Saat masih kos di sekitar Manggarai, saya memiliki seorang sahabat yang bekerja di Daimler-Benz. Kami langsung merasa cocok satu sama lain karena kebetulan sama sama penggemar komik. Dari dialah saya tahu Kungfu Boy alias Chinmi (terkenal dengan jurus andalan Peremuk Tulang dan Dewa Petir), yang setiap serinya kami tunggu dengan tidak sabar. Maklumlah pencipta Kungfu Boy alias Takeshi Maekawa memang tidak pernah tergesa gesa dalam membuat serial ini. Jadi kadang baru sebulan kemudian kami bisa membaca lanjutan-nya, atau bahkan kadang2 lebih. Saya sendiri tidak membeli serial ini, namun membaca-nya dari koleksi yang dimiliki teman saya tersebut.
Suatu hari teman saya ini cerita tentang pengalaman-nya bekerja di Batam, tepatnya sebuah pabrik printer Jepang yang menjadi pemasok untuk printer Epson. Perusahaan ini dikelola seorang Jepang (untuk memudahkan saya singkat sebagai JT alias jepang tua) yang sudah berusia lanjut dan semestinya pensiun. Namun entah karena kebutuhan hidup, beliau masih juga bekerja sebagai ekspatriat di perusahaan ini sebagai pemimpin operasional atau harian.
Teman saya dan rekan2nya di perusahaan ini kurang suka bekerja di bawah JT, karena sangat disiplin dan dianggap terlalu efisien (atau lebih tepat disebut pelit bagi sebagian karyawan). Suatu hari bagian gudang mengeluh kekurangan karyawan, maka issue ini pun dieskalasi ke JT. Alih alih menerima keluhan ini dan menambah karyawan, JT malah langsung ke lapangan dengan membawa stopwatch dan lalu mengukur waktu rata2 yang dibutuhkan karyawan gudang untuk mengambil atau mengeluarkan barang. Setelah membandingkan dengan frekuensi keluar masuk barang beberapa waktu terakhir, kesimpulan-nya justru karyawan gudang kelebihan, dan JT bukan-nya menambah malah langsung mengurangi karyawan. Sejak saat itu JT memiliki musuh baru, yaitu karyawan2 gudang.
Pada hari yang lain ada informasi bahwa karyawan kekurangan komputer, seperti biasa JT tidak langsung percaya, melainkan memilih untuk menyebarkan kuesioner kesetiap karyawan pengguna komputer untuk mensurvey apa saja yang mereka lakukan dengan komputer mereka dan berapa lama waktu yang diperlukan. Lantas setiap karyawan di investigasi satu demi satu, sehingga misalnya yang mengaku membaca dan menulis email memerlukan tiga jam akan dicek dan kalau ternyata cuma perlu satu jam, maka lembar survey di edit ulang. Akhirnya semua hasil survey dikumpulkan, jika ada yang perlu 2 jam, sedangkan yang lain perlu 6 jam, maka mereka berdua cukup menggunakan satu unit, dan seterus-nya. Alhasil ternyata komputer kantor justru kelebihan. Kali ini semua karyawan pengguna komputer manjadi musuh baru JT.
Begitulah hari demi hari berlanjut, sampai tiba saat nya laporan bulanan dicek, dan ketahuan bahwa biaya listrik membesar. Maka JT langsung survey ke lapangan dan menemukan bahwa satu2 nya jalan adalah mengumpulkan karyawan di beberapa lantai saja, dan mengosongkan lantai yang lain sekaligus mematikan ac-nya, dengan demikian bulan berikutnya biaya listrik turun drastis. Kali ini sisa karyawan memusuhi JT bersama sama pengguna komputer dan bagian gudang.
Suatu hari ada inspeksi dari Jepang, oleh seseorang manajer muda bertampang arogan (sebut saja JM alias jepang muda). JM lantas berkeliling dari satu dept ke dept lain, sementara JT membungkuk bungkuk dengan takzim disamping-nya. Tiba tiba disatu tempat JM berdiri sambil menunjuk nunjuk debu disekumpulan kardus unit yang siap dikirim di luar ruangan. Wajahnya terlihat marah seraya mengeluarkan kata2 yang terdengar kasar meski karyawan tidak jelas apa yang disampaikan JM. Wajah JT terlihat pucat pasi, dan membungkuk berkali kali, tiba2 JM menarik dasi JT dan setengah menyeret-nya kesalah satu kardus, dan lantas menggosokkan dasi JT ke debu2 yang menempel di permukaan kardus. Sosok JT yang tua, kurus dan kecil terlihat tertarik ke sana sini di depan sebagian karyawan, sementara dasinya digosokkan ke kardus berdebu. Pada saat itu pesanan memang lagi banyak sedangkan kapasitas gudang terbatas, sehingga diambil putusan untuk menempatkan unit2 yang siap dikirim di luar ruangan. Ketika akhirnya JM melepas JT, JT menundukkan badan-nya dengan hormat dan minta maaf berkali kali.
Setelah peristiwa itu dan sepulangnya JM, semua pimpinan dikumpulkan JT, dan segera disusun solusi untuk unit berdebu, dan diambil putusan selama unit tidak bisa disimpan di gudang, akan disusun satgas khusus yang secara periodik melakukan pembersihan pada unit2 tersebut. Karyawan mendengarkan dengan sungguh2 apa yang dikatakan JT terutama karena cukup shock dengan peristiwa yang mereka lihat hari itu. Dan dalam hati mereka, semuanya bersyukur bahwa atasan mereka adalah JT dan bukan JM.
Hemm apa moral of the story nya, pertama; kita tak heran bagaimana Jepang bisa semaju sekarang, disiplin dan efisiensi adalah kuncinya, mereka dapat menjual produk yang lebih murah dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan buatan negara2 barat, kedua, kadang seseorang tidak mensyukuri apa yang dia miliki kecuali setelah dia melihat apa yang tidak dimiliki orang lain. Mari kita sama2 meningkatkan disiplin, meningkatkan efisiensi dan selalu bersyukur.
Blog, ini menggambarkan pendapat saya di bidang musik, film, komik, game dan buku. Semoga menjadi bacaan yang bermanfaat. Tulisan disini awalnya mayoritas merupakan opini pribadi saya dalam berbagai milis yang saya ikuti, meski semakin kesini saya mulai menambahkan hal2 baru dan tidak terkait milis yang saya ikuti. Untuk 2008, saya tambahkan beberapa "Poetry from My Past", semoga bermanfaat, di 2011 saya tambahkan "Inspirasi Hidup", 2012 saya tambahkan "Catatan Ibunda, Ayahanda dan Abang", thx
Thursday, December 20, 2012
Tuesday, December 18, 2012
Uwa Miskat
Salah seorang Uwa’ku yang bernama Miskat. Asal muasal namanya, kalau menurut penuturan Uwa’ sendiri, adalah karena dia kebetulan lahir hari Kamis. Orangtua Uwa sambil mikir2 mencari nama2 yang cocok terus menerus menggumamkan hari lahir sang Uwa’ yakni Kamis, Kamis, Kamis ... dst. sehingga lama2 berhenti pada saat ucapan tersebut menjadi Miska, Miska Miska ... Namun supaya enak dan lengket di lidah, maka ditambahkanlah huruf t, sehingga jadilah Miskat.
Ayahku hanya nyengir setengah percaya mendengar penjelasan semau gue Uwa’ku ini - yang di masa mudanya pernah berprofesi sebagai sopir bus antar lintas Sumatera. Karena dengan metode ini, tentunya akan ada sejumlah anak yang bernama Guming, Lasase, Ninse, Bura dan At’jum. Namun belakangan justru Ibu yang menemukan ternyata dalam salah satu ayat Al Qur’an yang terkait dengan cahaya, terdapat kata Miskat.
Demikianlah, maka sewaktu liburan ke Bandung untuk mengunjungi cucunya, Uwa’ Miskat mengubek2 pelosok Bandung untuk membeli mobil Landrover tua yang kemudian dibahandelnya (direparasi/ diolah) oleh beliau, yang memang pecinta bongkar pasang mesin ini, untuk dipakai pulang kampung bersama Uwi’ (kami memanggil istri Uwa dengan nama Uwi’ sebagai padanan dari kata Uwa’).
Masih dari atas landrover tuanya yang baru, dengan menahan rasa haru dan mata berkaca – kaca, Uwa’ berpesan agar kami segera berkunjung ke kampung Uwa’ (yakni daerah Sibakkua, perkebunan salak yang terkenal, yang berjarak kurang lebih setengah jam perjalanan dari Padang Sidempuan). Selain karena sudah dekat waktunya memanen kebun salak, Uwa’ juga berikrar akan manguras tobat (menguras kolam ikan alias memanen ikan) khusus guna menyambut kedatangan kami sekeluarga.
Namun, Uwa Miskat sendiri, yang sering menjuluki dirinya dengan Uwa Tiang Gol (karena gigi depannya ompong semua kecuali taring kiri dan kanan sehingga menyerupai tiang gawang sepakbola ini) meninggal dunia sebelum kami, sekeluarga besar, sempat memenuhi undangannya.
Meninggalnya Uwa’pun mendadak. Kejadiannya sehabis Uwa’ ambil wudhu hendak sholat Jum’at. Mendadak beliau merasa sakit kepala. Beliau akhirnya terpaksa membaringkan dirinya di tempat tidur dengan wajah, tangan, kaki dan sebagian sarung yang masih basah kena air wudhu. Sejak membaringkan dirinya itulah, beliau tidak pernah lagi membuka matanya. Dan demikianlah Uwa’ Tiang Gol menghadap Sang Khalik.
Adapun Uwi’ yang pendiam dan banyak senyum itu, menyusul Sang Khalik tidak lama setelahnya. Walaupun Uwi’ selama pengamatanku, tampak pendiam dan ’tanpa daksa’, kalau menurut Uwa’ sendiri, justru Uwi’ yang tampak ’tak berdaya’ itulah yang pada saat2 tertentu akan ’mengaum’, bertindak spontan, tidak terduga dan nekad.
Misalnya penuturan Uwa’, Uwi’ ini dulu pernah menguber2 Uwa’ sambil mengayun2kan lading (parang) saat Uwa’ ditengarai Uwi’ main mata dengan cewek2 lain. Maklum sebagai sopir, pergaulan Uwa’ luas, dan pembawaannya yang humoris, gampang membuat cewek2 terpikat.
Lain lagi ketika, Uwi’ pun pernah pula nyebur sumur. Namun ini karena Uwi’ tidak kuat menahan perasaannya. Ceritanya, salah seorang anak Uwa’, saat hari penikahannya (sanak famili dan para undangan telah berkumpul semua), mendadak kabur dengan pilihan hatinya di menit2 terakhir. Seluruh persiapan pesta, semua tamu2 yang dundang, segenap kaum kerabat, semua mendadak menjadi beban yang menghantam fikiran dan perasaan Uwa’ dan Uwi’ berdua. Bagaimana mungkin mereka bisa menjelaskan semua2nya ? Bagaimana harus bersikap kepada calon besan ? Yang notabene semua undangan yang datang masih ada hubungan kekerabatan ?
Tak kuat menahan emosi, Uwi’ yang buntu akalnya berlari ke belakang rumah dan plung.. !! Uwi’ nyebur ke sumur. Untung ada tetangga yang sempat mendengar dan berteriak seketika, sehingga sanak saudara berhamburan menolong dan Uwi’ dapat tertolong dan diselamatkan. Melihat keadaan Uwi; yang runyam itu, calon besan dan sebagian saudara mulai cooling down. Para hatobangon (tetua) setempat kemudian memberikan penerangan dan penenangan pada tetamu dan kaum kerabat. Bahwa soal perjodohan itu termasuk bagian dari rahasia Allah. Manusia punya rencana, namun Allah pun demikian pula, memiliki rencanaNya sendiri. Akhirnya semua pihak mengangguk maklum dan bisa menerima.
Anak Uwi’ tersebut sekarang telah memiliki 3 orang anak yang semuanya sudah mandiri. Saat anak Uwi’ tersebut (aku memanggilnya Abang) bercerita padaku belasan tahun kemudian, Abang mengatakan bahwa, dengan bercermin dari pengalaman masa lalunya, dia berjanji akan membebaskan anak2nya untuk menikah dengan siapapun juga yang menjadi pilihan hatinya. Namun sayangnya niat Abang untuk mengawinkan anak2nya itu pun tidak kesampaian, karena Abang meninggal pada usia yang cukup muda, disaat anaknya yang paling sulung masih duduk di bangku SLTA.
Ayahku hanya nyengir setengah percaya mendengar penjelasan semau gue Uwa’ku ini - yang di masa mudanya pernah berprofesi sebagai sopir bus antar lintas Sumatera. Karena dengan metode ini, tentunya akan ada sejumlah anak yang bernama Guming, Lasase, Ninse, Bura dan At’jum. Namun belakangan justru Ibu yang menemukan ternyata dalam salah satu ayat Al Qur’an yang terkait dengan cahaya, terdapat kata Miskat.
Demikianlah, maka sewaktu liburan ke Bandung untuk mengunjungi cucunya, Uwa’ Miskat mengubek2 pelosok Bandung untuk membeli mobil Landrover tua yang kemudian dibahandelnya (direparasi/ diolah) oleh beliau, yang memang pecinta bongkar pasang mesin ini, untuk dipakai pulang kampung bersama Uwi’ (kami memanggil istri Uwa dengan nama Uwi’ sebagai padanan dari kata Uwa’).
Masih dari atas landrover tuanya yang baru, dengan menahan rasa haru dan mata berkaca – kaca, Uwa’ berpesan agar kami segera berkunjung ke kampung Uwa’ (yakni daerah Sibakkua, perkebunan salak yang terkenal, yang berjarak kurang lebih setengah jam perjalanan dari Padang Sidempuan). Selain karena sudah dekat waktunya memanen kebun salak, Uwa’ juga berikrar akan manguras tobat (menguras kolam ikan alias memanen ikan) khusus guna menyambut kedatangan kami sekeluarga.
Namun, Uwa Miskat sendiri, yang sering menjuluki dirinya dengan Uwa Tiang Gol (karena gigi depannya ompong semua kecuali taring kiri dan kanan sehingga menyerupai tiang gawang sepakbola ini) meninggal dunia sebelum kami, sekeluarga besar, sempat memenuhi undangannya.
Meninggalnya Uwa’pun mendadak. Kejadiannya sehabis Uwa’ ambil wudhu hendak sholat Jum’at. Mendadak beliau merasa sakit kepala. Beliau akhirnya terpaksa membaringkan dirinya di tempat tidur dengan wajah, tangan, kaki dan sebagian sarung yang masih basah kena air wudhu. Sejak membaringkan dirinya itulah, beliau tidak pernah lagi membuka matanya. Dan demikianlah Uwa’ Tiang Gol menghadap Sang Khalik.
Adapun Uwi’ yang pendiam dan banyak senyum itu, menyusul Sang Khalik tidak lama setelahnya. Walaupun Uwi’ selama pengamatanku, tampak pendiam dan ’tanpa daksa’, kalau menurut Uwa’ sendiri, justru Uwi’ yang tampak ’tak berdaya’ itulah yang pada saat2 tertentu akan ’mengaum’, bertindak spontan, tidak terduga dan nekad.
Misalnya penuturan Uwa’, Uwi’ ini dulu pernah menguber2 Uwa’ sambil mengayun2kan lading (parang) saat Uwa’ ditengarai Uwi’ main mata dengan cewek2 lain. Maklum sebagai sopir, pergaulan Uwa’ luas, dan pembawaannya yang humoris, gampang membuat cewek2 terpikat.
Lain lagi ketika, Uwi’ pun pernah pula nyebur sumur. Namun ini karena Uwi’ tidak kuat menahan perasaannya. Ceritanya, salah seorang anak Uwa’, saat hari penikahannya (sanak famili dan para undangan telah berkumpul semua), mendadak kabur dengan pilihan hatinya di menit2 terakhir. Seluruh persiapan pesta, semua tamu2 yang dundang, segenap kaum kerabat, semua mendadak menjadi beban yang menghantam fikiran dan perasaan Uwa’ dan Uwi’ berdua. Bagaimana mungkin mereka bisa menjelaskan semua2nya ? Bagaimana harus bersikap kepada calon besan ? Yang notabene semua undangan yang datang masih ada hubungan kekerabatan ?
Tak kuat menahan emosi, Uwi’ yang buntu akalnya berlari ke belakang rumah dan plung.. !! Uwi’ nyebur ke sumur. Untung ada tetangga yang sempat mendengar dan berteriak seketika, sehingga sanak saudara berhamburan menolong dan Uwi’ dapat tertolong dan diselamatkan. Melihat keadaan Uwi; yang runyam itu, calon besan dan sebagian saudara mulai cooling down. Para hatobangon (tetua) setempat kemudian memberikan penerangan dan penenangan pada tetamu dan kaum kerabat. Bahwa soal perjodohan itu termasuk bagian dari rahasia Allah. Manusia punya rencana, namun Allah pun demikian pula, memiliki rencanaNya sendiri. Akhirnya semua pihak mengangguk maklum dan bisa menerima.
Anak Uwi’ tersebut sekarang telah memiliki 3 orang anak yang semuanya sudah mandiri. Saat anak Uwi’ tersebut (aku memanggilnya Abang) bercerita padaku belasan tahun kemudian, Abang mengatakan bahwa, dengan bercermin dari pengalaman masa lalunya, dia berjanji akan membebaskan anak2nya untuk menikah dengan siapapun juga yang menjadi pilihan hatinya. Namun sayangnya niat Abang untuk mengawinkan anak2nya itu pun tidak kesampaian, karena Abang meninggal pada usia yang cukup muda, disaat anaknya yang paling sulung masih duduk di bangku SLTA.
After Sales Service Part#1 of 4
Suatu hari saat odometer All New Sportage (ANS) sudah mencapai sekitar 27.500 km, aku pergi menuju ke daerah Tanjung Duren dari basement APL / Central Park. Tujuan-nya adalah tempat kos-ku sendiri di sekitar jalan Alpukat (yg jalan-nya sempit dan sulit berpapasan). Karena melambat sambil mencari lokasi parkir, gigi aku pindah-kan ke “N”, setelah mendapat posisi parkir, gigi aku pindah-kan kembali ke “D”, mendadak terdengar suara werrrrr, dan mobil tidak bisa bergerak. Aku mencoba tenang dan mematikan mesin, lalu menyalakan-nya lagi, namun lagi2 werrr..., dan masih tidak bergerak. Melihat aku tak bergerak, tiga mobil di belakang segera mulai mengklason dengan tidak sabar. Hiks,..untuk meredam kondisi psikologis antrian di belakang, ku nyalakan hazard. Lalu mata-ku jelalatan mencari orang untuk pertolongan pertama, dan tukang gas (3 kg) yang kebetulan lewat aku "betot" untuk mendorong mobil ke pinggir, wuahhh ternyata mobil ini cukup berat juga dan di sepanjang got jalan-nya agak miring, dan akhirnya setelah didorong berdua (tukang gas di belakang, dan aku disamping) mobil meluncur ke got, sehingga ibu penunggu warung menjerit "Pak ! awas mobilnya mau nyungsep...!".
Labels:
inspirasi hidup,
otomotif
After Sales Service Part#2 of 4
Kaget dengan jeritan ibu penunggu warung, dengan sigap aku membuka pintu kanan depan loncat ke jok dan memindahkan gigi dari N ke P, namun gak ngefek..., lalu mobil akhirnya berhenti juga dengan posisi serong dan roda depan kanan setengah melayang di atas got. Mobil2 yang antri di belakang dengan tidak sabaran langsung tancap gas meninggalkan aku yang masih garuk2 kepala.
Setelah memberikan tip pada tukang gas, dan mengucapkan terimakasih pada ibu pemilik warung, aku mengganjal roda, dan menelepon pak “E” Kepala Bengkel KIA Siloam Bandung, beliau dengan “cool” dan tenang berusaha menginvestigasi dan langsung bantu call ke KIA Guard 24 jam di Sunter. Anehnya setelah beberapa saat berhenti di pinggir got, mobil aku coba starter, kembali normal, namun karena aku ragu, aku call kembali pak “E” apakah dengan kondisi seperti ini aku bisa kembali ke Bandung. Pak “E” menyarankan aku untuk cek dulu dengan KIA Guard, so aku kembali ke APL / Central Park agar memudahkan petugas KIA Guard, menemukan aku.
Mobil tersayang kembali aku jalankan ke basement APL dengan berdebar, sambil berharap selamat melewati Tanjung Duren Raya yang super macet, turun ke arah basement satu lantai, aku menempelkan smart card - parking, dan mobil kembali melaju, eh lima meter dari gerbang parkir kembali terdengar suara werrrrrrr...., dan mobil kembali tak bisa bergerak, hiks....
Setelah memberikan tip pada tukang gas, dan mengucapkan terimakasih pada ibu pemilik warung, aku mengganjal roda, dan menelepon pak “E” Kepala Bengkel KIA Siloam Bandung, beliau dengan “cool” dan tenang berusaha menginvestigasi dan langsung bantu call ke KIA Guard 24 jam di Sunter. Anehnya setelah beberapa saat berhenti di pinggir got, mobil aku coba starter, kembali normal, namun karena aku ragu, aku call kembali pak “E” apakah dengan kondisi seperti ini aku bisa kembali ke Bandung. Pak “E” menyarankan aku untuk cek dulu dengan KIA Guard, so aku kembali ke APL / Central Park agar memudahkan petugas KIA Guard, menemukan aku.
Mobil tersayang kembali aku jalankan ke basement APL dengan berdebar, sambil berharap selamat melewati Tanjung Duren Raya yang super macet, turun ke arah basement satu lantai, aku menempelkan smart card - parking, dan mobil kembali melaju, eh lima meter dari gerbang parkir kembali terdengar suara werrrrrrr...., dan mobil kembali tak bisa bergerak, hiks....
Labels:
inspirasi hidup,
otomotif
After Sales Service Part#3 of 4
Karena posisi mobil agak menghalangi jalan, segera mata aku kembali jelalatan, dan minta tolong pada dua orang petugas secure parking, untung saja ada slot kosong dan mobil langsung aku parkir, namun lagi2 posisi "P" tak bisa menahan mobil, jadi aku gunakan saja rem tangan.
Tak lama kemudian dua petugas KIA Guard yang mengendarai KIA Carens II, mengontak aku, ternyata mereka sudah sampai, dan aku tuntun untuk langsung menuju posisi ANS.
Setelah memeriksa sebentar mereka mengeluarkan alat2 dan segera mendorong as roda kembali masuk ke sarang-nya. Proses ini makan waktu juga (sekitar 15 sd 20 menit) dan dilakukan dengan menggerak-gerakkan roda kanan secara horisontal maju mundur menghantam sarang as roda di transmisi, sampai dengan posisi-nya kembali terkunci. Namun mereka dengan ramah mengatakan ini hanya solusi sementara. Pertanyaan aku mengenai penyebab, untuk sementara aku simpan karena sesuai saran mereka lebih baik didiskusikan dengan services advisor di Sunter. Mereka juga memberi saran jangan ke Bandung dulu, kuatir terjadi apa2 di jalan.
Lalu untuk mencegah hal2 yang tidak diinginkan mereka mengawal aku ke Sunter, beriringan dengan lampu hazard menyala, mereka berdua di depan aku sendirian di belakang. Sesampainya di Sunter, mereka menjelaskan situasi yang aku alami ke Services Advisor dan segera pamitan langsung menuju lokasi lain. Tips 50 ribu yang aku tawarkan mereka tolak dengan ramah, dan mereka menyampaikan semuanya free pak, ini merupakan warranty services bagi customer KIA, hemm luar biasa juga.
Tak lama kemudian dua petugas KIA Guard yang mengendarai KIA Carens II, mengontak aku, ternyata mereka sudah sampai, dan aku tuntun untuk langsung menuju posisi ANS.
Setelah memeriksa sebentar mereka mengeluarkan alat2 dan segera mendorong as roda kembali masuk ke sarang-nya. Proses ini makan waktu juga (sekitar 15 sd 20 menit) dan dilakukan dengan menggerak-gerakkan roda kanan secara horisontal maju mundur menghantam sarang as roda di transmisi, sampai dengan posisi-nya kembali terkunci. Namun mereka dengan ramah mengatakan ini hanya solusi sementara. Pertanyaan aku mengenai penyebab, untuk sementara aku simpan karena sesuai saran mereka lebih baik didiskusikan dengan services advisor di Sunter. Mereka juga memberi saran jangan ke Bandung dulu, kuatir terjadi apa2 di jalan.
Lalu untuk mencegah hal2 yang tidak diinginkan mereka mengawal aku ke Sunter, beriringan dengan lampu hazard menyala, mereka berdua di depan aku sendirian di belakang. Sesampainya di Sunter, mereka menjelaskan situasi yang aku alami ke Services Advisor dan segera pamitan langsung menuju lokasi lain. Tips 50 ribu yang aku tawarkan mereka tolak dengan ramah, dan mereka menyampaikan semuanya free pak, ini merupakan warranty services bagi customer KIA, hemm luar biasa juga.
Labels:
inspirasi hidup,
otomotif
After Sales Service Part#4 of 4
Singkat cerita, ring as roda ANS aku memang lepas (itu juga sebabnya posisi "P" tidak berjalan normal), loh kok bisa ? Service Advisor yang satu bilang selama bertahun tahun kerja di KIA baru menemukan kasus beginian satu kali di KIA Carnival, sementara yang lain bilang dia belum pernah ketemu kasus begini. Mereka juga mengatakan harusnya ini tidak mungkin terjadi, karena posisi ring otomatis akan masuk ke celah dalam transmisi dan mengunci.
Oke jadi ini kasus langka, lantas apa analisanya ?, alternatif pertama; per di ring tidak dapat mempertahankan daya pegas-nya (mungkin karena patah atau kendor), dan los sehingga as roda keluar dari sarang transmisi, alternatif kedua; pemasangan awal di pabrik belum pada posisi yang mantap, sehingga as roda keluar setelah beberapa lama (meski aneh juga karena terjadi setelah aku sudah pakai 27.000 an kilometer). Analisa Services Advisor cenderung ke alternatif kedua.
Karena sudah waktunya Jumat'an, Services Advisor bernama “H” menawarkan aku untuk sholat bareng, wah asyik juga nih naik motor berdua, dan makan siang bersama di salah satu warung padang. Disini aku merasakan arti dari Family Like Care yang jadi semboyan KIA. Aku dan dia saling cerita2 seperti sahabat lama yang baru ketemu lagi :)
Kembali ke problem, nah apa solusi-nya ?, ya pasang ring baru, namun karena ternyata ujung as roda yang ke transmisi sudah somplak (sepertinya ini ada hubungan-nya dengan suara werrrrrr), jadi as roda harus diganti satu bonggol dan harganya tiga jutaan belum termasuk ongkos pasang kembali. Pertanyaan-ku bagaimana dengan lubang as di transmisi, apakah somplak juga ? setelah dicek ternyata oke2 saja, karena metal-nya memang didesain lebih keras. Namun tidak ada spare parts as roda available saat itu, sehingga aku terpaksa ke Bandung dengan travel.
Sabtu aku dikontak Services Advisor dan menyampaikan as roda sudah datang, dan ANS kesayangan dapat diambil Senin Sore. Minggu malam aku kembali naik travel ke Jakarta, rasa kangen pada ANS kesayangan memenuhi benak-ku. Ketika akhirnya ANS sudah kembali, langsung aku test dan sampai sekarang tidak pernah ada masalah lagi dan sudah kembali digeber di Cipularang. Berapa yang harus aku bayar ? tidak ada sama sekali, Services Advisor bilang ini bagian dari warranty, dan karena selama ini dilihat dari buku services, aku selalu melakukan-nya secara rutin. Apakah aku kecewa dengan ANS ?, sama sekali tidak, bagi aku mobil ini sangat enak dikendarai, desain-nya luar biasa, dan surprise dengan layanan after sales services-nya semoga KIA tetap dapat mempertahankan layanan ini.
Kalau dibanding merek lain ? hemm baru2 ini salah satu pabrikan top Jepang bahkan menarik sedan mewahnya produksi mulai 5 tahun yang lalu, so produksi bermasalah kadang memang terjadi, bisa pada kasus sekelompok batch produksi atau mungkin kasus tunggal seperti yang aku alami, namun yang terpenting adalah tanggung jawab pabrikan. Semoga KIA semakin sukses, dan para pemakai KIA mendapatkan hikmah dari cerita ini.
Oke jadi ini kasus langka, lantas apa analisanya ?, alternatif pertama; per di ring tidak dapat mempertahankan daya pegas-nya (mungkin karena patah atau kendor), dan los sehingga as roda keluar dari sarang transmisi, alternatif kedua; pemasangan awal di pabrik belum pada posisi yang mantap, sehingga as roda keluar setelah beberapa lama (meski aneh juga karena terjadi setelah aku sudah pakai 27.000 an kilometer). Analisa Services Advisor cenderung ke alternatif kedua.
Karena sudah waktunya Jumat'an, Services Advisor bernama “H” menawarkan aku untuk sholat bareng, wah asyik juga nih naik motor berdua, dan makan siang bersama di salah satu warung padang. Disini aku merasakan arti dari Family Like Care yang jadi semboyan KIA. Aku dan dia saling cerita2 seperti sahabat lama yang baru ketemu lagi :)
Kembali ke problem, nah apa solusi-nya ?, ya pasang ring baru, namun karena ternyata ujung as roda yang ke transmisi sudah somplak (sepertinya ini ada hubungan-nya dengan suara werrrrrr), jadi as roda harus diganti satu bonggol dan harganya tiga jutaan belum termasuk ongkos pasang kembali. Pertanyaan-ku bagaimana dengan lubang as di transmisi, apakah somplak juga ? setelah dicek ternyata oke2 saja, karena metal-nya memang didesain lebih keras. Namun tidak ada spare parts as roda available saat itu, sehingga aku terpaksa ke Bandung dengan travel.
Sabtu aku dikontak Services Advisor dan menyampaikan as roda sudah datang, dan ANS kesayangan dapat diambil Senin Sore. Minggu malam aku kembali naik travel ke Jakarta, rasa kangen pada ANS kesayangan memenuhi benak-ku. Ketika akhirnya ANS sudah kembali, langsung aku test dan sampai sekarang tidak pernah ada masalah lagi dan sudah kembali digeber di Cipularang. Berapa yang harus aku bayar ? tidak ada sama sekali, Services Advisor bilang ini bagian dari warranty, dan karena selama ini dilihat dari buku services, aku selalu melakukan-nya secara rutin. Apakah aku kecewa dengan ANS ?, sama sekali tidak, bagi aku mobil ini sangat enak dikendarai, desain-nya luar biasa, dan surprise dengan layanan after sales services-nya semoga KIA tetap dapat mempertahankan layanan ini.
Kalau dibanding merek lain ? hemm baru2 ini salah satu pabrikan top Jepang bahkan menarik sedan mewahnya produksi mulai 5 tahun yang lalu, so produksi bermasalah kadang memang terjadi, bisa pada kasus sekelompok batch produksi atau mungkin kasus tunggal seperti yang aku alami, namun yang terpenting adalah tanggung jawab pabrikan. Semoga KIA semakin sukses, dan para pemakai KIA mendapatkan hikmah dari cerita ini.
Labels:
inspirasi hidup,
otomotif
The Return of The King - JRR Tolkien
Covernya menarik, kediaman Sauron yang digambarkan sebagai menara dengan mata tunggal di puncaknya mengingatkan saya akan The All Seeing Eye. Mungkinkah Tolkien yang memang bisa dikatakan sebagai korban perang (sekaligus pahlawan) terinspirasi dari kisah WW I dan WW II yang memang dianggap sebagai hasil konspirasi Illuminati ? Kenapa Sauron yang digambarkan sebagai otak segala peperangan, hasutan, pemecah belahan menggunakan simbol mata tunggal ? Hemm saya belum mampu menjawabnya.
TRoTK merupakan puncak dari trilogi LoTR, akhirnya saya sampai juga setelah sekitar 1200 halaman mulai dari TH, FoTR, TTT yang harus saya tamatkan nyaris tiga minggu dan mesti membagi bagi waktu antara pekerjaan, urusan rumah dan minat.
Salah satu episode paling menarik disini adalah pertarungan Theoden Raja Mark dengan Nazgul. Berkat bantuan Eowyn yang ikut berperang tanpa sepengetahuan Raja, serta Merry, mereka berhasil meraih kemenangan, namun Theoden gugur dengan agung. Pertarungan ini terjadi karena Theoden membantu Denethor untuk menyelamatkan Ibu Kota Gondor, Minas Tirith yang terancam oleh Sauron.
Seperti biasa lagi2 petuah Tolkien bermunculan dalam kisah ini, seperti "Saat kemauan dihalangi, akan selalu ada jalan yang terbuka". Begitu juga ketika Legolas menyemangati Gimli saat mereka lolos dari "Jalan Orang Orang Mati" dengan kalimat "Sering harapan muncul ketika semua sudah hilang".
Melengkapi keajaiban karya Tolkien buku ini dilengkapi silsilah Erebor sang Raja Kurcaci, kronologis kerajaan negeri negeri barat dari tahun ke tahun bahkan sampai bulan ke bulan dalam beberapa peristiwa, silsilah Hobbit, kalendar Shire, petunjuk bahasa peri, aksara tengwar, aksara angerthas, dan tentu saja kumpulan peta. Bagi saya Tolkien bukanlah sekedar pencipta buku, namun "dunia" tepatnya middle earth.
TRoTK merupakan puncak dari trilogi LoTR, akhirnya saya sampai juga setelah sekitar 1200 halaman mulai dari TH, FoTR, TTT yang harus saya tamatkan nyaris tiga minggu dan mesti membagi bagi waktu antara pekerjaan, urusan rumah dan minat.
Salah satu episode paling menarik disini adalah pertarungan Theoden Raja Mark dengan Nazgul. Berkat bantuan Eowyn yang ikut berperang tanpa sepengetahuan Raja, serta Merry, mereka berhasil meraih kemenangan, namun Theoden gugur dengan agung. Pertarungan ini terjadi karena Theoden membantu Denethor untuk menyelamatkan Ibu Kota Gondor, Minas Tirith yang terancam oleh Sauron.
Seperti biasa lagi2 petuah Tolkien bermunculan dalam kisah ini, seperti "Saat kemauan dihalangi, akan selalu ada jalan yang terbuka". Begitu juga ketika Legolas menyemangati Gimli saat mereka lolos dari "Jalan Orang Orang Mati" dengan kalimat "Sering harapan muncul ketika semua sudah hilang".
Melengkapi keajaiban karya Tolkien buku ini dilengkapi silsilah Erebor sang Raja Kurcaci, kronologis kerajaan negeri negeri barat dari tahun ke tahun bahkan sampai bulan ke bulan dalam beberapa peristiwa, silsilah Hobbit, kalendar Shire, petunjuk bahasa peri, aksara tengwar, aksara angerthas, dan tentu saja kumpulan peta. Bagi saya Tolkien bukanlah sekedar pencipta buku, namun "dunia" tepatnya middle earth.
Thursday, December 13, 2012
The Two Towers - JRR Tolkien
Kali ini, kelompok 9 tercerai berai, setelah Gandalf jatuh ke jurang di tambang Moria saat pertempuran dengan Balrog. Lalu kemudian mereka masuk ke area kekuasaan Lady Galadril sang ratu peri, dan untung saja ada Legolas yang masih sebangsa dengan mereka, sehingga rombongan yang tinggal 8 ini bisa diterima.
Lalu setelah perjalanan panjang dengan rakit dimana Gollum terus menerus membuntuti mereka, Boromir yang akhirnya dipengaruhi kekuatan jahat cincin menebusnya dengan nyawa-nya sendiri di tengah kepungan Orc ketika menyelamatkan Merry dan Pippin. Lantas rombongan tercerai berai, Merry dan Pippin menjadi tawanan Orc, Sam dan Frodo menempuh perjalanan-nya sendiri, serta ironis-nya sisa kelompok petarung yaitu Legolas, Gimli dan Aragorn juga menjadi kelompok sendiri.
Keahlian Tolkien dalam menyusun kata2 semakin terlihat, saat menggambarkan mata sosok Ent, "Seolah olah ada sumur yang sangat dalam di balik matanya, terisi berabad abad ingatan dan pikiran yang lambat, panjang dan tenang; tetapi permukaan-nya bersinar sinar dengan masa kini; seperti matahari yang bercahaya di atas daun daun paling luar sebuah pohon besar atau di atas riak2 telaga yang sangat dalam....".
Diawali dengan kejutan bagi kelompok yang tersisa akan tewasnya Boromir, kita dikejutkan juga penggambaran Aragorn sang satria berpedang (bukan bergitar) namun dapat bernyanyi dengan sedih, dan tidak kalah ajaibnya disambut dengan nyanyian Legolas juga. Jagoan perang yang bernyanyi mengingatkan saya akan group metal Manowar. Ada banyak pertempuran dalam TTT, khususnya ketika sekutu menggempur istana Saruman. Termasuk diantaranya serangan Ent para tetua pepohonan.
Cover TTT yang menggambarkan menara Saruman dengan tanduk2 yang mencuat di inpirasi dari film produksi Warner Bros ini juga cukup "unik" karena sekaligus mengingatkan saya akan rumah adat sumatera barat yang saat ini masih sering kita lihat di restoran padang.
Dalam buku ini Tolkien banyak menulis tentang kalimat2 berenergi, seperti yang selalu diingat Sam, saat Gaffer mengucapkan "Selama ada kehidupan berarti masih ada harapan". Hal ini menguatkan semangat rombongan kecil dia, Frodo dan Gollum saat berpisah dengan Faramir, adik kandung Boromir, para pangeran Gondor. Begitu juga ketika Sam menuntut komitmen Faramir dengan kalimat "Penampilan elok diikuti perbuatan elok" benar2 menohok Faramir.
Karakter Faramir dalam buku ini membuat kita lagi2 kagum dengan pilihan casting di film-nya, benar2 penggambaran yang pas, cerdas, tampan, sedikit arogansi kebangsawanan termasuk ekspresi curiga. Apakah semua-nya pas ? Beberapa seperti Lady Galadriel mungkin tidak, begitu juga Arwen sepertinya kurang sempurna, ataupun Elrond (yang masih sangat hangat penampilan-nya saat bermain di The Matrix) namun untuk Legolas, Aragorn, Gimli, Frodo, Sam, Merry, Pippin, Saruman, Gandalf, Eowyn, Boromir, Eomer, Denethor, Wormtongue, Theoden dan Bilbo benar2 sangat pas. Untuk Gollum ataupun Ent, jelas Jackson tidak punya pilihan dan terpaksa menggunakan teknologi CGI. Terlihat bagaimana Jackson benar2 berusaha mengikuti buku meski sinematografi dan sastra kadang tak bisa disatukan.
Kembalinya tokoh utama dari kematian di tambang Moria dan bagaimana dia menyelamatkan pasukan Theoden dengan tidak disangka sangka digambarkan dengan indah sekaligus dahsyat. Mengingatkan saya akan sosok sang tokoh dalam film Jackson, sosok berambut dan berjanggut putih panjang menuruni tebing dengan tubuhnya yang bersinar putih dan jubah yabg berkibaran diatas kuda tampan keperakan diikuti gerombolan pasukan dengan teriakan bersemangat dan membahana.
Jika dalam The Hobbit kita melihat adu kata2 seru antara Gollum dan Bilbo, dalam TTT kita melihat adu kata2 yang tak kalah seru antara Gandalf dan Wormtongue, ataupun interogasi Faramir dengan Frodo yang dibantu Sam. Dialog2 ini sungguh sangat hidup.
Dalam buku ini juga kita melihat pengabdian, loyalitas, totalitas seorang Sam pada Frodo, ini menjadi contoh persahabatan dan pengorbanan yang luar biasa. Buku ini berakhir dengan tanggung, karena meski Frodo dan Sam lolos dari santapan Shelob sang raja laba2 namun para Orc berhasil menangkap Frodo. Saya jadi ingat film TTT yang pernah mendapat komentar sebagai satu2nya film dengan penghargaan namun tak jelas awalnya (diawali oleh film FoTR) dan tak jelas pula akhirnya (diakhiri RoTK yang memang saat itu belum selesai dibuat).
Lalu setelah perjalanan panjang dengan rakit dimana Gollum terus menerus membuntuti mereka, Boromir yang akhirnya dipengaruhi kekuatan jahat cincin menebusnya dengan nyawa-nya sendiri di tengah kepungan Orc ketika menyelamatkan Merry dan Pippin. Lantas rombongan tercerai berai, Merry dan Pippin menjadi tawanan Orc, Sam dan Frodo menempuh perjalanan-nya sendiri, serta ironis-nya sisa kelompok petarung yaitu Legolas, Gimli dan Aragorn juga menjadi kelompok sendiri.
Keahlian Tolkien dalam menyusun kata2 semakin terlihat, saat menggambarkan mata sosok Ent, "Seolah olah ada sumur yang sangat dalam di balik matanya, terisi berabad abad ingatan dan pikiran yang lambat, panjang dan tenang; tetapi permukaan-nya bersinar sinar dengan masa kini; seperti matahari yang bercahaya di atas daun daun paling luar sebuah pohon besar atau di atas riak2 telaga yang sangat dalam....".
Diawali dengan kejutan bagi kelompok yang tersisa akan tewasnya Boromir, kita dikejutkan juga penggambaran Aragorn sang satria berpedang (bukan bergitar) namun dapat bernyanyi dengan sedih, dan tidak kalah ajaibnya disambut dengan nyanyian Legolas juga. Jagoan perang yang bernyanyi mengingatkan saya akan group metal Manowar. Ada banyak pertempuran dalam TTT, khususnya ketika sekutu menggempur istana Saruman. Termasuk diantaranya serangan Ent para tetua pepohonan.
Cover TTT yang menggambarkan menara Saruman dengan tanduk2 yang mencuat di inpirasi dari film produksi Warner Bros ini juga cukup "unik" karena sekaligus mengingatkan saya akan rumah adat sumatera barat yang saat ini masih sering kita lihat di restoran padang.
Dalam buku ini Tolkien banyak menulis tentang kalimat2 berenergi, seperti yang selalu diingat Sam, saat Gaffer mengucapkan "Selama ada kehidupan berarti masih ada harapan". Hal ini menguatkan semangat rombongan kecil dia, Frodo dan Gollum saat berpisah dengan Faramir, adik kandung Boromir, para pangeran Gondor. Begitu juga ketika Sam menuntut komitmen Faramir dengan kalimat "Penampilan elok diikuti perbuatan elok" benar2 menohok Faramir.
Karakter Faramir dalam buku ini membuat kita lagi2 kagum dengan pilihan casting di film-nya, benar2 penggambaran yang pas, cerdas, tampan, sedikit arogansi kebangsawanan termasuk ekspresi curiga. Apakah semua-nya pas ? Beberapa seperti Lady Galadriel mungkin tidak, begitu juga Arwen sepertinya kurang sempurna, ataupun Elrond (yang masih sangat hangat penampilan-nya saat bermain di The Matrix) namun untuk Legolas, Aragorn, Gimli, Frodo, Sam, Merry, Pippin, Saruman, Gandalf, Eowyn, Boromir, Eomer, Denethor, Wormtongue, Theoden dan Bilbo benar2 sangat pas. Untuk Gollum ataupun Ent, jelas Jackson tidak punya pilihan dan terpaksa menggunakan teknologi CGI. Terlihat bagaimana Jackson benar2 berusaha mengikuti buku meski sinematografi dan sastra kadang tak bisa disatukan.
Kembalinya tokoh utama dari kematian di tambang Moria dan bagaimana dia menyelamatkan pasukan Theoden dengan tidak disangka sangka digambarkan dengan indah sekaligus dahsyat. Mengingatkan saya akan sosok sang tokoh dalam film Jackson, sosok berambut dan berjanggut putih panjang menuruni tebing dengan tubuhnya yang bersinar putih dan jubah yabg berkibaran diatas kuda tampan keperakan diikuti gerombolan pasukan dengan teriakan bersemangat dan membahana.
Jika dalam The Hobbit kita melihat adu kata2 seru antara Gollum dan Bilbo, dalam TTT kita melihat adu kata2 yang tak kalah seru antara Gandalf dan Wormtongue, ataupun interogasi Faramir dengan Frodo yang dibantu Sam. Dialog2 ini sungguh sangat hidup.
Dalam buku ini juga kita melihat pengabdian, loyalitas, totalitas seorang Sam pada Frodo, ini menjadi contoh persahabatan dan pengorbanan yang luar biasa. Buku ini berakhir dengan tanggung, karena meski Frodo dan Sam lolos dari santapan Shelob sang raja laba2 namun para Orc berhasil menangkap Frodo. Saya jadi ingat film TTT yang pernah mendapat komentar sebagai satu2nya film dengan penghargaan namun tak jelas awalnya (diawali oleh film FoTR) dan tak jelas pula akhirnya (diakhiri RoTK yang memang saat itu belum selesai dibuat).
Monday, December 10, 2012
Prasangka Buruk Part #1
Saat masih kuliah aku pernah bersama dengan seorang sahabat mengendarai mobil Peugeot hitam kesayangan-nya melintas di kawasan taman di sekitar Gedung Sate. Pada mulanya kami berjalan dengan santai sambil menikmati pemandangan asri kawasan tersebut. Namun dari spion terlihat sebuah mobil sedang berusaha menyusul kami sambil berkali kali menyalakan dim, dan klakson. Kesal dengan perilaku pengendara tersebut, sahabatku alih2 memberi jalan, malah kemudian dia berusaha menutup jalan kemanapun pengendara tersebut berusaha menyalip. Namun di satu kesempatan pengendara tersebut berhasil mensejajari kami, dan lalu membuka jendela-nya. Aku bersiap siap mendengar makian, eh ternyata sambil tersenyum dengan wajah ramah dia berteriak bawah tutup tangki bensin mobil kami terbuka, dan lalu dia meninggalkan kami berdua dengan perasaan malu.
Aku pernah membaca sebuah buku yang berkisah tentang seorang pemuda yang bepergian dengan Kereta Api dan sangat terganggu dengan dua anak kecil yang pergi bersama seorang pria setengah baya. Kedua anak ini luar biasa ribut dan berlari lari serta menjerit diseputar gang di antara tempat duduk. Sebagian penumpang juga merasa terganggu dengan ulah kedua anak tersebut, yang menyebabkan mereka tidak bisa istirahat. Namun daripada memilih untuk menggerutu, si pemuda berusaha membuka percakapan dengan pria setengah baya tersebut. Pria setengah baya lalu bercerita, kedua anak ini baru saja ditinggal wafat ibu mereka, dan sejak hari kelabu tersebut baru kali ini keduanya terlihat begitu gembira. Malu dengan penjelasan pria setengah baya, kali ini si pemuda justru sebaliknya dapat beristirahat setelah memaklumi situasi yang dialami kedua anak malang tersebut.
Suatu hari karena tidak enak badan seorang bawahan mengajukan usulan pada atasan untuk bekerja secara remote (dari rumah), namun atasan meminta bawahan tersebut untuk mengajukan cuti saja. Jika prasangka buruk yang digunakan maka kita akan menduga bahwa sang atasan begitu kaku dan perhitungan sehingga sakitpun sebaiknya dikonversi ke cuti, namun sebaliknya jika prasangka baik yang digunakan, maka bisa jadi sang atasan ingin agar si bawahan benar2 fokus untuk beristirahat agar segera sembuh.
Apakah anda pernah mendengar seorang lelaki yang membunuh kucing karena ketika pulang ke rumah dia melihat bayi-nya berlumuran darah dengan kucing kesayangan mereka sedang membersihkan cakarnya dan mulutnya yang dikotori darah di samping bayi tersebut ? Namun ketika dia akhirnya melihat ke bawah tempat tidur, dia melihat bangkai seekor ular besar yang berhasil dikalahkan kucing demi membela bayi si lelaki. Sedangkan darah di tubuh si bayi, tak lain dan tak bukan adalah darah kucing yang rela mengorbankan jiwanya dalam menyelamatkan si bayi.
Seorang sahabat mengirim cerita tentang seorang ayah dan seorang pemuda yang tak lain adalah anak-nya. Mereka sedang naik kereta api pulang menuju ke rumah. Di sepanjang jalan si pemuda menunjukkan ekspresi luar biasa gembira saat melihat pemandangan diluar kereta. Sesekali dia berteriak, "Ayah ayah ! lihat pagar rumah diluar berlarian kearah belakang", lalu tak lama kembali berteriak "Ayah ayah ! lihat awan dan matahari sore mengejar kita !". Seseorang penumpang di depan mereka setengah berbisik bertanya pada Sang Ayah, kenapa pemuda ini tidak dibawa saja ke seorang dokter ahli jiwa karena sikap-nya terasa tidak wajar untuk pemudia seusia dia. Alih alih marah, Sang Ayah cuma tersenyum dan berkata, justru kami baru kembali dari seorang dokter mata, karena anak saya sejak kecil tak apat melihat apa2, dan ini adalah hari hari pertama paska operasi, dimana matanya dapat kembali melihat normal.
Apa sih moral of the story cerita tersebut diatas, prasangka baik membuat hidup menjadi lebih mudah dijalani, jadi marilah bersama sama untuk berprasangka baik, pikirkan baik2 sebelum mengambil keputusan dan menjadikan hidup kita masing2 menjadi lebih nyaman untuk dijalani.
Silahkan lihat link lainnya di
http://hipohan.blogspot.com/2014/04/prasangka-buruk-part-2.html
http://hipohan.blogspot.com/2015/09/prasangka-buruk-part-3-pencuri-kue.html
Aku pernah membaca sebuah buku yang berkisah tentang seorang pemuda yang bepergian dengan Kereta Api dan sangat terganggu dengan dua anak kecil yang pergi bersama seorang pria setengah baya. Kedua anak ini luar biasa ribut dan berlari lari serta menjerit diseputar gang di antara tempat duduk. Sebagian penumpang juga merasa terganggu dengan ulah kedua anak tersebut, yang menyebabkan mereka tidak bisa istirahat. Namun daripada memilih untuk menggerutu, si pemuda berusaha membuka percakapan dengan pria setengah baya tersebut. Pria setengah baya lalu bercerita, kedua anak ini baru saja ditinggal wafat ibu mereka, dan sejak hari kelabu tersebut baru kali ini keduanya terlihat begitu gembira. Malu dengan penjelasan pria setengah baya, kali ini si pemuda justru sebaliknya dapat beristirahat setelah memaklumi situasi yang dialami kedua anak malang tersebut.
Suatu hari karena tidak enak badan seorang bawahan mengajukan usulan pada atasan untuk bekerja secara remote (dari rumah), namun atasan meminta bawahan tersebut untuk mengajukan cuti saja. Jika prasangka buruk yang digunakan maka kita akan menduga bahwa sang atasan begitu kaku dan perhitungan sehingga sakitpun sebaiknya dikonversi ke cuti, namun sebaliknya jika prasangka baik yang digunakan, maka bisa jadi sang atasan ingin agar si bawahan benar2 fokus untuk beristirahat agar segera sembuh.
Apakah anda pernah mendengar seorang lelaki yang membunuh kucing karena ketika pulang ke rumah dia melihat bayi-nya berlumuran darah dengan kucing kesayangan mereka sedang membersihkan cakarnya dan mulutnya yang dikotori darah di samping bayi tersebut ? Namun ketika dia akhirnya melihat ke bawah tempat tidur, dia melihat bangkai seekor ular besar yang berhasil dikalahkan kucing demi membela bayi si lelaki. Sedangkan darah di tubuh si bayi, tak lain dan tak bukan adalah darah kucing yang rela mengorbankan jiwanya dalam menyelamatkan si bayi.
Seorang sahabat mengirim cerita tentang seorang ayah dan seorang pemuda yang tak lain adalah anak-nya. Mereka sedang naik kereta api pulang menuju ke rumah. Di sepanjang jalan si pemuda menunjukkan ekspresi luar biasa gembira saat melihat pemandangan diluar kereta. Sesekali dia berteriak, "Ayah ayah ! lihat pagar rumah diluar berlarian kearah belakang", lalu tak lama kembali berteriak "Ayah ayah ! lihat awan dan matahari sore mengejar kita !". Seseorang penumpang di depan mereka setengah berbisik bertanya pada Sang Ayah, kenapa pemuda ini tidak dibawa saja ke seorang dokter ahli jiwa karena sikap-nya terasa tidak wajar untuk pemudia seusia dia. Alih alih marah, Sang Ayah cuma tersenyum dan berkata, justru kami baru kembali dari seorang dokter mata, karena anak saya sejak kecil tak apat melihat apa2, dan ini adalah hari hari pertama paska operasi, dimana matanya dapat kembali melihat normal.
Apa sih moral of the story cerita tersebut diatas, prasangka baik membuat hidup menjadi lebih mudah dijalani, jadi marilah bersama sama untuk berprasangka baik, pikirkan baik2 sebelum mengambil keputusan dan menjadikan hidup kita masing2 menjadi lebih nyaman untuk dijalani.
Silahkan lihat link lainnya di
http://hipohan.blogspot.com/2014/04/prasangka-buruk-part-2.html
http://hipohan.blogspot.com/2015/09/prasangka-buruk-part-3-pencuri-kue.html
Friday, December 07, 2012
Fellowship of The Ring - JRR Tolkien
Belum habis kagum saya dengan The Hobbit, namun FoTR malah lebih dalam lagi mengisahkan sejarah Hobbit, lengkap dengan tahun kejadian, peta, siapa raja dan pemimpin saat itu, peperangan yang terjadi lengkap dengan jumlah korban serta kapan terjadi-nya, tradisi komunitas hobbit, jenis2 hobbit, makanan hobbit, dan lain lain. Khusus untuk abjad di buku ini dibahas lebih detail mengenai bentuk dan model yang digunakan. Semua ini benar2 membuat Middle-Earth seakan akan benar2 ada. Tolkien yang nama lengkapnya John Ronald Reuel Tokien benar2 mampu menuliskan imajinasinya yang luar biasa ini.
FoTR menyinggung sedikit tentang cincin yang ditemukan Bilbo saat petualangan-nya bertemu dengan Gollum, selebihnya adalah kelanjutan dari bagaimana cincin itu akhirnya menjadi malapetaka dan perebutan semua pihak. Satu pihak ingin memusnahkan-nya namun pihak lain menganggapnya sebagai sumber kekuatan untuk menguasai Middle-Earth. Cara Tolkien menulis tentang cincin juga menarik, sbb "Cincin itu harapan terbesar-nya (baca : sauron si penguasa kegelapan) namun sekaligus ketakutan terbesar kita.
FoTR juga menceritakan bagaimana Isildur memotong cincin dari jari Sauron, lantas terbunuh oleh Orc, dan sampai cincin ditemukan oleh Deagol, namun sahabat Deagol, Smeagol membunuhnya, dan akhir-nya Smeagol yang terusir dari kaum-nya memilih tinggal jauh dalam danau pegunungan yang gelap sampai dia bertemu Bilbo. Ternyata Smeagol yang akhirnya disebut sebagai Gollum merupakan bangsa Hobbit juga.
Tolkien pria kelahiran 1892 ini juga seorang professor di bidang bahasa dan karena dia memang terlibat dalam perang dunia, khususnya WWI, tak heran kalau kemampuan-nya menggambarkan perang begitu hidup. Namun pada prinsipnya Tolkien bukan lah penggemar peperangan, dan dia termasuk orang yang sangat menentang korban sipil, seperti yang sempat terjadi di Jerman saat pendudukan sekutu, dimana wanita dan anak2 turut menjadi korban atau pemboman Nagasaki dan Hiroshima.
Salut untuk penerjemah Gita Yuliani, khususnya dalam menerjemahkan syair yang memenuhi seluruh buku ini. Gita tetap mengupayakan keseragaman akhir kata, membuat syair2nya enak dibaca. Seperti syair yang di buat Bilbo bagi Strider alias Aragorn sbb
Emas belum tentu gemerlap,
Tak semua pengembara tersesat,
Yang tua tapi kokoh akan bertahan tetap,
Akar yang tertanam dalam akan bertahan kuat.
Dari abu akan menyala api,
Dari bayangan akan muncul cahaya,
Mata pisau yang patah akan diperbaharui,
Yang tidak bermahkota 'kan kembali menjadi raja.
Bagian yang paling menarik dalam buku ini bagi saya adalah perjuangan kelompok sembilan ini ketika masuk tambang Moria, setelah gagal melewati pegunungan es Caradhras. Pencarian pintu masuk, gurita misterius dalam danau gelap depan pintu gerbang, berputar putar dalam labirin tambang, penemuan situs Balin sang raja Moria, di gempur pasukan Orc dan pertarungan Gandalf dengan Ballrog di jembatan Khazad Dum , sehingga Gandalf terseret jatuh ke dalam jurang. Penggambaran Tolkien sedemikian rupa sehingga suasana tambang yang gelap, dan mencekam terasa sangat realistis.
Membaca buku ini juga menumbuhkan kekaguman pada Peter Jackson, yang nyaris menginterpretasikan-nya secara "sempurna", mulai dari casting tokoh, penciptaan setting, lokasi2 pengambilan gambar di New Zealand. Jika Harry Potter begitu sukses karena melibatkan Rowling dalam pembuatan film-nya, sebaliknya kesuksesan Jackson meski tanpa didampingi almarhum Tolkien.
FoTR menyinggung sedikit tentang cincin yang ditemukan Bilbo saat petualangan-nya bertemu dengan Gollum, selebihnya adalah kelanjutan dari bagaimana cincin itu akhirnya menjadi malapetaka dan perebutan semua pihak. Satu pihak ingin memusnahkan-nya namun pihak lain menganggapnya sebagai sumber kekuatan untuk menguasai Middle-Earth. Cara Tolkien menulis tentang cincin juga menarik, sbb "Cincin itu harapan terbesar-nya (baca : sauron si penguasa kegelapan) namun sekaligus ketakutan terbesar kita.
FoTR juga menceritakan bagaimana Isildur memotong cincin dari jari Sauron, lantas terbunuh oleh Orc, dan sampai cincin ditemukan oleh Deagol, namun sahabat Deagol, Smeagol membunuhnya, dan akhir-nya Smeagol yang terusir dari kaum-nya memilih tinggal jauh dalam danau pegunungan yang gelap sampai dia bertemu Bilbo. Ternyata Smeagol yang akhirnya disebut sebagai Gollum merupakan bangsa Hobbit juga.
Tolkien pria kelahiran 1892 ini juga seorang professor di bidang bahasa dan karena dia memang terlibat dalam perang dunia, khususnya WWI, tak heran kalau kemampuan-nya menggambarkan perang begitu hidup. Namun pada prinsipnya Tolkien bukan lah penggemar peperangan, dan dia termasuk orang yang sangat menentang korban sipil, seperti yang sempat terjadi di Jerman saat pendudukan sekutu, dimana wanita dan anak2 turut menjadi korban atau pemboman Nagasaki dan Hiroshima.
Salut untuk penerjemah Gita Yuliani, khususnya dalam menerjemahkan syair yang memenuhi seluruh buku ini. Gita tetap mengupayakan keseragaman akhir kata, membuat syair2nya enak dibaca. Seperti syair yang di buat Bilbo bagi Strider alias Aragorn sbb
Emas belum tentu gemerlap,
Tak semua pengembara tersesat,
Yang tua tapi kokoh akan bertahan tetap,
Akar yang tertanam dalam akan bertahan kuat.
Dari abu akan menyala api,
Dari bayangan akan muncul cahaya,
Mata pisau yang patah akan diperbaharui,
Yang tidak bermahkota 'kan kembali menjadi raja.
Bagian yang paling menarik dalam buku ini bagi saya adalah perjuangan kelompok sembilan ini ketika masuk tambang Moria, setelah gagal melewati pegunungan es Caradhras. Pencarian pintu masuk, gurita misterius dalam danau gelap depan pintu gerbang, berputar putar dalam labirin tambang, penemuan situs Balin sang raja Moria, di gempur pasukan Orc dan pertarungan Gandalf dengan Ballrog di jembatan Khazad Dum , sehingga Gandalf terseret jatuh ke dalam jurang. Penggambaran Tolkien sedemikian rupa sehingga suasana tambang yang gelap, dan mencekam terasa sangat realistis.
Membaca buku ini juga menumbuhkan kekaguman pada Peter Jackson, yang nyaris menginterpretasikan-nya secara "sempurna", mulai dari casting tokoh, penciptaan setting, lokasi2 pengambilan gambar di New Zealand. Jika Harry Potter begitu sukses karena melibatkan Rowling dalam pembuatan film-nya, sebaliknya kesuksesan Jackson meski tanpa didampingi almarhum Tolkien.
Monday, December 03, 2012
The Hobbit - JRR Tolkien
Apa yang mampu memakan segala-nya, binatang termasuk burung, pepohonan dan segala bunga-nya, mampu mengerat besi dan mengigit baja, menggiling batu sekeras apapun, membunuh raja, menghancurkan kota, bahkan juga meratakan gunung ? Ya itulah pertempuran teka teki antara Gollum dan Bilbo Baggins, yang jika Bilbo kalah maka Gollum akan memakan-nya sebaliknya jika menang, maka Gollum berjanji menunjukkan jalan keluar dari labyrin jauh didalam gunung.
Inilah cerita yang mengawali trilogi "Lord Of The Ring" karya Tolkien. Imajinasi Tolkien jauh lebih maju daripada sekedar kumpulan cerita pendek ala Grimm. Tolkien mampu merangkai keajaiban negeri dongeng, sehingga memberikan latar belakang yang kuat dengan semua tokoh2nya, mulai dari hobbit, kurcaci, goblin, peri, naga sd troll. Namun aktor utama yang paling menarik perhatian tentu saja Gollum, matanya yang besar dan hijau, kesukaan-nya berada di tempat gelap, tubuhnya yang basah dan licin, kuliner ikan mentah kesukaan-nya, kepribadian ganda yang dia miliki, serta ciri khasnya yang berdialog dengan dirinya sendiri.
Saking hidupnya suasana yang dibangun Tolkien, tak aneh jika cerita Tolkien mengilhami banyak orang di dunia, salah satunya tentu Peter Jackson, yang visualisasi-nya terhadap karya Tolkien sangat sejalan. Bahkan saya yakin seandainya Tolkien masih hidup tentu bukan Jackson saja yang menjadi fans beliau, namun juga sebaliknya, yaitu Tolkien menjadi fans Jackson. Bukan cuma memberikan inspirasi bagi dunia film, banyak musisi progressive rock juga berhutang banyak pada Tolkien, dialah tokoh progressive rock dalam bentuk tulisan.
Buku yang dibuat pada tahun 1937 pada dasarnya bercerita tentang perjalanan yang sulit, khususnya ketika pergi untuk mengambil kembali harta yang dirampas Smaug Sang Naga. Perjalanan ini melewati berbagai macam kondisi alam, jalan sempit pegunungan, turunan terjal, pendakian dengan daerah dimana batu2 begitu saja berjatuhan, badai dan hujan petir, gua2 gelap dengan labyrin-nya. Tolkien menceritakan semuanya dengan begitu hidup seakan akan Tolkien memang pernah mengalaminya.
Buku ini juga dihiasi peta, sehingga mengesankan Tolkien membuatnya dengan konsep yang jelas sejak awal. Ilustrasi selain peta, meski agak kasar juga cukup membantu memberikan gambaran mengenai apa yang dimaksud Tolkien mislanya penggambaran Kota Danau. Tidak tanggung2 Tolkien juga membuat abjad baru, sehingga suasana-nya lebih terbangun. Jackson sendiri dalam film membangun ulang bahasa peri yang harus diajarkan khusus pada pemeran peri. Dan mengingatkan saya akan bahasa Klingon dalam "Star Trek".
Meski mempersiapkan berbagai macam bekal, namun konsekuensi perjalanan dapat berarti apapun. Baggins sempat kehilangan kuda poni-nya, persediaan makanan, dan bahkan beberapa kali terpisah dari rombongan. Baggins juga berulang kali tertangkap, oleh Troll, oleh Goblin, dan nyaris dimangsa Gollum.
Meski sepenuhnya imajiner, pekerjaan yang dilakukan Tolkien secara sangat serius ini, terbukti memiliki daya tahan yang jauh kedepan dan menjadi salah satu bacaan yang paling terkenal di abad 20. Tentu saja karya Tolkien ini menjadi inspirasi bagi kita semua betapa keseriusan adalah salah satu hal terpenting dalam hidup.
Inilah cerita yang mengawali trilogi "Lord Of The Ring" karya Tolkien. Imajinasi Tolkien jauh lebih maju daripada sekedar kumpulan cerita pendek ala Grimm. Tolkien mampu merangkai keajaiban negeri dongeng, sehingga memberikan latar belakang yang kuat dengan semua tokoh2nya, mulai dari hobbit, kurcaci, goblin, peri, naga sd troll. Namun aktor utama yang paling menarik perhatian tentu saja Gollum, matanya yang besar dan hijau, kesukaan-nya berada di tempat gelap, tubuhnya yang basah dan licin, kuliner ikan mentah kesukaan-nya, kepribadian ganda yang dia miliki, serta ciri khasnya yang berdialog dengan dirinya sendiri.
Saking hidupnya suasana yang dibangun Tolkien, tak aneh jika cerita Tolkien mengilhami banyak orang di dunia, salah satunya tentu Peter Jackson, yang visualisasi-nya terhadap karya Tolkien sangat sejalan. Bahkan saya yakin seandainya Tolkien masih hidup tentu bukan Jackson saja yang menjadi fans beliau, namun juga sebaliknya, yaitu Tolkien menjadi fans Jackson. Bukan cuma memberikan inspirasi bagi dunia film, banyak musisi progressive rock juga berhutang banyak pada Tolkien, dialah tokoh progressive rock dalam bentuk tulisan.
Buku yang dibuat pada tahun 1937 pada dasarnya bercerita tentang perjalanan yang sulit, khususnya ketika pergi untuk mengambil kembali harta yang dirampas Smaug Sang Naga. Perjalanan ini melewati berbagai macam kondisi alam, jalan sempit pegunungan, turunan terjal, pendakian dengan daerah dimana batu2 begitu saja berjatuhan, badai dan hujan petir, gua2 gelap dengan labyrin-nya. Tolkien menceritakan semuanya dengan begitu hidup seakan akan Tolkien memang pernah mengalaminya.
Buku ini juga dihiasi peta, sehingga mengesankan Tolkien membuatnya dengan konsep yang jelas sejak awal. Ilustrasi selain peta, meski agak kasar juga cukup membantu memberikan gambaran mengenai apa yang dimaksud Tolkien mislanya penggambaran Kota Danau. Tidak tanggung2 Tolkien juga membuat abjad baru, sehingga suasana-nya lebih terbangun. Jackson sendiri dalam film membangun ulang bahasa peri yang harus diajarkan khusus pada pemeran peri. Dan mengingatkan saya akan bahasa Klingon dalam "Star Trek".
Meski mempersiapkan berbagai macam bekal, namun konsekuensi perjalanan dapat berarti apapun. Baggins sempat kehilangan kuda poni-nya, persediaan makanan, dan bahkan beberapa kali terpisah dari rombongan. Baggins juga berulang kali tertangkap, oleh Troll, oleh Goblin, dan nyaris dimangsa Gollum.
Meski sepenuhnya imajiner, pekerjaan yang dilakukan Tolkien secara sangat serius ini, terbukti memiliki daya tahan yang jauh kedepan dan menjadi salah satu bacaan yang paling terkenal di abad 20. Tentu saja karya Tolkien ini menjadi inspirasi bagi kita semua betapa keseriusan adalah salah satu hal terpenting dalam hidup.
Subscribe to:
Posts (Atom)