Thursday, April 09, 2015

Jalan-jalan ke Pangandaran Part #2 of 5 Green Canyon (Cukang Taneuh) dan Pantai Batu Karas


Dari sini kami langsung menuju Green Canyon dengan menggunakan bis, Green Canyon adalah lokasi yang unik dengan airnya yang kehijauan dan gua serta air terjun dibagian ujung sungai. Bis berhenti disebuah lapangan yang dikelilingi warung dan berada di seberang jalan berhadap-hadapan dengan pintu masuk. Nama Green Canyon menurut Suparmin berasal dari nama pemberian turis asal Eropa yang mengatakan ada situs seperti ini di luar negeri. Nama aslinya sendiri adalah Cukang Taneuh. Karena kami akan menggunakan enam perahu, Suparmin wanti-wanti untuk yang berniat berenang menggunakan perahu yang sama karena nelayan akan meminta biaya tambahan Rp. 100.000 per perahu, sehingga jika hanya ada satu orang yang berenang di setiap perahu, rombongan bisa kena charge Rp 600.000.  Meski sudah disampaikan tetap saja ada beberapa orang di perahu yang berbeda memutuskan berenang di lokasi, sehingga anggota rombongan tetap terkena biaya tambahan Rp 200.000.





Sungai yang kami lewati sebenarnya bermuara di laut, sehingga lokasi ini bisa juga ditempuh lewat laut, namun sepertinya saat ini ada peraturan baru sehingga nelayan yang bisa akses lewat laut bebas tidak diperkenankan lagi membawa turis langsung dari laut. Menjelang gua, ada pelabuhan kecil yang dilengkapi toilet dan warung penjaja makanan. Lokasi ini dipakai agar setiap perahu dapat secara bergantian memasuki gua yang memang tak dapat dilewati dua perahu secara bersamaan. Setiap sebuah perahu meninggalkan gua, maka perahu lainnya baru dapat masuk. 



Warna air yang kehijauan mengingatkan saya akan sungai disekeliling rumah Tarzan di Universal Studios Singapore. Sepanjang sungai yang berkelok kelok terlihat rerimbunan pohon2 dan bambu serta alat2 pancing yang diletakkan penduduk untuk menangkap ikan. Sebenarnya disini ada atraksi body rafting yang sayang-nya tidak sempat kami coba dan bukan merupakan paket dari travel yang kami bayar. Sepertinya menarik sekali body rafting menyusuri sungai ini dari lembah  diatasnya turun kebawah. Anak saya Si Sulung mengatakan dulu dia pernah mencoba rute ini, sayang karena saat itu musim kemarau, tangan dan kaki–nya lecet2 terkena batu sepanjang rute.

Setelah sekitar setengah jam menyusuri sungai pulang dan pergi serta melihat keindahan gua, kami menunggu anggota rombongan yang berenang di warung2 sekitar lapangan parkir sambil menikmati kelapa muda yang terasa sangat segar serta rambutan yang memang banyak dijual.



Dari sini kami menuju Pantai Batu Karas, posisinya sedikit menjorok kedalam, serta pantai landai dan pasirnya sangat cocok untuk berenang, sayangnya matahari sedang terik-teriknya sehingga kami tidak jadi berenang. Sambil menunggu makan siang disiapkan beberapa anggota rombongan sibuk tawar menawar di pasar Batu Akik disamping warung. Lalu kamipun menyantap Ikan Bakar, Kangkung Ca, Udang Goreng Tepung, Kerupuk dengan lahap di RM Sederhana. 

Lanjut ke http://hipohan.blogspot.co.id/2015/04/jalan-jalan-ke-pangandaran-part-3.html

No comments: