebatas Al Qur’an, Hadits dan beberapa lokasi yang diduga sebagai bagian dari ekspedisi Zulkarnaen, padahal kisah ini di Al Qur’an sangat samar samar meski memiliki kata kunci yang tidak ada di kitab kitab lain (khususnya Kita Yahudi), yaitu kombinasi “Dinding Besi diantara Dua Gunung”, “Zulkarnaen” dan “Yakjuj dan Makjuj” yang disatukan dalam satu kesatuan.
Apa metoda yang dilakukan Wisnu ?, pada dasarnya kembali ke kisah jaman dahulu ketika Nabi Muhammad SAW dititipkan pertanyaan beberapa pendeta Yahudi melalui kaum kafir Quraisy Mekkah, mengenai suatu kisah yang terjadi di dahulu kala, dimana para pendeta tersebut menjadikan pertanyaan ini sebagai ujian dari kenabian Muhammad SAW (dalam tradisi lain Yakjuj dan Makjuj lebih dikenal sebagai Gog Magog). Allah lalu menurunkan surat Al Kahfi (khususnya Ayat 83-98) untuk menjawab pertanyaan ini melalui Nabi Muhammad SAW.
Wisnu berasumsi, kisah2 tersebut pastilah mengacu ke kitab kitab yang menjadi rujukan kaum Yahudi termasuk kitab2 setelahnya antara lain Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Dead Sea Scroll, Talmud dan tiga buah buku karya Flavius Joshepus yaitu Against Apion, Jews Wars dan Antiquities of The Jews. Penelitian ini sekaligus untuk membuktikan keautentikan dari kitab suci Al Qur’an karena tidak ada kitab lain yang melakukan penggabungan ketiga kisah diatas.
Lantas siapakah Yakjuj dan Makjuj sebenarnya, sesuai literatur yang dipelajari, merupakan gerombolan nomad barbar Scythia, dimana mereka pernah berbuat kerusakan di Fertile Crescent (Abad 8 dan 6 SM), Urartu (743 SM), Samaria (721 SM), Nineveh (612 SM), Jerusalem (587 SM) dan Babylonia (539 SM). Dan berdasarkan sumber sumber evangelis dan zionis, bangsa bangsa eropa termasuk Inggris dan Amerika masih termasuk keturunan bangsa ini. Bisa jadi kolonialisme eropa di masa lalu dapat dianggap sebagai bagian dari penghancuran yang dilakukan Yakjuj dan Makjuj.
Rasanya sampai saat ini belum ada buku yang bisa menguraikan kisah ini dengan pendekatan sedetail yang dilakukan Wisnu Sasongko. Kandidat Doktor di ITS ini adalah juga dosen di Universitas Brawijaya Malang. Akhir kata salut untuk Wisnu Sasongko, dan rasanya tidak sabar menunggu karya berikutnya “Alexander adalah Zulkarnaen”.
Link ke buku lain Wisnu Sasongko http://hipohan.blogspot.co.id/2012/09/armageddon-nya-wisnu-sasongko.html
Apa metoda yang dilakukan Wisnu ?, pada dasarnya kembali ke kisah jaman dahulu ketika Nabi Muhammad SAW dititipkan pertanyaan beberapa pendeta Yahudi melalui kaum kafir Quraisy Mekkah, mengenai suatu kisah yang terjadi di dahulu kala, dimana para pendeta tersebut menjadikan pertanyaan ini sebagai ujian dari kenabian Muhammad SAW (dalam tradisi lain Yakjuj dan Makjuj lebih dikenal sebagai Gog Magog). Allah lalu menurunkan surat Al Kahfi (khususnya Ayat 83-98) untuk menjawab pertanyaan ini melalui Nabi Muhammad SAW.
Wisnu berasumsi, kisah2 tersebut pastilah mengacu ke kitab kitab yang menjadi rujukan kaum Yahudi termasuk kitab2 setelahnya antara lain Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Dead Sea Scroll, Talmud dan tiga buah buku karya Flavius Joshepus yaitu Against Apion, Jews Wars dan Antiquities of The Jews. Penelitian ini sekaligus untuk membuktikan keautentikan dari kitab suci Al Qur’an karena tidak ada kitab lain yang melakukan penggabungan ketiga kisah diatas.
Lantas siapakah Yakjuj dan Makjuj sebenarnya, sesuai literatur yang dipelajari, merupakan gerombolan nomad barbar Scythia, dimana mereka pernah berbuat kerusakan di Fertile Crescent (Abad 8 dan 6 SM), Urartu (743 SM), Samaria (721 SM), Nineveh (612 SM), Jerusalem (587 SM) dan Babylonia (539 SM). Dan berdasarkan sumber sumber evangelis dan zionis, bangsa bangsa eropa termasuk Inggris dan Amerika masih termasuk keturunan bangsa ini. Bisa jadi kolonialisme eropa di masa lalu dapat dianggap sebagai bagian dari penghancuran yang dilakukan Yakjuj dan Makjuj.
Rasanya sampai saat ini belum ada buku yang bisa menguraikan kisah ini dengan pendekatan sedetail yang dilakukan Wisnu Sasongko. Kandidat Doktor di ITS ini adalah juga dosen di Universitas Brawijaya Malang. Akhir kata salut untuk Wisnu Sasongko, dan rasanya tidak sabar menunggu karya berikutnya “Alexander adalah Zulkarnaen”.
Link ke buku lain Wisnu Sasongko http://hipohan.blogspot.co.id/2012/09/armageddon-nya-wisnu-sasongko.html
3 comments:
Bang Iskandar, saya jadi pingin baca buku itu.
Benarkan Iskandar or Al-Exander dari Yunani itu adalah Zulqarnain dalam Qur'an. Wah pasti menarik buku itu.
assalamualaikum bang iskandar. Sebenarnya dulu pada masa keemasan islam misteri yakjuj makjuj telah diungkap dengan sangat jelas.. bahkan dalam suatu ekspedisi husus juga membuahkan hasil yang sangat memuaskan dengan ditemukannya kordinat dinding bata besi semen tembaga yang dibuat iskandar dzulqornain.. ada yang disayangkan semua itu hanya bisa diabadikan dalam tulisan.. andaikan dulu teknologi secanggih sekarang.. saya yakin gerbang itu mungkin sudah menjadi salah satu keajaiban besar dunia dan menjadi wahana wisata spectakuler dan yang pasti semua kebohongan yang terselip diantara injil dan kitab samawi yang lain akan terlihat.. namun Allah berkehendak lain sehingga sejuta misteri Alqur'an yang salah satunya kita bahas sekarang kembali tertimbun dan buku ini saya yakin adalah awal cangkul penggalian namun masih sangat perlu digali lagi sampai tak ada sela untuk menolak kebenarannya.. mungkin sebenarnya bangsa yang lebih maju dan modern sudah jauh mendahului kita akan hal ini( kalau luar angkasa saja sudah mereka obok obok apalagi semua lubang semut dibumi!)dan seperti biasa mereka menyembunyikan kebenaran yang mereka temui seperti membungkam mulut seseorang yang akan menelanjangi sejuta keberanian mereka bermain main dengan ayat ayat Allah seperti yang nenek moyang mereka lakukan.
terimakasih sebelumnya atas info buku yang sangat mengagumkan ini dan mohon maaf sebelumnya kalau komentnya meluber terimaksih wassalamualaikum
Wass.Wr.Wb, mas Sabirun thx atas commentnya, memang saya pernah baca,saat zaman ke-khalifah-an, misteri itu telah terungkap sayang-nya kembali terkubur. Mari sama2 kita lihat apakah hal ini akan kembali terbongkar dalam waktu dekat.
Post a Comment