Gagal menemukan bagian akhir dari trilogi Jean P. Sasson yaitu "Princess Circle", saya malah menemukan karyanya yang lain, LIATL yang juga merupakan kisah nyata tentang wanita Kurdi bernama Joanna Hussain Al Askari.
Buku ini mengungkapkan "kegilaaan" Saddam Hussein dalam membantai etnis Kurdi, termasuk dalam penggunaan senjata kimia terhadap penduduk sipil pedesaan. Dalam hal ini peran sepupu Saddam yang dikenal sebagai "Chemical Ali" sangatlah signifikan. Namun penggunaan senjata kimia disini bukan lah yang pertama, Winston Churcill bahkan sudah juga melakukan-nya dengan Royal Air Force ke daerah2 Kurdi di tahun 1918.
Dibesarkan sebagai keturunan ayah Arab Irak dan Ibu Kurdi, dan sejak kecil terus menerus diejek para keturunan Arab murni, akhirnya membuat Joanna berpaling pada pergerakan perlawanan etnis Kurdi terhadap dominasi Irak yang didukung rezim Partai Ba'ath. Tidak tanggung2 Joanna bahkan juga menikah dengan salah satu anggota gerakan perlawanan atau Peshmerga bernama Sarbast, lalu meninggalkan kehidupan modern di Baghdad menuju pegunungan.
Perlu diketahui, kalau pembentukan Irak tak lepas dari tangan Inggris dan Perancis melalu konvensi. Hal ini dilakukan setelah Inggris berhasil memprovokasi kabilah2 Arab sebagai tentara Hijaz (dimana Lawrence of Arabia memainkan peran penting) dalam mengusir Turki Ottoman yang justru dulu menyatukan semua daerah ini di dalam satu kesatuan. Propinsi Ottoman seperti Baghdad, Basra dan Mosul digabungkan dan menjadi Irak yang dikenal sekarang.
Dengan dibantu Sasson, akhirnya buku ini terwujud, saat Joanna akhirnya mendapat izin untuk menetap di Inggris sebagai bagian dari pemberian Suaka Politik oleh pemerinta Inggris. Jika harus kembali ke Irak saat itu, sudah pasti Sarbast dan Joanna akan mengalami nasib buruk seperti hukuman mati, karena merupakan baghian dari anggota Peshmerga. Namun cinta Joanna hanya ada pada Kurdistan.
Meski penuh dengan tokoh2 jahat dan kejam, namun buku ini juga memuat orang2 penuh belas kasih sepanjang perjalanan yang sangat berbahaya, seperti Bibi Aisha, Nenek Aminee, Hassan "Gila", dan lain2. Buku ini juga memuat daerah2 indah yang merupakan daerah Kurdistan seperti Sulaimaniya, Bergalou, dll. Bagi saya buku ini memiliki struktur yang lebih baik dan karakter yang lebih kuat dibanding tokoh Sultana dalam buku Sasson sebelumnya.
Buku ini mengungkapkan "kegilaaan" Saddam Hussein dalam membantai etnis Kurdi, termasuk dalam penggunaan senjata kimia terhadap penduduk sipil pedesaan. Dalam hal ini peran sepupu Saddam yang dikenal sebagai "Chemical Ali" sangatlah signifikan. Namun penggunaan senjata kimia disini bukan lah yang pertama, Winston Churcill bahkan sudah juga melakukan-nya dengan Royal Air Force ke daerah2 Kurdi di tahun 1918.
Dibesarkan sebagai keturunan ayah Arab Irak dan Ibu Kurdi, dan sejak kecil terus menerus diejek para keturunan Arab murni, akhirnya membuat Joanna berpaling pada pergerakan perlawanan etnis Kurdi terhadap dominasi Irak yang didukung rezim Partai Ba'ath. Tidak tanggung2 Joanna bahkan juga menikah dengan salah satu anggota gerakan perlawanan atau Peshmerga bernama Sarbast, lalu meninggalkan kehidupan modern di Baghdad menuju pegunungan.
Perlu diketahui, kalau pembentukan Irak tak lepas dari tangan Inggris dan Perancis melalu konvensi. Hal ini dilakukan setelah Inggris berhasil memprovokasi kabilah2 Arab sebagai tentara Hijaz (dimana Lawrence of Arabia memainkan peran penting) dalam mengusir Turki Ottoman yang justru dulu menyatukan semua daerah ini di dalam satu kesatuan. Propinsi Ottoman seperti Baghdad, Basra dan Mosul digabungkan dan menjadi Irak yang dikenal sekarang.
Dengan dibantu Sasson, akhirnya buku ini terwujud, saat Joanna akhirnya mendapat izin untuk menetap di Inggris sebagai bagian dari pemberian Suaka Politik oleh pemerinta Inggris. Jika harus kembali ke Irak saat itu, sudah pasti Sarbast dan Joanna akan mengalami nasib buruk seperti hukuman mati, karena merupakan baghian dari anggota Peshmerga. Namun cinta Joanna hanya ada pada Kurdistan.
Meski penuh dengan tokoh2 jahat dan kejam, namun buku ini juga memuat orang2 penuh belas kasih sepanjang perjalanan yang sangat berbahaya, seperti Bibi Aisha, Nenek Aminee, Hassan "Gila", dan lain2. Buku ini juga memuat daerah2 indah yang merupakan daerah Kurdistan seperti Sulaimaniya, Bergalou, dll. Bagi saya buku ini memiliki struktur yang lebih baik dan karakter yang lebih kuat dibanding tokoh Sultana dalam buku Sasson sebelumnya.
No comments:
Post a Comment