Monday, February 24, 2014

The Secret Letters of The Monk Who Sold His Ferrari - Robin Sharma


Tadinya saya pikir buku ini cerita fiksi biasa, namun ternyata merupakan motivation story, yang dikemas dengan petulangan mengumpulkan 9 azimat (talisman) dari satu lokasi ke lokasi lain, mulai dari katakomb di Paris, saat kita mencoba melawan ketakutan kita sendiri, Jepang, saat kita menghargai sebuah persahabatan, Barcelona saat kita terinspirasi untuk memilih pekerjaan yang kita cintai dan lain-lain.

Diperankan tokoh utama Jonathan Landry yang pernikahannya dengan Annisha, serta buah pernikahan mereka, si bocah bernama Adam hancur lebur dan kehilangan makna hidup. Lantas ibunya meminta Jonathan yang hidupnya penuh dengan masalah, untuk bertemu salah satu sepupunya Julian Mantle. Bagi Ibu Jonathan, Julian yang sudah berhasil menemukan arti kehidupan dan memilih meninggalkan karir sebagai pengacara sukses untuk menjadi biksu layak menjadi mentor bagi Jonathan. Julian akhirnya memberi tugas, sedemikan rupa sehingga Jonathan mengira tugas itu adalah untuk Julian, padahal semua tugas itu dirancang Julian untuk Landry semata.

Situasi yang dialami Jonathan, pernikahan yang kandas, hubungan dengan anak semata wayang yang kering, kesibukan yang tiada habis2nya, persaingan di kantor, mengingatkan saya akan akting Robin Williams di film Hook yang terjebak dalam dunia kerja dan melupakan keluarga. Lewat perjalanan ini Jonathan berusaha mengumpulkan kepingan-kepingan untuk membentuk kembali hidupnya.



Setiap azimat yang berhasil dikumpulkan dari para penjaganya di berbagai negara membukakan wawasan Jonathan mengenai hidup, dan pelan-pelan Jonathan kembali menemukan apa yang selama ini hilang dari hidupnya. Setiap penjaga azimat dipilih bukan melulu karena mereka dipercaya oleh Julian Mantle, namun mereka juga representasi karakteristik setiap azimat yang mereka jaga.

Inilah buku 264 halaman, yang membuka mata kita untuk hidup dengan sebenar-benarnya hidup.kenapa Jonathan dipilih oleh Julian Mantle, sepertinya karena, sosok Jonathan mewakil kebanyakan dri kita yang sibuk secara fisik namun kosong secara jiwa. Pesan dari Robin Sharma yang terkenal dengan semboyan "Lead Without Titles" adalah, temukanlah hal-hal berikut

1. Kekuatan autensitas (Ahmet Demir, Istanbul),
2. Rangkullah ketakutanmu (Antoine, Paris),
3. Hiduplah dengan kebaikan hati (Ayame, Kyoto),
4. Buatlah kemajuan kecil setiap hari (Chava dan Sikina Uchan, Meksiko),
5. Lakukan usaha terbaikmu (Lluis, Barcelona),
6. Pilihlah pengaruhmu baik-baik (Mary dan Angus, Sydney),
7. Kebahagiaan hidup paling sederhana (Gao, Shanghai),
8. Tujuan hidup adalah mencintai (Ronnie, Phoenix, Arizona), dan
9. Dukunglah sesuatu yang lebih besar dari dirimu sendiri (Julian, Taj Mahal, India).


Lalu jadilah diri anda yang sejati, serta jangan pernah takut bermimpi. Demikian lah Robin Sharma pendiri Sharma Leadership International yang karakternya dalam buku ini bagaikan Julian yang membimbing setiap pembaca menemukan dirinya sendiri melalui 9 azimat.    

No comments: