Bertahun tahun yang lalu poster film klasik Wizard of Oz pernah membuat saya penasaran. Petualangan seorang Gadis Cilik, seekor Anjing Kecil, Manusia Kaleng dengan kapak, Manusia Jerami dan seekor Singa Penakut, sangatlah memancing rasa ingin tahu. Namun hingga kini film itu tetaplah misteri bagi saya hingga suatu saat melihat sebuah buku berjudul sama, yang langsung saya sambar untuk dihadiahkan pada anak bungsu saya. Banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya buku ini juga merupakan inspirasi dari salah satu komposisi Elton John berjudul “Goodbye Yellow Brick Road” yang lirik-nya di tulis Bernie Taupin. Begitu juga Ozzy Osbourne vokalis “gendeng” ex Black Sabbath yang banyak memanfaatkan kemiripan nama-nya dengan tokoh dalam buku ini.
Setelah melihat Si Bungsu begitu tekun-nya membaca buku ini, dan selalu membawa-nya kemana-mana sekalipun sedang dalam perjalanan di jok belakang mobil ataupun ketika pergi ke kursus musik Yamaha di hari Sabtu, saya jadi tertarik untuk meminjam-nya dan ikut2an menikmati kisah yang sangat terkenal ini. Buku ini dibuat oleh L.F. Baum di 1900 an, yang sepertinya kecewa dengan dongeng ala Grimm bersaudara yang pada masa itu sangat digemari. Menurut Baum, buku2 Grimm sering sekali tidak cocok buat anak2 dan cenderung “sadis”. Karena itu Baum memutuskan memberikan alternatif bagi anak2 di masa itu.
Cerita-nya bermula ketika rumah pertanian yang ditempati Dorothy (si Gadis Cilik) bersama paman dan bibi-nya di daerah pedesaan Kansas diterpa angin kencang, dan Dorothy beserta anjing-nya Toto terseret dan terdampar di suatu negeri lain. Namun tanpa sengaja rumah yang juga terseret pusaran angin tersebut menimpa seorang penyihir jahat yang akhirnya menjadikan Dorothy sebagai pahlawan kesepian di negeri asing. Dorothy yang ingin pulang ke Kansas akhirnya mendapatkan informasi untuk menemui seorang penyihir lain yaitu Oz yang Agung, dan untuk pergi kesana, Dorothy harus mengikuti jalan batu bata kuning (Yellow Brick Road). Dalam perjalanan, Dorothy menemukan sahabat Manusia Jerami yang ikut karena ingin mencari otak, lalu Manusia Kaleng karena ingin mencari hati, dan Singa Penakut karena ingin mencari keberanian.
Uniknya setelah melalui perjalanan yang luar biasa sulit, dan sempat menyebabkan Manusia Jerami terjebak di tengah sungai, Manusia Kaleng dihempaskan Monyet Bersayap sehingga rusak berat yang juga mluluh lantakkan Manusia Jerami hingga menjadi tumpukan jerami dan potongan2 baju yang tersangkut di pucuk pohon, dikejar2 Kalidah si monster hutan serta Singa Penakut terperangkap racun ladang bunga poppy, ternyata mereka harus menerima kenyataan bahwa Oz tak lebih, hanyalah seorang penipu.
Meski demikian cerita ini mengajarkan untuk mengetahui potensi yang ada dalam diri seseorang, bahwa Sang Singa telah memiliki keberanian, Manusia Kaleng telah memiliki hati, dan Manusia Jerami telah memilki otak, hanya saja mereka tidak menyadarinya. Petualangan dahsyat yang mereka lalui memaksa mereka mengeluarkan potensi tersebut. Cerita ini mengingatkan saya sebuah cerita tentang seorang anak lelaki yang selalu diintimidasi teman2nya sehingga dia bertemu seorang tua yang memberikan batu ajaib yang membuat dia memiliki keberanian (tapi yang jelas ini bukan batu Ponari) , dan meski lantas berhasil menyelesaikan persoalannya, namun kehilangan batu tsb dan akhirnya mengetahui bahwa batu tsb hanyalah batu biasa dan sebenarnya dia memiliki keberanian dalam dirinya hanya selama ini tidak tahu bagaimana harus mengeluarkannya.
Selain cerita batu ajaib dan keberanian saya merasa cerita ini memiliki kemiripan dengan kisah seorang pendeta (mewakili manusia) yang bersama sama Sun Go Kong (mewakili kecerdasan), Siluman Kuda (mewakili kekuatan) dan Siluman Babi (mewakili hawa nafsu) pergi jauh ke timur untuk mencari ilmu Sang Budha.
Setelah melihat Si Bungsu begitu tekun-nya membaca buku ini, dan selalu membawa-nya kemana-mana sekalipun sedang dalam perjalanan di jok belakang mobil ataupun ketika pergi ke kursus musik Yamaha di hari Sabtu, saya jadi tertarik untuk meminjam-nya dan ikut2an menikmati kisah yang sangat terkenal ini. Buku ini dibuat oleh L.F. Baum di 1900 an, yang sepertinya kecewa dengan dongeng ala Grimm bersaudara yang pada masa itu sangat digemari. Menurut Baum, buku2 Grimm sering sekali tidak cocok buat anak2 dan cenderung “sadis”. Karena itu Baum memutuskan memberikan alternatif bagi anak2 di masa itu.
Cerita-nya bermula ketika rumah pertanian yang ditempati Dorothy (si Gadis Cilik) bersama paman dan bibi-nya di daerah pedesaan Kansas diterpa angin kencang, dan Dorothy beserta anjing-nya Toto terseret dan terdampar di suatu negeri lain. Namun tanpa sengaja rumah yang juga terseret pusaran angin tersebut menimpa seorang penyihir jahat yang akhirnya menjadikan Dorothy sebagai pahlawan kesepian di negeri asing. Dorothy yang ingin pulang ke Kansas akhirnya mendapatkan informasi untuk menemui seorang penyihir lain yaitu Oz yang Agung, dan untuk pergi kesana, Dorothy harus mengikuti jalan batu bata kuning (Yellow Brick Road). Dalam perjalanan, Dorothy menemukan sahabat Manusia Jerami yang ikut karena ingin mencari otak, lalu Manusia Kaleng karena ingin mencari hati, dan Singa Penakut karena ingin mencari keberanian.
Uniknya setelah melalui perjalanan yang luar biasa sulit, dan sempat menyebabkan Manusia Jerami terjebak di tengah sungai, Manusia Kaleng dihempaskan Monyet Bersayap sehingga rusak berat yang juga mluluh lantakkan Manusia Jerami hingga menjadi tumpukan jerami dan potongan2 baju yang tersangkut di pucuk pohon, dikejar2 Kalidah si monster hutan serta Singa Penakut terperangkap racun ladang bunga poppy, ternyata mereka harus menerima kenyataan bahwa Oz tak lebih, hanyalah seorang penipu.
Meski demikian cerita ini mengajarkan untuk mengetahui potensi yang ada dalam diri seseorang, bahwa Sang Singa telah memiliki keberanian, Manusia Kaleng telah memiliki hati, dan Manusia Jerami telah memilki otak, hanya saja mereka tidak menyadarinya. Petualangan dahsyat yang mereka lalui memaksa mereka mengeluarkan potensi tersebut. Cerita ini mengingatkan saya sebuah cerita tentang seorang anak lelaki yang selalu diintimidasi teman2nya sehingga dia bertemu seorang tua yang memberikan batu ajaib yang membuat dia memiliki keberanian (tapi yang jelas ini bukan batu Ponari) , dan meski lantas berhasil menyelesaikan persoalannya, namun kehilangan batu tsb dan akhirnya mengetahui bahwa batu tsb hanyalah batu biasa dan sebenarnya dia memiliki keberanian dalam dirinya hanya selama ini tidak tahu bagaimana harus mengeluarkannya.
Selain cerita batu ajaib dan keberanian saya merasa cerita ini memiliki kemiripan dengan kisah seorang pendeta (mewakili manusia) yang bersama sama Sun Go Kong (mewakili kecerdasan), Siluman Kuda (mewakili kekuatan) dan Siluman Babi (mewakili hawa nafsu) pergi jauh ke timur untuk mencari ilmu Sang Budha.
No comments:
Post a Comment