Thursday, August 29, 2013

Life Story Not Job Title - Darwin Silalahi

"Cara terbaik untuk meramalkan masa depan adalah menciptakan-nya mulai dari sekarang" Begitulah satu kalimat cantik dalam pengantar yang disampaikan Anies Baswedan pada  buku karya Darwin Silalahi ini. Hemm kenapa Anies Baswedan ya ? ternyata Darwin adalah bagian dari program Indonesia Mengajar yang digagas oleh Anies.  Dengan kata lain kedua tokoh ini ternyata bersahabat dan ingin memaknai hidup dengan berbagi pada yang lain.

Siapa Darwin ? dia seorang anak desa dari Balige, Sumatera Utara lalu pindah ke Jakarta, lulus tercepat di tempat kuliah, bekerja di perusahaan internasional, sempat kuliah di Harvard, dan melanglang buana. Saat buku ini ditulis Darwin adalah Presiden Direktur PT Shell Indonesia.



Bagi Darwin, job title adalah sesuatu yang datang dan pergi, namun adalah life story kita lah yang jauh lebih penting termasuk passion dan purpose didalam-nya. Life story juga merupakan kombinasi diri, hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan sesama, dan perbedaan yang kita buat semasa hidup. Kita adalah life story kita sendiri. Itu sebabnya tidak masalah bagi Darwin pindah dari British Petroleum ke perusahaan lain meski harus mengalami penurunan salary hingga 40%, karena passion lebih penting dari salary.

Saat mengikuti Advance Management Program, Darwin terpesona dengan John Kotter salah satu professor di Harvard. Kotter mengajarkan arti leadership lewat tokoh2 seperti Gandhi, Matsushita, Martin Luther King, Nelson Mandela, Robert Kennedy dll.  Saat itu Darwin merasa tak berarti sekaligus tercerahkan, dan episode berikutnya berlanjut saat dia membaca karya Rick Warren What on Earth am I Here For, dan Darwin menyimpulkan tragedi terbesar dalam hidup adalah kalau kita tidak tahu apa guna-nya kita hidup.

Where did we come from?
Why are we here?
Where do we go when we die?


Pengalaman Darwin ini mengingatkan saya akan lirik Spirit Carries On nya Dream Theater di atas. Lirik ini mengingatkan kita penting-nya tujuan hidup agar setiap langkah yang kita ayun menjadi bermakna.

Jadi purpose adalah hal penting dalam hidup, dan dengan mengetahui purpose lah kita memiliki passion. Apa yang diungkapkan Darwin ini membuat saya teringat salah satu Direktur di perusahaan customer, yang membuka rahasia suksesnya, yakni menganggap setiap hari adalah bagai hari pertama kita bekerja alias menjaga passion tetap membara layak-nya karyawan baru. 

Darwin meletakkan kata2 menjadi salah satu yang terpenting dari leadership. Pengalaman hidupnya mengajarkan bagaimana dari seorang anak berbadan kecil, dengan nilai pas2an dia bisa berubah karena kata2 positif seorang dokter. Saat Darwin kecil bertemu dokter yang merawat ayah-nya, dokter tsb memuji Darwin dan mengatakan kelak dia akan menjadi anak yang sukses sebagaimana sang dokter. Kata2 positif itu membuat Darwin melihat dirinya dengan cara yang berbeda. Selepas SMP, Darwin terus menerus berprestasi sampai dia menemukan makna baru hidup di program AMP Harvard.

Buku yang sangat menarik, dan menjadi lebih bernas, karena bukan melulu teori, namun pengalaman hidup. Namun posisi buku ini memang agak sedikit aneh, kadang bercerita tentang berbagai teori layak-nya text book, namun kadang membahas studi kasus, di lain waktu seakan akan perjalanan hidup Darwin sendiri layak-nya otobiografi. Sebagaimana Iwan Setyawan penulis 9 summers 10 autumn yang sukses di negeri orang, Darwin melihat menjadi berarti bagi orang disekitar kita dan bagaimana kita kelak diingat lebih penting daripada sukses individu.

Catatan
Bagi yang tertarik kisah Iwan dapat dilihat di http://hipohan.blogspot.com/2011/12/9-summers-10-autumns-nya-iwan-setyawan.html

1 comment:

Bang Bakas said...

Amazing Pals...Web-Blog kamu sangat mengispirasi kawan, tetap pertahankan dan kreatif terus dan semangat juga yaaa
Jual Plat Stainless Steel
Jual Plat Aluminium
PT Lisati Berkah Indonesia