Tuesday, January 14, 2020

Pertarungan Sampai Mati



Sedang asik bersama istri, pagi2 ngopi, ngemil ketan dan tape goreng, tiba2 istri menjerit melihat sosok bayang berkelebat diteras belakang. Saya minta istri mengawasi dan lsg bergegas ke belakang mengambil sapu aluminium andalan Mbak Nap. Saya lsg ke lokasi, dan sempat mendengar celoteh istri, bahwa saya skr sudah lamban dan sudah percuma krn sosok bayangan tsb sudah menghilang dan diduga memanjat ayunan jati Jepara dibelakang rumah.

Hemm lamban ? Daripada mendebat istri, saya memilih tak kenal putus asa, bagaikan seekor kucing terlatih akhirnya saya dapat melihatnya memunggungi saya dengan bersembunyi dipertemuan tiang ayunan. Lsg saya sodok keras dengan jurus Rey Dragonwalker, eh Skywalker. Begitu kerasnya hingga ujung sapu patah, lalu dia terpental ke lantai sambil menyemburkan urine kuning.

Kini dia kabur ke sisi kiri dan naik ke kursi keramik Singkawang. Lsg saya buru, dan menghunus sapu, eh dengan cepat dia menuju sisi kanan dan lsg merayap memanjat tiang rumah. Sebelum terlalu tinggi, kembali saya hajar kepalanya, sehingga terjatuh, dan sebelum dia kabur lebih jauh, dengan gaya Musashi menghajar Sasaki Kojiro di Pulau Ganryu , saya ayunkan sapu tepat menghantam bayangan hitam berbulu nan berekor panjang tsb, hingga lsg tewas tak bergerak. Begitu kerasnya saya hajar, kini ujung sapunya satunya pun patah.

Saya masuk ke rumah dengan gagah, seperti kebanyakan pria usai menonton film action, lalu mencari sumber suara yang mengatakan saya lamban. Nampak istri menatap saya dengan kagum. Hemmm lamban ? maaf, silahkan tarik kata2mu, saya masih cukup gesit untuk sebuah pertarungan sampai mati.

No comments: