Setelah puas jalan-jalan
di skitar Sumida River, kami lanjut ke DiverCity yang terkenal dengan robot
raksasa Gundam. Lokasi ini merupakan lokasi wajib penggemar Gundam. Sempat
menunggu disini karena pada jam tertentu robotnya bergerak, saya sempat
penasaran juga, eh ternyata yang bergerak cuma sungutnya dan semacam pelapis di
bagian paha robot serta muncul warna merah di spot-spot tertentu. Sebelum ini ada robot raksasa RX-78, lalu
digantikan dengan Gundam Unicorn yang sekarang ada di DiverCity.
Sambil menunggu peserta
lain saya jalan-jalan sendirian ke area Zepp Tokyo melintasi taman-taman yang
bersih namun sayangnya lebih banyak ditutupi beton. Di sisi kiri nampak
jembatan kabel ke arah kantor polisi Odaiba, tengah bangunan ajaib dengan dua
tower yang dihubungkan jembatan alias Hotel Trusty Tokyo Bayside dan sisi kanan
Giant Sky Wheel.
Itinerary terakhir adalah
makan malam di Seaside Mall (Tokyo Deck’s) di kawasan Odaiba. Setelah menaiki
eskalator beberapa tingkat, nampak terlihat Rainbow Bridge yang menawan. Sempat
berharap mendapatkan lokasi strategis, menjelang sunset dengan pemandangan
tersebut, ternyata kami hanya dapat tempat di ruang tertutup. Tidak kehabisan
akal saya naik satu tingkat lagi, memotong antrian yang menunggu restoran buka,
dan langsung membuka pintu kearah beranda yang menghadap ke Rainbow Bridge, dan
sempat tercenung sejenak karena kagum melihat indahnya pemandangan. Sayang petugasnya
meski ramah meminta kami keluar, namun saya memohon agar diberi kesempatan
memotret, akhirnya si petugas melunak. Saya dan Si Sulung langsung memanfaatkan
kesempatan untuk memotret.
Setelah makan, kami
langsung menuju Marroad Inn Narita, kebalikan dengan Tokyo Bay Makuhari yang
sangat jangkung, Marroad Inn terhitung pendek (karena regulasi bandara yang
tidak memungkinkan bangunan jangkung di sekitar bandara), namun memiliki lorong
yang sangat panjang. Kejutan saat
membuka jendela kamar, ternyata dibagian ujung landasan tempat berbagai pesawat
landing.
Tadinya saya nmasih
berharap bisa jalan lagi pagi-pagi sebelum ke bandara. Namun lokasi kali ini
ternyata cukup jauh dari stasion terdekat alias Narita Airport Terminal. Jarak
ke Shibuya saja bisa sekitar 80 km. Lagipula Rico sudah menginformasikan proses
di Narita sangat lama dan perlu antrian panjang. Jadi ya sudahlah, ternyata
memang tidak bisa ada agenda lain di hari terakhir selain ke Narita. Untungnya
kami masih sempat membeli Tokyo Banana
di Narita sebelum pulang.
Link berikutnya di http://hipohan.blogspot.com/2018/07/jalan-jalan-ke-tokyo-part-8-dari-8.html
Link berikutnya di http://hipohan.blogspot.com/2018/07/jalan-jalan-ke-tokyo-part-8-dari-8.html
No comments:
Post a Comment