Setelah membaca “Science of Luck” , saya jadi tertarik mencari buku pertama beliau, dan akhirnya setelah berhasil menemukan buku ini, maka tanpa membuang buang waktu langsung saya eksplorasi setiap halaman-nya. Seperti buku kedua-nya membaca buku ini seperti mendengar Bong berbicara langsung, tak aneh kalau proses pembuatan-nya memang menggunakan metode dimana Bong berbicara dan seseorang merekam, mencatat lalu menuliskan kembali dalam bentuk sebuah buku.
Hal2 yang ada dibuku ini merupakan pengalaman hidup yang dijalani Bong sendiri, sekaligus merupakan hal2 yang dikutip sana dan sini yang sepertinya merupakan hasil interaksi Bong dengan banyak bahan bacaan. Sayang-nya tidak ada bagian khusus yang menyebutkan sumber2 yang digunakan Bong dalam membuat buku, meski tidak mengurangi daya tarik buku ini. Dibanding “Science of Luck”, bagi saya kualitas buku pertama ini sedikit dibawah-nya.
Bong membagi buku tidak dalam bab, melainkan “Day”, tepatnya dari “Day 1” sd “Day 17”, dimana setiap “Day”dianjurkan untuk tamat dalam 10 menit. Bab yang menarik adalah “Dilahirkan untuk gagal”. Bagi Bong, pada setiap kegagalan berlaku hukum statistik, yaitu semakin sering gagal semakin dekat ke peluang keberhasilan. Selain itu Bab menarik lainnya adalah “Bersahabat dengan Singa”, dimana Bong mencontohkan bagaimana beliau menyediakan space bagi Matius Yusuf, salah satu tokoh penting Agung Podomoro, untuk membuka stand property disetiap event seminar / training yang dilakukan oleh Bong, secara gratis, dan Matius Yusuf, cukup membantu sebagai pembicara dalam 10 atau 15 menit sesi seminar. Kharisma Matius, akan turut serta mengangkat Bong, sehingga dengan bertemankan Singa, akan otomatis mengangkat sosok kita seakan akan turut menjadi Singa juga.
Pendekatan sukses yang dijalankan Bong juga menarik, mirip dengan rahasia sedekah-nya Ustadz Yusuf Mansyur, Bong juga sangat menganjurkan untuk berbagi, apapun itu, baik materi, ilmu dan lain2, karena hanya dengan turut membantu menyalurkan apa yang kita miliki, maka rizki akan turut mengalir melewati kita, sebagaimana yang dijelaskan di Bab “Bantu Orang Lain Untuk Sukses”. Bong juga menegaskan penting-nya sikap sebagai “Salesman”, karena pada dasarnya semua orang adalah Sales, seperti yang dijelaskan di Bab ”Menjual diri demi impian” dimana dijelaskan bahkan ketika kita tidak memiliki produk apapun untuk dijual, bagaimana agar diterima bekerja atau bagaimana dapat diterima seseorang sebagai sahabat atau kekasih pun adalah merupakan proses “Sales”. Bab lainnya adalah “Menjadi Sapi Ungu”, yang secara umum kalau dalam bahasa akademiknya disebut dengan diferensiasi. Cara2 Bong menggunakan istilah cukup menarik, sehingga tak terasa buku ini justru tamat hanya dalam beberapa jam saja. Sungguh buku yang ringan namun berbobot.
Hal2 yang ada dibuku ini merupakan pengalaman hidup yang dijalani Bong sendiri, sekaligus merupakan hal2 yang dikutip sana dan sini yang sepertinya merupakan hasil interaksi Bong dengan banyak bahan bacaan. Sayang-nya tidak ada bagian khusus yang menyebutkan sumber2 yang digunakan Bong dalam membuat buku, meski tidak mengurangi daya tarik buku ini. Dibanding “Science of Luck”, bagi saya kualitas buku pertama ini sedikit dibawah-nya.
Bong membagi buku tidak dalam bab, melainkan “Day”, tepatnya dari “Day 1” sd “Day 17”, dimana setiap “Day”dianjurkan untuk tamat dalam 10 menit. Bab yang menarik adalah “Dilahirkan untuk gagal”. Bagi Bong, pada setiap kegagalan berlaku hukum statistik, yaitu semakin sering gagal semakin dekat ke peluang keberhasilan. Selain itu Bab menarik lainnya adalah “Bersahabat dengan Singa”, dimana Bong mencontohkan bagaimana beliau menyediakan space bagi Matius Yusuf, salah satu tokoh penting Agung Podomoro, untuk membuka stand property disetiap event seminar / training yang dilakukan oleh Bong, secara gratis, dan Matius Yusuf, cukup membantu sebagai pembicara dalam 10 atau 15 menit sesi seminar. Kharisma Matius, akan turut serta mengangkat Bong, sehingga dengan bertemankan Singa, akan otomatis mengangkat sosok kita seakan akan turut menjadi Singa juga.
Pendekatan sukses yang dijalankan Bong juga menarik, mirip dengan rahasia sedekah-nya Ustadz Yusuf Mansyur, Bong juga sangat menganjurkan untuk berbagi, apapun itu, baik materi, ilmu dan lain2, karena hanya dengan turut membantu menyalurkan apa yang kita miliki, maka rizki akan turut mengalir melewati kita, sebagaimana yang dijelaskan di Bab “Bantu Orang Lain Untuk Sukses”. Bong juga menegaskan penting-nya sikap sebagai “Salesman”, karena pada dasarnya semua orang adalah Sales, seperti yang dijelaskan di Bab ”Menjual diri demi impian” dimana dijelaskan bahkan ketika kita tidak memiliki produk apapun untuk dijual, bagaimana agar diterima bekerja atau bagaimana dapat diterima seseorang sebagai sahabat atau kekasih pun adalah merupakan proses “Sales”. Bab lainnya adalah “Menjadi Sapi Ungu”, yang secara umum kalau dalam bahasa akademiknya disebut dengan diferensiasi. Cara2 Bong menggunakan istilah cukup menarik, sehingga tak terasa buku ini justru tamat hanya dalam beberapa jam saja. Sungguh buku yang ringan namun berbobot.
No comments:
Post a Comment