Wednesday, February 05, 2014

Inspirasi Dari Arvan Pradiansyah Dengan 7 Law of Happiness @Work Part #2 of 6

AP mengatakan jangan pernah mengabaikan pentingnya rasa bahagia, karena bahagia dapat menular ke orang di sekeliling kita, dan menurut penelitian seorang konsultan, atau dokter yang berbahagia, kualitas pekerjaannya naik 15%. Dan jangan menganggap ilmu yang meneliti hal-hal semacam ini asal-asalan, karena ternyata Happines is Science, sampai-sampai ada program S2 nya di Universitas Pennsylvania, Amerika serta baru-baru ini sudah dibuka juga di Sydney, Australia. Begitu juga di Harvard, sekarang mata kuliah favorit mahasiswa bukan lagi International Business melainkan Happines dengan Tal Ben Sahar sebagai pengajarnya.

Secara keilmuan Happiness berhubungan dengan Human Resources Management, Psikologi, Agama, Filsafat, dan Neuroscience. Kenapa Agama masuk, karena sebagaimana yang kita ketahui nyaris semua tujuan Agama di dunia adalah kebahagiaan. Banyak orang sukses tidak bahagia, banyak orang kaya tidak bahagia, banyak yang mencari kemana mana tapi tidak ketemu, sekaligus berusaha mencari Happiness tapi yang ditemukan malah Pleasure. Lantas apa bedanya Happines dengan Pleasure ?, Pleasure lebih berorientasi ke jangka pendek, sementara Happiness berorientasi ke jangka panjang. Bagi AP mendahulukan Pleasure dr Happiness adalah dosa.  Ap memberikan contoh tindakan korupsi sebagai perbuatan yang memilih Pleasure sebagai prioritas di banding Happiness. 



Uniknya untuk mendapatkan sesuatu sering sekali kita membutuhkan hal-hal dari orang lain, sedangkan kebahagiaan sejatinya tidak memerlukan hal-hal tertentu dari orang lain. Misalnya Hormon kebahagiaan (serotonin) ternyata dapat diproduksi oleh diri sendiri, dengan berpikir positif. Tanpa sadar tidak bahagia sering sekali menjadi sesuatu yang memang kita kondisikan sendiri, misalnya istilah happy hour digunakan untuk jam 17:00 keatas, yang menunjukkan indikasi tidak bahagia di kantor.

Bukan cuma tidak memerlukan orang lain, Happiness bahkan tidak perlu menunggu kesuksesan, jika untuk sukses kita harus menunggu, untuk Happiness tidak diperlukan proses menunggu. Sebagaimana pepatah mengatakan bahwa hari ini adalah berkat sbb;

Yesterday is history (atau her story)
Tomorrow is mystery,
Today is gift that's why we call it present.

No comments: