Tuesday, January 14, 2020

Mengenang Paman – Selera Musik


Juwita Malam

Engkau gemilang, malam cemerlang
bagaikan bintang timur sedang mengambang
tak jemu jemu, mata memandang
aku namakan dikau juwita malam

sinar matamu, menari nari
masuk menembus ke dalam jantung kalbu
aku terpikat, masuk perangkap
apa daya asmara sudah melekat

juwita malam, siapakah gerangan tuan
juwita malam, dari bulankah tuan

kereta kita, segera tiba
di jatinegara kita kan berpisah
berilah nama, alamat serta
esok lusa boleh kita jumpa pula

Saat kami masih di Bali, paman seperti biasa datang berkunjung sendirian. Karena hubungan yang dekat dengan Kak Eli (kakak ku paling besar dan sudah berpulang Agustus 2018), seperti biasa mereka pergi jalan2 berdua dengan meminjam sepeda motor ayah. Saking dekatnya, paman juga hapal nama-nama sahabat Kak Eli di SMAN 2 Denpasar, seperti salah satunya Fadilla, gadis hitam manis keturunan India yang sering jadi sasaran kejailan paman.  

Zaman itu ada dua aliran musik yang dominan di rumah kami, yakni Kak Eli dengan Bee Gees yang sedang banyak dibicarakan muda mudi saat itu karena sound track mereka yang fenomenal dalam Saturday Night Fever nya John Travolta. Lalu album Olivia Newton John dan tentu saja King Rock’n Roll alias Elvis Presley yang posternya bisa aku saksikan di kamar Kak Eli.  Sementara ayah, lebih suka musik klasik, seperti Mozart, Beethoven, Tchaikovsky, Strauss dan lain-lain. 

Namun sore itu paman yang baru saja pulang dari jalan2 bersama Kak Eli, membawa beberapa kaset yang bagiku aliran baru yakni Michael Franks album The Art of Tea dan Louis Armstrong.  Alhasil sore itu kami menikmati musik yang lain dari yang lain. Namun setelahnya, layaknya pintu gerbang ke dunia jazz, aku juga mulai suka John Mc Laughlin, Al di Meola, Chick Corea, John Patitucci, Eric Marienthal, Frank Gambale, Spirogyra, Mezzoforte, Bob James, Stanley Clarke,Earl Klugh, Charles Mingus, Al Jarreau, Kazumi Watanabe dan banyak lagi. 

Setelah kami kembali pindah ke Bandung, aku ingat salah satu lagu favorit paman saat di kamar mandi, bahkan setelah beliau keluar kamar mandi, dan berganti baju, sambil bersenandung dan memakai sepatu, masih jelas rasanya dalam ingatanku mendengar paman bernyanyi. Dalam hal ini paman sama dengan ayah, alias sama-sama artis kamar mandi, bedanya Ayah biasanya menyenandungkan Ave Maria ala Mario Lanza, Trio Los Panchos dan lagu-lagu batak dari Trio Golden Heart. 

No comments: