Monday, October 03, 2011

Berdoalah dengan sungguh sungguh.

Menjelang usia 26 tahun, aku mulai berpikir perlunya seorang pendamping. Akan tetapi aku termasuk tipe lelaki yang tidak tertarik dengan pacaran, sehingga perlu dari nol untuk mencari sosok yang tepat. Sampai akhirnya salah seorang murid di Pusat Komputer (di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung) dimana aku bekerja dijodohkan oleh rekan2 di kantor. Sebenarnya aku tidak ada perasaan khusus pada wanita yang dimaksud, akan tetapi aku selalu berpikir bahwa yang nama-nya cinta seharusnya dapat diprogram (bisa jadi karena latar belakang-ku yang  kuliah di jurusan pemrograman) maka aku coba untuk melamar ybs secara langsung.

Singkat kata akhirnya aku memberanikan diri untuk melamar ybs, hal ini aku lakukan dengan asumsi pertama ybs selama ini cukup memberi perhatian khusus pada-ku, misalnya datang di malam hari ke kantor sambil membawa jajanan seperti bubur kacang hijau ataupun colenak, kedua, bagi ku cinta tidaklah penting , karena “bisa diprogram” dan ketiga ybs punya background pendidikan yang memadai. Dan tibalah saat dimana aku menyampaikan lamaran, sayang-nya saat itu ybs tidak dapat memberikan jawaban, dan minta ditunda paling tidak tiga bulan untuk berpikir, meski mengucapkan terima kasih atas perhatian yang aku berikan.

Tiga bulan penantian rasanya begitu lama, dan aku gunakan untuk memupuk eh maksudnya lebih tepat memrogram rasa cinta pada ybs, meski aku lebih senang sebenarnya kalau ybs langsung saja memberikan jawaban saat itu juga, bahkan termasuk jika ybs ingin menolak. Situasi menggantung seperti ini cukup berat bagi-ku secara psikologis, dan akhirnya tibalah waktu tsb, dan ironisnya aku baru tahu ybs sudah ditempatkan dalam program PTT DepKes ke salah satu propinsi di Sumatera. Tanpa tahu persis dimana ybs tinggal selama di sana, aku memutuskan, menitipkan mobil pada rekan sekantor, langsung menuju kota dimaksud dengan menggunakan bis malam.

Jantung ku berdebar debar saat roda2 bis berderak di jembatan penghubung antara kapal Ferry Bakauheni dengan daratan Sumatera, daratan dimana leluhur ku berasal. Akhirnya tibalah aku di kota tersebut, dan setelah mencari hotel untuk menginap dua malam kedepan setelah sarapan maka aku lantas mengontak DepKes mengenai program PTT untuk mencari tahu dimana ybs berada. Dengan kendaraan sewaan aku akhirnya berhasil menjumpai ybs di rumah induk semang-nya, dan ybs sangat kaget serta meminta waktu untuk dapat bertemu malam-nya agar dapat menjelaskan situasi yang terjadi. Saat malam tiba kami mengunjungi salah satu restoran yang menjual makanan daerah terkenal, dan dengan hati2 dia minta maaf dan belakangan saya baru tahu bahwa kepada sahabat ku-lah cintanya tertambat. Rasanya seperti disambar petir di siang bolong mendengar pengakuannya, apalagi karena aku tahu persis kalau sahabat yang dimaksud adalah salah satu pria dengan kategori “don juan” (aku sering mangamati bahwa wanita sering sekali tertarik dengan pria yang diantara pria sendiri justru tidak dianggap atau justru “don juan” seperti Tommy Lee dari Motley Crue, atau Julio Iglesias yang sudah jelas2 playboy misalnya he he).

Malam itu rasanya jadi malam terpanjang dalam hidup-ku, penantian selama tiga bulan, perjalanan ke kota ini, konflik sebelum berangkat dengan ibu (yang tidak setuju dengan pilihan hidup saya), serta sekitnya penolakan, semua itu rasanya menghantui dan menjadi penderitaan yang tak tertahankan. Akhirnya ku-putuskan untuk tahajud pada malam itu juga, dengan mata berkaca-kaca aku memanjatkan doa agar sosoknya diganti Allah dengan yang jauh lebih baik. Tiga bulan setelahnya aku dipertemukan oleh salah seorang murid-ku yang lain dengan sepupu jauhnya. 



Saat ini tak terasa kami sudah dikaruniai sepasang anak yang manis2 dan semoga kelak mereka menjadi anak2 yang berguna bagi sesama-nya. Ternyata doa yang dipanjatkan dengan sungguh sungguh akan langsung mendapatkan jawaban dari Sang Maha Besar. Sebagaimana surat An–Naml ayat 62 yang artinya "Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi? Apakah ada tuhan lain selain Allah? Sedikit sekali kamu yang memperhatikannya."

No comments: