Wednesday, February 05, 2014

Inspirasi Dari Arvan Pradiansyah Dengan 7 Law of Happiness @Work Part #5 of 6

Bagaimana konsep Gratitude alias bersyukur diterapkan, mari kita amati cerita berikut;

Suatu hari seorang petani kehilangan kudanya, maka para tetangganya datang dengan mengucapkan duka cita, namun sang petani tenang-tenang saja menanggapinya dengan biasa biasa saja. Beberapa hari kemudian Sang Kuda Hilang kembali sambil membawa sekumpulan Kuda Liar, dan tetangganya lagi lagi datang mengucapkan selamat, lagi lagi Sang Petani menanggapinya dengan biasa saja.  Beberapa hari kemudian putra Sang Petani yang penasaran dengan Kuda Liar tersebut ternyata jatuh dengan kaki patah karena mencoba menunggangi-nya, tetangga pun kembali datang dengan mengucapkan duka cita, lagi lagi Sang Petani hanya menanggapinya dengan biasa-biasa saja. Beberapa hari kemudian,karena pada saat itu terjadi perang maka setiap anak muda yang sehat dipaksa mengikuti wajib militer. Ternyata putra Sang Petani lolos karena masih cedera, dan tak perlu mengikuti wajib militer, maka lagi lagi tetangga datang mengucapkan selamat, dan Sang Petani tetap tenang-tenang saja, karena baginya semua hal perlu disyukurkan dan diterima apa adanya. Sesungguhnya bagi Sang Petani apa yang baik dan apa yang tidak baik, manusia sering sekali tidak tahu.

Puisi yang dikirim seorang teman saya ini mungkin bisa menggambarkan, bahwa sesungguhnya manusaa tidak tahu apa yang baik baginya, namun rasa syukur dapat  membantu manusia menemukan kebahagiaan, sbb;



Apa Yang Kau Cari ?

Sudah di gunung, pantai kau rindukan
Tiba di pantai, gunung yang kau inginkan
Saat kemarau, kau tanya kapan hujan
Diberi hujan, kemarau kau tanyakan
Sudah tenang di rumah, pengin pergi
Begitu pergi, kau ingin ke rumah kembali
Sudah dapat ketenangan, keramaian kau cari
Keramaian kau temukan, ketenangan kau rindui
Apa yang sebenarnya yang kau cari?
Belum berkeluarga mencari istri/suami
Sudah berkeluarga, mengeluhkan anak yang belum diberi
Dapat anak, mengeluhkan lagi kurang rejeki
Ternyata sesuatu tampak indah karena belum kita miliki
Kapankah kebahagiaan akan didapatkan ?
Kalau yang belum ada selalu kita pikirkan..
Sedang Yang sudah diberi-Nya kita abaikan?
Bukankah telah banyak yang kau dapatkan?
Jadilah pribadi yang selalu bersyukur
Karena kesyukuran akan membuatmu subur
Mungkinkah selembar daun bisa menutup bumi
Sedang kau tak bisa menutup telapak tangan sendiri
Tetapi saat selembar daun kecil menempel di mata
Maka bumi yang luas tampak tertutup semua
Begitu juga bila hatimu ditutupi keburukan
Seolah-olah yang tak cocok denganmu selalu kejelekan
Seluruh bumi seolah tak ada kebaikan
Padahal hatimu lah yang ketutupan
Jangan tutup matamu dengan daun kecil
Jangan tutup hatimu dengan kotoran secuil
Syukuri nikmat-Nya , meski kelihatan mungil
Terus menempuh jalan yang lurus maka kelak kau berhasil
Bila buruk hatimu, buruk pula kelakuanmu
Bila tertutup hatimu, tertutuplah segala sesuatu
Syukurilah semua apa yang ada padamu
Dari situ engkau memuliakan dirimu
Belajarlah berterimakasih kepada-Nya
Sebagai modal untuk memuliakan-Nya.
Karena hidup adalah waktu yang dipinjamkan-Nya
Dan harta adalah anugerah yang dipercayakan-Nya

Untuk Simplicity alias kesederhanaan, AP menjelaskan ternyata banyak orang yang membuat rumit sesuatu yang sebenarnya bisa disederhanakan. Misalkan sebuah pernikahan, orang sering bingung memilih musik pengiring, lokasi pernikahan, fotografer yang akan dilibatkan, baju keluarga besar pengantin pria, baju keluarga besar pengantin wanita, baju mempelai, bunga-bunga yang harus dibeli, urut-urutan acara, catering dan menu yang akan dipilih, dst. Padahal pernikahan, cuma memerlukan sepasang calon, saksi, penghulu, wali.

Bagaimana dengan Love alias kasih ?,AP menyarankan  mulailah dengan Give baru kemudian Take yakni mengasihi di banding dikasihi, karena ini memberikan kebahagiaan dibanding sebaliknya. Persis ketika seseorang memilih untuk mengabadikan suatu momen lewat kamera meski dia sendiri tak bisa muncul dalam foto yang dimaksud.  Eric Fromm, dalam buka The Art of Loving, mengatakan ada dua jenis cinta yakni cinta anak2 dan cinta dewasa. Cinta anak-anak berprinsip “saya mengasihi krn saya dikasihi” sedangkan cinta dewasa, “saya dikasihi krn saya mengasihi”. Pilihlah cinta dewasa, karena anda dapat memulainya dan tidak perlu menunggu seseorang untuk mencintai anda terlebih dahulu.
 

No comments: