Judul buku ini sangat mencuri perhatian, terlebih karena saya sempat membaca tentang “Say Yes To Ganbaru” sebuah postingan di internet karya Rouli Esther Pasaribu. Jadi tanpa pikir panjang dan didukung oleh cover buku yang menarik, langsung saja saya sambar.
Lagi lagi dalam buku ini kita diajak untuk mengagumi semangat pantang menyerah Bangsa Jepang, melengkapi apa yang ditulis Esther (karena Esther lebih fokus ke rekonstruksi paska Tsunami 2011). Kita juga diingatkan lagi akan pepatah lama yang mengatakan, “Adalah hebat untuk menjadi juara, akan tetapi kehebatan sejati adalah bangkit ketika mengalami kekalahan”. Dalam buku ini dikisahkan kebangkitan Jepang saat restorasi Meiji, lalu pertempuran dengan Rusia yang sempat dijadikan Ir. Soekarno sebagai penyemangat bangsa2 Asia dalam menghadapi dominasi Eropa dan Amerika.
Lalu diceritakan bagaimana hancurnya Jepang saat perang dunia kedua, dan babak belur setelah pemboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika yang sampai saat ini dapat dianggap salah satu kejahatan perang paling besar dalam sejarah manusia, karena menghancurkan apa saja, termasuk rumah sakit, sekolah, orang tua, anak2 dan mengakibatkan radiasi yang berdampak pada kerusakan genetika puluhan tahun kemudian.
Jepang bukan cuma babak belur karena perang, akan tetapi juga karena gempa bumi dan tsunami, seperti yang terjadi 1923 dan dikenal dengan gempa Kanto dan juga yang baru baru ini terjadi yaitu tsunami di 2011. Geografi Jepang yang dikelilingi oleh lempeng Eurasia, Amerika Utara, Laut Filipina, Laut Pasifik dan dilintasi sabuk gunung api pasifik, dapat diguncang 1500 gempa pertahun. Tetapi hal ini justru membuat Jepang sebagai salah satu negara dengan ilmu konstruksi terbaik (bahkan WTC saja pun dibangun dengan ilmu konstruksi Jepang).
Semangat pantang menyerah Jepang terus menerus menjadi penyelamat bangsa ini, yang meski harus mengimpor kebutuhan dasar sebanyak 80% konsumsi dari negara2 disekitarnya, tidak memiliki sumber tambang, dan alamnya 80% terdiri dari pegunungan, akan tetapi kita mengenal Jepang dari merk2 dunia seperti Sony, Toshiba, Nissan, Mitsubishi, Hitachi, Sanyo, dan bukan cuma itu Jepang juga terkenal karena komiknya, makanan-nya termasuk budaya J-Pop yang kini sudah mendunia. Kini kita mengenal Jepang sebagai bangsa pekerja keras, belajar tanpa lelah, selalu berinovasi, harga diri tinggi, hemat, loyal dan setia serta selalu bekerja sama dan mandiri. Ayo pantang menyerah dan belajar dari Bangsa Jepang.
Lagi lagi dalam buku ini kita diajak untuk mengagumi semangat pantang menyerah Bangsa Jepang, melengkapi apa yang ditulis Esther (karena Esther lebih fokus ke rekonstruksi paska Tsunami 2011). Kita juga diingatkan lagi akan pepatah lama yang mengatakan, “Adalah hebat untuk menjadi juara, akan tetapi kehebatan sejati adalah bangkit ketika mengalami kekalahan”. Dalam buku ini dikisahkan kebangkitan Jepang saat restorasi Meiji, lalu pertempuran dengan Rusia yang sempat dijadikan Ir. Soekarno sebagai penyemangat bangsa2 Asia dalam menghadapi dominasi Eropa dan Amerika.
Lalu diceritakan bagaimana hancurnya Jepang saat perang dunia kedua, dan babak belur setelah pemboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika yang sampai saat ini dapat dianggap salah satu kejahatan perang paling besar dalam sejarah manusia, karena menghancurkan apa saja, termasuk rumah sakit, sekolah, orang tua, anak2 dan mengakibatkan radiasi yang berdampak pada kerusakan genetika puluhan tahun kemudian.
Jepang bukan cuma babak belur karena perang, akan tetapi juga karena gempa bumi dan tsunami, seperti yang terjadi 1923 dan dikenal dengan gempa Kanto dan juga yang baru baru ini terjadi yaitu tsunami di 2011. Geografi Jepang yang dikelilingi oleh lempeng Eurasia, Amerika Utara, Laut Filipina, Laut Pasifik dan dilintasi sabuk gunung api pasifik, dapat diguncang 1500 gempa pertahun. Tetapi hal ini justru membuat Jepang sebagai salah satu negara dengan ilmu konstruksi terbaik (bahkan WTC saja pun dibangun dengan ilmu konstruksi Jepang).
Semangat pantang menyerah Jepang terus menerus menjadi penyelamat bangsa ini, yang meski harus mengimpor kebutuhan dasar sebanyak 80% konsumsi dari negara2 disekitarnya, tidak memiliki sumber tambang, dan alamnya 80% terdiri dari pegunungan, akan tetapi kita mengenal Jepang dari merk2 dunia seperti Sony, Toshiba, Nissan, Mitsubishi, Hitachi, Sanyo, dan bukan cuma itu Jepang juga terkenal karena komiknya, makanan-nya termasuk budaya J-Pop yang kini sudah mendunia. Kini kita mengenal Jepang sebagai bangsa pekerja keras, belajar tanpa lelah, selalu berinovasi, harga diri tinggi, hemat, loyal dan setia serta selalu bekerja sama dan mandiri. Ayo pantang menyerah dan belajar dari Bangsa Jepang.
No comments:
Post a Comment