Thursday, December 13, 2012

The Two Towers - JRR Tolkien

Kali ini, kelompok 9 tercerai berai, setelah Gandalf jatuh ke jurang di tambang Moria saat pertempuran dengan Balrog. Lalu kemudian mereka masuk ke area kekuasaan Lady Galadril sang ratu peri, dan untung saja ada Legolas yang masih sebangsa dengan mereka, sehingga rombongan yang tinggal 8 ini bisa diterima.

Lalu setelah perjalanan panjang dengan rakit dimana Gollum terus menerus membuntuti mereka, Boromir yang akhirnya dipengaruhi kekuatan jahat cincin menebusnya dengan nyawa-nya sendiri di tengah kepungan Orc ketika menyelamatkan Merry dan Pippin. Lantas rombongan tercerai berai, Merry dan Pippin menjadi tawanan Orc, Sam dan Frodo menempuh perjalanan-nya sendiri, serta ironis-nya sisa kelompok petarung yaitu Legolas, Gimli dan Aragorn juga menjadi kelompok sendiri.

Keahlian Tolkien dalam menyusun kata2 semakin terlihat, saat menggambarkan mata sosok Ent, "Seolah olah ada sumur yang sangat dalam di balik matanya, terisi berabad abad ingatan dan pikiran yang lambat, panjang dan tenang; tetapi permukaan-nya bersinar sinar dengan masa kini; seperti matahari yang bercahaya di atas daun daun paling luar sebuah pohon besar atau di atas riak2 telaga yang sangat dalam....".



Diawali dengan kejutan bagi kelompok yang tersisa akan tewasnya Boromir, kita dikejutkan juga penggambaran Aragorn sang satria berpedang (bukan bergitar) namun dapat bernyanyi dengan sedih, dan tidak kalah ajaibnya disambut dengan nyanyian Legolas juga. Jagoan perang yang bernyanyi mengingatkan saya akan group metal Manowar. Ada banyak pertempuran dalam TTT, khususnya ketika sekutu menggempur istana Saruman. Termasuk diantaranya serangan Ent para tetua pepohonan.

Cover TTT yang menggambarkan menara Saruman dengan tanduk2 yang mencuat di inpirasi dari film produksi Warner Bros ini juga cukup "unik" karena sekaligus  mengingatkan saya akan rumah adat sumatera barat yang saat ini masih sering kita lihat di restoran padang.
Dalam buku ini Tolkien banyak menulis tentang kalimat2 berenergi, seperti yang selalu diingat Sam, saat Gaffer mengucapkan "Selama ada kehidupan berarti masih ada harapan". Hal ini menguatkan semangat rombongan kecil dia, Frodo dan Gollum saat berpisah dengan Faramir, adik kandung Boromir, para pangeran Gondor. Begitu juga ketika Sam menuntut komitmen Faramir dengan kalimat "Penampilan elok diikuti perbuatan elok" benar2 menohok Faramir. 

Karakter Faramir dalam buku ini membuat kita lagi2 kagum dengan pilihan casting di film-nya, benar2 penggambaran yang pas, cerdas, tampan, sedikit arogansi kebangsawanan  termasuk ekspresi curiga. Apakah semua-nya pas ? Beberapa seperti Lady Galadriel mungkin tidak, begitu juga Arwen sepertinya kurang sempurna, ataupun Elrond (yang masih sangat hangat penampilan-nya saat bermain di The Matrix)  namun untuk Legolas, Aragorn, Gimli, Frodo, Sam, Merry, Pippin, Saruman, Gandalf, Eowyn, Boromir, Eomer, Denethor, Wormtongue, Theoden dan Bilbo benar2 sangat pas. Untuk Gollum ataupun Ent, jelas Jackson tidak punya pilihan dan terpaksa menggunakan teknologi CGI.  Terlihat bagaimana Jackson benar2 berusaha mengikuti buku meski sinematografi dan sastra kadang tak bisa disatukan.

Kembalinya tokoh utama dari kematian di tambang Moria dan bagaimana dia menyelamatkan pasukan Theoden dengan tidak disangka sangka digambarkan dengan indah sekaligus dahsyat. Mengingatkan saya akan sosok sang tokoh dalam film Jackson, sosok berambut dan berjanggut putih panjang menuruni tebing dengan tubuhnya yang bersinar putih dan jubah yabg berkibaran diatas kuda tampan keperakan diikuti gerombolan pasukan dengan teriakan bersemangat dan membahana.

Jika dalam The Hobbit kita melihat adu kata2 seru antara Gollum dan Bilbo, dalam TTT  kita melihat adu kata2 yang tak kalah seru antara Gandalf dan Wormtongue, ataupun interogasi Faramir dengan Frodo yang dibantu Sam. Dialog2 ini sungguh sangat hidup.

Dalam buku ini juga kita melihat pengabdian, loyalitas, totalitas seorang Sam pada Frodo, ini menjadi contoh persahabatan dan pengorbanan yang luar biasa. Buku ini berakhir dengan tanggung, karena meski Frodo dan Sam lolos dari santapan Shelob sang raja laba2 namun para Orc berhasil menangkap Frodo. Saya jadi ingat film TTT yang pernah mendapat komentar sebagai satu2nya film dengan penghargaan namun tak jelas awalnya (diawali oleh film FoTR) dan tak jelas pula akhirnya (diakhiri RoTK yang memang saat itu belum selesai dibuat).

No comments: