Wednesday, July 25, 2018

Jalan Jalan ke Tokyo Part #4 dari 8 : Disneysea



Pagi-pagi kami langsung sarapan di lantai dasar, harus ekstra hati-hati mengingat menu masakan orang Jepang banyak mengandung babi. Saya lebih memilih memperbanyak buah-buahan dan sayur. Saya sudah sadar benar selama di Jepang tidak akan mungkin menikmati makanan enak ala Indonesia.

Menjelang jam 09:00 kami berjalan dari hotel menuju Kaihimmakuhari Station sekitar 900 meter dari hotel. Rutenya menarik karena ada banyak jembatan penyebrangan, sehingga kami relatif tidak terpapar matahari. Dari sini kami via Keiyo Line (berwarna merah) langsung menuju Maihama Station, yakni stasion terakhir sebelum masuk ke kawasan Disneysea / Disneyland.
Rutenya berturut turut adalah Shin Urayasu - Ichikawa Shiohama – Futamatashimmachi – Minami Funabashi – Shin Narashino – Maihama. Karena teriknya matahari, istri memutuskan naik kereta khusus Disney sampai ke Disneysea. Mirip dengan kereta khusus Disneyland Hongkong, gantungan tangan penumpang kereta dan juga jendela berbentuk silhuet Mickey Mouse.

Untuk naik kereta di Jepang sebaiknya pilih waktu diatas jam 08:00 dan kembali diatas jam 21:00, untuk menghindari puncak kesibukan karyawan di Tokyo.  Saat meilihat wajah-wajah kaku (namun tetap sopan) karyawan di Jepang, saya ingat cerita Lusi, dimana 10 tahun lalu semua sibuk membaca buku, namun kini sibuk dengan mobile phone (kebanyakan orang Jepang lebih suka pakai iPhone ketimbang merk lain).








Sesampai di Disneysea, saya sempat kuatir dengan hasil print out tiket karena pakai printer rumah dan kertas A4 biasa, ternyata alhamdulillah keempat tiket hasil printout dengan printer ink jet rumahan berhasil menembus gate Disneysea.

Istri langsung mencari map dengan bahasa Indonesia dan skedul acara hari ini, serta mencocokkannya dengan itinerary yang sudah dia buat. Mencakup Mediterranian Harbor, American Waterfront, Port Discovery, Lost River Delta, Mysterious Island, Mermaid Lagoon, dan Arabian Coast.  Namun kami akhirnya terpaksa melewatkan Mermaid Lagoon dan Mysterious Island, karena musibah yang akan saya ceritakan belakangan. Berikut ini destinasi yang berhasil kami selesaikan.  

  • Mediterranian Harbor
    • Venetian Gondola (menyusuri Mediterranian Harbor sambil diiringi nyanyian pengayuh gondola menyanyikan Santa Lucia) antri sekitar 20 menit.
  • American Waterfront
    • Toy Story (masuk ke wahana berbentuk kereta dengan sasaran tembak efek 3D sepanjang jalan) antri sekitar 80 menit.
    • Broadway  (pertunjukan musik dan opera) tidak antri karena pas jam masuk.
    • Turtle Talk (pertunjukan real time dengan alat percakapan khusus dengan hewan laut dalam wahana berbentuk kapal raksasa SS Columbia) antri kira2 30 menit.
    • Nemo (simulator kapal selam dengan efek kursi yang bergerak sesuai gerakan kapal, dan memungkin kita berinteraksi dengan dunia Nemo dan kawan-kawannya) antri kira-kira 30 menit.
  • Arabian Coast
    • Makan siang di Casbah Arabian Coast.
    • Sinbad (masuk ke dunia boneka dengan kapal, yang menceritakan berbagai pengalaman Sinbad sang pelaut) tidak antri karena pas jam masuk.
    • Magic Lamp (pertunjukan 3D dengan tokoh Genie si Jin dengan Lampu Ajaib) tidak antri karena pas jam masuk.
  • Lost River Delta
    • Hangar Stage (pertunjukan laser, nyanyian dan tarian dengan tema pramuka yang tersesat dalam hutan) tidak antri karena pas jam masuk.
    • Indiana Jones Crystall Skull (salah satu episode film Indiana Jones dengan berbagai pengalaman menegangkan)  antri sekitar 45 menit.
  • Pesta Kembang Api Fantasmic
Saat di Hangar Stage istri mendadak pucat, tangannya menggerayangi tas berkali-kali, ternyata HP Samsung Note  nya hilang. Mengingat ada ratusan nomor HP penting mulai dari pasien, vendor dan juga dinas kesehatan. Belum lagi catatan2 penting seperti pesanan obat, nomor rekening dll istri langsung lemas.







Begitu acara di Hangar Stage selesai, setelah yakin HP nya hilang, saya lalu memutuskan kembali ke Casbah Restaurant, Si Bungsu menemanin, namun karena kondisi kakinya sudah lecet parah, saya menenteng sepatunya sementara dia terpaksa dengan kaki telanjang menyusuri jalan ke Casbah. Sayang petugas di bagian depan kesulitan memahami pertanyaan saya, meski dia lalu minta salah seorang petugas wanita bantu menjelaskan. Tidak berputus asa, dia akhirnya menyerahkan peta dengan huruf kanji dan menunjuk satu titik dimana kami bisa bertanya kembali.

Dari sini saya dan Si Bungsu kembali berjalan melewati Kapal Selam Nautilus menuju gerbang depan, dan bertanya dengan petugas Lost and Found yang ramah, setelah menjelaskan spesifikasi HP, warna dompetnya, Sang Petugas via aplikasi komputer lalu mencocokkan foto yang ada di dompet HP istri dengan wajah kami berdua. Lalu menjelaskan bahwa HP telah ditemukan namun bukan di Casbah melainkan di wahana Magic Lamp. 








Maka dengan berdebar-debar kami langsung kembali ke Magic Lamp, dan seorang petugas wanita bernama Ishihara membantu kami, dan alhamdulillah HP istri kembali ditemukan. Luar biasa memang kejujuran orang-orang di Jepang, sampai-sampai Si Bungsu berkaca-kaca menahan haru. Kami kehilangan hampir 2 jam karena insiden ini, dan sebagai akibatnya kehilangan dua wahana yang sudah kami rencanakan sebelumnya yakni satu di Mysterious Island dan satu di Mermaid Lagoon.  




HP Ini bukan cuma sekali hilang, saat masih saya pakai setahun lalu sempat hilang juga saat di Penang, untung yang menemukannya bisa dikontak dan bersedia mengembalikannya kembali pada saya. Jadi ini satu2nya HP kami yang pernah hilang 2x diluar negeri namun kembali dengan selamat. Entah kalau hilang di dalam negeri, saya 2x mengalami kehilangan dan tak pernah kembali hingga kini.

Terakhir kami menikmati pesta kembang api Fantasmic di tengah-tengah perairan Mediterranian Harbor. Kami melewati area Mermaid Lagoon dengan latar belakang Mount Prometheus yang mengepulkan asap tebal. Meski belum menyaksikan sebagian besar wahana namun kami cukup puas. Petugas di Disneysea meski tegas namun tetap ramah, saya sempat ditegur karena berdiri di perahu saat menaiki gondola dan sempat diomelin karena memegang botol minuman yang tak boleh dipegang sembarangan serta dilarang memakai kamera saat pertunjukan Broadway.

Saran bagi yang ingin ke Disneysea, datanglah lebih pagi, usahakan beli tiket online untuk menghindari antri, hindari wahana dengan antrian sangat panjang dan diubah prioritasnya ke sore/malam. Jika dimungkinkan dengan single ride, akan lebih mudah dalam antrian, dan kalau memungkinkan cari cara untuk menggunakan fast pass. Gunakan sepatu yang nyaman, karena kedua anak saya mengalami lecet kaki yang lumayan parah.

Mengamati para pengunjung yang datang, sebagian cukup fanatik dengan mengenakan pernak pernik Disney, namun sempat heran juga melihat pasangan muda-mudi Jepang yang menggunakan pakaian tradisional di beberapa lokasi di Disneysea.

Untuk snack sepanjang jalan ada popcorn berbagai rasa, kue moci, juga mesin minuman segar seharga 100 Yen sd 160 Yen sepanjang jalan. Malam hari karena makan malam di Disneysea harganya naik dua kali lipat kami memutuskan membeli makan malam kembali di Lawson, Hotel Tokyo Bay Makuhari. Sekitar jam 21:00 kami akhirnya sampai di hotel dalam keadaan lelah luar biasa, hitungan kasar saya, paling tidak menempuh jarak sekitar 14 km.







Link berikutnya di http://hipohan.blogspot.com/2018/07/jalan-jalan-ke-tokyo-part-5-dari-8-duty.html

No comments: