Karya Tetsuo sebelumnya adalah salah satu buku terbaik yang pernah saya baca, buku ini juga yang menginspirasi munculnya Sekolah Alam di seluruh Indonesia. Terus bagaimana dengan buku kedua ini ?, berbeda dengan buku sebelumnya kali ini kita melihat Totto dewasa yang bertugas sebagai Duta Kemanusiaan UNICEF.
Dalam tugasnya ini Tetsuo mengelilingi sangat banyak negara, khususnya negara dunia ketiga, dengan menyebarkan cinta dan belas kasih untuk setiap anak dan ibu yang ditemuinya. Dalam buku ini dia berbagi perasaan dan dengan pemahaman-nya yang mendalam, tetsuo bercerita tentang anak anak korban kemiskinan, kesehatan yang tidak layak, dan perang.
Tentu kita tidak lagi menemui Totto chan kecil yang lucu, naif dan kreatif, disini kita menemukan betapa banyak di tempat di belahan dunia bukanlah merupakan tempat yang layak bagi anak2. Dilengkapi dengan foto foto yang menyentuh kita seakan dihanyutkan oleh Tetsuo ke lokasi lokasi yang menyedihkan dan kembali menyadarkan kita akan beruntungnya kita.
Tetsuo bercerita, dibeberapa tempat didunia, air merupakan substansi yang paling berharga dalam kehidupan, kadang orang harus menempuh 14 s/d 16 kilometer hanya untuk satu ember air minum coklat dan berlumpur menjadi hal hal yang tidak dapat dihindarkan bahkan termasuk untuk anak berumur kurang dari lima tahun, jangankan air untuk mandi yang mungkin di Indonesia bisa menghabiskan berember ember air bersih hanya untuk mencuci mobil.
Totto mengunjungi Tanzania (1984), Nigeria (1985), India (1986), Mozambik (1987), Kamboja dan Vietnam (1988), Angola (1989), Bangladesh (1990), Irak (1991), Ethiopia (1992), Sudan (1993), Rwanda (1994) Haiti (1995) dan Bosnia Herzegovina (1996). Tetsuo kembali mengingatkan kita bahwa semua ini belumlah berakhir dan adalah tugas kita bersama membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih aman, bagi kita semua.
Dalam tugasnya ini Tetsuo mengelilingi sangat banyak negara, khususnya negara dunia ketiga, dengan menyebarkan cinta dan belas kasih untuk setiap anak dan ibu yang ditemuinya. Dalam buku ini dia berbagi perasaan dan dengan pemahaman-nya yang mendalam, tetsuo bercerita tentang anak anak korban kemiskinan, kesehatan yang tidak layak, dan perang.
Tentu kita tidak lagi menemui Totto chan kecil yang lucu, naif dan kreatif, disini kita menemukan betapa banyak di tempat di belahan dunia bukanlah merupakan tempat yang layak bagi anak2. Dilengkapi dengan foto foto yang menyentuh kita seakan dihanyutkan oleh Tetsuo ke lokasi lokasi yang menyedihkan dan kembali menyadarkan kita akan beruntungnya kita.
Tetsuo bercerita, dibeberapa tempat didunia, air merupakan substansi yang paling berharga dalam kehidupan, kadang orang harus menempuh 14 s/d 16 kilometer hanya untuk satu ember air minum coklat dan berlumpur menjadi hal hal yang tidak dapat dihindarkan bahkan termasuk untuk anak berumur kurang dari lima tahun, jangankan air untuk mandi yang mungkin di Indonesia bisa menghabiskan berember ember air bersih hanya untuk mencuci mobil.
Totto mengunjungi Tanzania (1984), Nigeria (1985), India (1986), Mozambik (1987), Kamboja dan Vietnam (1988), Angola (1989), Bangladesh (1990), Irak (1991), Ethiopia (1992), Sudan (1993), Rwanda (1994) Haiti (1995) dan Bosnia Herzegovina (1996). Tetsuo kembali mengingatkan kita bahwa semua ini belumlah berakhir dan adalah tugas kita bersama membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih aman, bagi kita semua.
No comments:
Post a Comment