Tuesday, January 14, 2020

Mengenang Paman – Ambil Buku Apa Saja yg Kau Suka


Jika paman ke rumah kami, baik saat di Denpasar maupun di Bandung, atau ketika giliran aku liburan ke Surabaya, yakni ke rumah paman kedua, maka paman selalu menyempatkan diri untuk jalan2 bersama aku. Salah satu lokasi favorit kami adalah Toko Buku Gramedia. Dengan bantuan paman aku melengkapi satu demi satu komik favorit karya Herge.

Paman sendiri juga menyukai komik, salah satunya Garth karya Frank Bellamy yang sempat  menjadi cerita bersambung di Harian Kompas. Cuma ya komiknya memang bukan buat kanak-kanak karena ada cukup banyak scene buat 17 tahun ke atas, meski sama sekali bukan komik cabul. Sepertinya, paman menyukai Garth, karena teks aslinya dibiarkan begitu saja oleh Gramedia, sehingga kita bisa membandingkan dengan subtitle di bagian bawah. 

Aku yakin, komik ini salah satu katalisator paman, untuk eksplorasi Bahasa Inggris, yang kelak sangat berguna bagi beliau saat mengambil Master of Philosophy di Upon Tyne, Newcastle. Sayang ilustrator Garth sang petualang waktu ini akhirnya berganti menjadi Martin Asbury yang kualitas gambarnya jauh di bawah Bellamy. Paman sempat menghadiahkan beberapa komik Garth yang diterbitkan oleh Gramedia pada abangku. Komik Garth terbitan Gramedia misalnya Aksi Wanita Galba, Mahluk Jurang Dasar Laut, Topeng Atacama, dll. Selain komik Garth paman juga sangat menyukai karya Frederick Forsyth, seperti The Dogs of War ataupun The Day of The Jackal.  

Kembali ke perjalanan kami, salah satu yang aku ingat saat di Surabaya, kami berdua naik motor paman, sering-sering hidungku terperangkap rambut kribo paman selama perjalanan. Begitu sampai di Gramedia, paman lsg mempersilahkan aku untuk mengambil buku apa saja yang aku suka.  Selain Tintin aku biasanya juga mencari Djoko Lelono, yang karya sci-fi nya bagi ku benar-benar ajaib, belum lagi dengan ilustrasi Wakidjan yang menambah misterius karya Djoko Lelono. 
Pulangnya paman mampir ke rumah teman wanitanya, dan beramah tamah dengan ortu teman wanitanya, kami pun diajak makan siang. Sepertinya paman memang punya daya pikat khusus pada lawan jenis, terutama jika melihat bagaiman keluarga teman paman menyambut kami dengan hangat. Untuk yang ini sepertinya aku berbeda dengan paman. 

No comments: