Buku tipis ini memberikan tips bagaimana menerapkan Sufi dalam dunia keseharian yang dalam hal ini diwakili oleh kehidupan pekerjaan sebagai karyawan kantor. Prinsipnya adalah seorang Sufi hanya tertarik pada esensi dan bukan bentuk. Dia melihat apa yang ada di dalam dengan mengabaikan yang di luar. Jika kita melihat manusia dari apa yang dikenakan, apa yang dikendarai, apa yang dimiliki, bagi Sufi semua itu tidak ada artinya.
Sufi adalah manusia tanpa tempat dan waktu, berdiam di dunia tetapi bukan merupakan bagian dari dunia itu sendiri, hidup seimbang dengan mengatur materialisme dan spritualisme secara berimbang. Dan bagaimana cara Sufi memandang hidup ? kata kata Rumi ini adalah salah satu contohnya “Engkau punya tugas yang harus dilaksanakan, laukanlah hal lain apapun itu, habiskan waktumu, tetapi tetap jika tidak kau lakukan tugas mu yang utama, maka semua waktu dan energimu akan terbuang percuma dan sia sia”. Kata kata ini menyadarkan kita akan pentingnya fokus dalam kehidupan.
Bagaimana Sufi memandang halangan ? berikut ungkapan Sufi yang digunakan Azim Jamal dalam menggambarkan halangan “Halangan hanyalah hal yang engkau lihat ketika kau kehilangan arah”, Hemm sangat menarik bukan, artinya ketika fokus kita terganggu oleh hal hal lain maka kita kembali harus diingatkan agar tetap fokus pada arah yang sudah digariskan.
Kemudian bagaimana Sufi menggambarkan totalitas, kali ini Kahlil Gibran seorang Sufi Kristen Lebanon menuliskan “Kerja adalah cinta dalam bentuk yang nyata”, sesungguhnya sangat beruntung jika pekerjaan yang kita lakukan adalah juga hal yang kita cintai. Sehingga segala sesuatu akan kita kerjakan dengan totalitas.
Sekali lagi bagaimana Sufi menggambarkan kehidupan nyata ? Sa’adi seorang Sufi Persia mengambarkan-nya dengan kata kata yang luar biasa sebagai berikut “Jalan hidup adalah bagaimana kita dapat berguna dan dapat melayani orang lain bukan doa, tasbih atau pun jubah panjang para dervian”
Sufi adalah manusia tanpa tempat dan waktu, berdiam di dunia tetapi bukan merupakan bagian dari dunia itu sendiri, hidup seimbang dengan mengatur materialisme dan spritualisme secara berimbang. Dan bagaimana cara Sufi memandang hidup ? kata kata Rumi ini adalah salah satu contohnya “Engkau punya tugas yang harus dilaksanakan, laukanlah hal lain apapun itu, habiskan waktumu, tetapi tetap jika tidak kau lakukan tugas mu yang utama, maka semua waktu dan energimu akan terbuang percuma dan sia sia”. Kata kata ini menyadarkan kita akan pentingnya fokus dalam kehidupan.
Bagaimana Sufi memandang halangan ? berikut ungkapan Sufi yang digunakan Azim Jamal dalam menggambarkan halangan “Halangan hanyalah hal yang engkau lihat ketika kau kehilangan arah”, Hemm sangat menarik bukan, artinya ketika fokus kita terganggu oleh hal hal lain maka kita kembali harus diingatkan agar tetap fokus pada arah yang sudah digariskan.
Kemudian bagaimana Sufi menggambarkan totalitas, kali ini Kahlil Gibran seorang Sufi Kristen Lebanon menuliskan “Kerja adalah cinta dalam bentuk yang nyata”, sesungguhnya sangat beruntung jika pekerjaan yang kita lakukan adalah juga hal yang kita cintai. Sehingga segala sesuatu akan kita kerjakan dengan totalitas.
Sekali lagi bagaimana Sufi menggambarkan kehidupan nyata ? Sa’adi seorang Sufi Persia mengambarkan-nya dengan kata kata yang luar biasa sebagai berikut “Jalan hidup adalah bagaimana kita dapat berguna dan dapat melayani orang lain bukan doa, tasbih atau pun jubah panjang para dervian”
No comments:
Post a Comment