Lahir di kota yang sama dengan ku Bandung 1962, dan juga pada bulan yang sama dengan aku yakni Juli pada tanggal 27, Rossa Yuliati Pohan yang biasa dipanggil Kak Eli, yakni kakak kandungku akhirnya menghadap Sang Pencipta 9 Agustus 2018 sekitar 6:30 pagi. Kak Eli meninggal ditempat dan benar-benar mendadak tanpa pesan atau firasat apapun, akibat kecelakaan di Jatinangor di sekitar Bundaran ABC KM20, di jalur menuju Garut.
Kak Eli diserempet truk Fuso B 9927 HG berukuran besar, oleh seorang supir berusia 19 tahun bernama Bayu Al Mu'min, yang tak memiliki SIM B2 (bahkan juga tanpa SIM A) serta saat kejadian sedang sibuk menggunakan HP. Sesuai kronologis kepolisian saat mencoba menyusul sebuah mobil putih di jalur 1 Kak Eli berpindah ke jalur 2. Supir truk yang konsentrasinya pecah krn sedang sibuk menggunakan HP, tidak melihat perpindahan jalur tsb dan lantas menyenggol Kak Eli, yang lalu kehilangan keseimbangan sehingga motornya jatuh ke sisi kiri, sedangkan Kak Eli terjatuh ke sisi kanan dan langsung disambar roda kiri belakang truk.
Kak Eli berpulang meninggalkan keluarga yang terdiri dari sepasang anak dan seorang suami yang sangat mencintainya. Insya Allah Kak Eli meninggal secara Husnul Khotimah, saat berikhtiar untuk tetap di Bandung, mengasuh Ibu kami yang sudah berusia 82 tahun dan terkena stroke. Semoga kecelakaan yang menjadi penyebab wafatnya Kak Eli dan juga ikhtiarnya dalam mengasuh ibu dapat menghapus dosa-dosa beliau, dan diterima amal baiknya serta mendapatkan tempat terbaik di sisiNya, aamiin YRA.
Sekilas ke belakang, setelah Kak Eli lahir di Bandung 1962, lalu keluarga kami pindah ke Surabaya di mana abangku lahir 1964, lalu ayah kembali ditugaskan di Bandung dimana aku lahir tahun 1968. Tahun 1971 kami lalu pindah ke Sibolga, dimana adikku lahir di Medan 1974, lalu kami lanjut pindah ke Denpasar tahun 1976, dan sejak 1980 kami pindah ke Bandung sampai saat ini.
Kak Eli berperawakan tinggi besar alias 168 cm, postur Kak Eli yang bongsor sejak kecil banyak sekali menarik minat lawan jenis dan akibatnya cukup sering Kak Eli mengalami masalah dengan postur ala Gitar Spanyolnya. Bukan cuma diminati teman sekelas, menurut Ibu, Kak Eli bahkan pernah dilamar oleh guru sekolahnya dan sempat juga menjadi incaran para mahasiswa meski Kak Eli saat itu masih SMP/SMA. Namun saat menikah dan akhirnya melahirkan, postur kakak berubah menjadi Gitar Gambus Arab, dan sukurlah karena itu gangguan lawan jenis menjadi sangat minimal.
Berikut riwayat Pendidikan Kak Eli, masing-masing dua sekolah baik, SD, SMP ataupun SMA, mengikuti kepindahan ayah kami.
Kak Eli diserempet truk Fuso B 9927 HG berukuran besar, oleh seorang supir berusia 19 tahun bernama Bayu Al Mu'min, yang tak memiliki SIM B2 (bahkan juga tanpa SIM A) serta saat kejadian sedang sibuk menggunakan HP. Sesuai kronologis kepolisian saat mencoba menyusul sebuah mobil putih di jalur 1 Kak Eli berpindah ke jalur 2. Supir truk yang konsentrasinya pecah krn sedang sibuk menggunakan HP, tidak melihat perpindahan jalur tsb dan lantas menyenggol Kak Eli, yang lalu kehilangan keseimbangan sehingga motornya jatuh ke sisi kiri, sedangkan Kak Eli terjatuh ke sisi kanan dan langsung disambar roda kiri belakang truk.
Kak Eli berpulang meninggalkan keluarga yang terdiri dari sepasang anak dan seorang suami yang sangat mencintainya. Insya Allah Kak Eli meninggal secara Husnul Khotimah, saat berikhtiar untuk tetap di Bandung, mengasuh Ibu kami yang sudah berusia 82 tahun dan terkena stroke. Semoga kecelakaan yang menjadi penyebab wafatnya Kak Eli dan juga ikhtiarnya dalam mengasuh ibu dapat menghapus dosa-dosa beliau, dan diterima amal baiknya serta mendapatkan tempat terbaik di sisiNya, aamiin YRA.
Sekilas ke belakang, setelah Kak Eli lahir di Bandung 1962, lalu keluarga kami pindah ke Surabaya di mana abangku lahir 1964, lalu ayah kembali ditugaskan di Bandung dimana aku lahir tahun 1968. Tahun 1971 kami lalu pindah ke Sibolga, dimana adikku lahir di Medan 1974, lalu kami lanjut pindah ke Denpasar tahun 1976, dan sejak 1980 kami pindah ke Bandung sampai saat ini.
Kak Eli berperawakan tinggi besar alias 168 cm, postur Kak Eli yang bongsor sejak kecil banyak sekali menarik minat lawan jenis dan akibatnya cukup sering Kak Eli mengalami masalah dengan postur ala Gitar Spanyolnya. Bukan cuma diminati teman sekelas, menurut Ibu, Kak Eli bahkan pernah dilamar oleh guru sekolahnya dan sempat juga menjadi incaran para mahasiswa meski Kak Eli saat itu masih SMP/SMA. Namun saat menikah dan akhirnya melahirkan, postur kakak berubah menjadi Gitar Gambus Arab, dan sukurlah karena itu gangguan lawan jenis menjadi sangat minimal.
Berikut riwayat Pendidikan Kak Eli, masing-masing dua sekolah baik, SD, SMP ataupun SMA, mengikuti kepindahan ayah kami.
- SDN Nilem - Bandung (1969)
- SDN 11 - Sibolga (1972)
- SMPN 1 - Sibolga (1975)
- SMPN 1 – Denpasar (1976)
- SMAN 2 – Denpasar (1979)
- SMA BPI I – Bandung (1980)
- National Hotel Indonesia – Bandung (1982)
No comments:
Post a Comment