Berbeda dengan karya best seller Dawud yang mengangkat dialog-nya dengan Jin, dalam buku ini pendekatan-nya lebih ke sains, dengan merangkum banyak hasil penelitian arkeolog, dan sebagian wawancara Dawud dengan nara sumber dari negara2 Skandinavia. Namun Dawud terlihat berusaha untuk tidak tampil sebagaimana Erich Von Daniken, pengarang Swiss yang meski berhasil menjual 63 juta kopi karyanya mengenai kedatangan mahluk asing ke bumi, namun dianggap lemah secara sains dan banyak mendapatkan kritik dari akademikus.
Mengenai Skandinavia, sebagaimana buku2 Dawud terdahulu, beliau terkesan memang punya akses informasi yang cukup banyak dari Negeri2 di wilayah ini. Beberapa hasil penelitian tersebut oleh Dawud di coba untuk dicari penjelasan-nya lewat Al Qur’an. Pertanyaan2 apakah yang ingin dijawab oleh Dawud, diantaranya adalah kapan bumi kita ini diciptakan ? kapan kehidupan dimulai di muka bumi ini? Kapan Adam dan Hawa turun ke bumi ini? Bagaimana mereka turun? Lalu, mahluk apa yang mendiami bumi sebelum Adam dan Hawa? Bagaimanakah bentuk dan suasana kehidupan sebelum manusia ada di muka bumi ini?.
Sayang-nya tidak ada foto atau dokumen yang ditampilkan menghiasi buku ini, sehingga menyulitkan kita untuk membayangkan apa yang dimaksud oleh Dawud. Dalam buku ini ijtihad Dawud dapat menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai para penghuni bumi sebelum manusia, sbb;
Mengenai Skandinavia, sebagaimana buku2 Dawud terdahulu, beliau terkesan memang punya akses informasi yang cukup banyak dari Negeri2 di wilayah ini. Beberapa hasil penelitian tersebut oleh Dawud di coba untuk dicari penjelasan-nya lewat Al Qur’an. Pertanyaan2 apakah yang ingin dijawab oleh Dawud, diantaranya adalah kapan bumi kita ini diciptakan ? kapan kehidupan dimulai di muka bumi ini? Kapan Adam dan Hawa turun ke bumi ini? Bagaimana mereka turun? Lalu, mahluk apa yang mendiami bumi sebelum Adam dan Hawa? Bagaimanakah bentuk dan suasana kehidupan sebelum manusia ada di muka bumi ini?.
Sayang-nya tidak ada foto atau dokumen yang ditampilkan menghiasi buku ini, sehingga menyulitkan kita untuk membayangkan apa yang dimaksud oleh Dawud. Dalam buku ini ijtihad Dawud dapat menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai para penghuni bumi sebelum manusia, sbb;
- Keberadaan mahluk lain di bumi sebelum manusia sudah pasti adanya.
- Mahluk ini sebagaimana manusia dapat memilih untuk menjadi baik atau sebaliknya menjadi jahat.
- Mahluk ini memiliki peradaban yang tinggi sebelum akhirnya hampir seluruhnya hancur. Banyak literatur dan manuscript di berbagai belahan dunia menyebutkan hal ini, termasuk piring terbang, sisa ledakan nuklir di Mohenjo Daro, legenda tentang mahluk bersayap, dll.
- Sejarah manusia pertama berawal jutaan tahun yang lalu dan bukan ribuan tahun seperti yang dijelaskan di Taurat dan Injil (Berbeda dengan Taurat dan Injil, Qur’an sendiri tidak secara gamblang menyebutkan hal ini). Hal ini disimpulkan oleh Dawud dengan munculnya mahluk yang tingkat kemiripan-nya dengan manusia 100% namun berusia lebih dari puluhan ribu tahun.
- Manusia tetap mahluk yang lebih unggul dari ciptaan Allah yang lain.
- Hubungan manusia dan mahluk lain tsb, meski dapat saja terjadi namun tidak dapat menghasilkan keturunan.
- Bagaimana kehidupan lain sebelum manusia itu tercipta, hanya Allah yang tahu.
Akhir kata, buku ini karena masih merupakan ijtihad tentu saja tidak bisa dipastikan kebenaran-nya, namun apa yang sudah dilakukan Dawud tetap saja menarik bagi kita, semoga akan ada bukti2 baru, yang dapat membuka misteri ini. Hal ini juga mengingatkan kita, semakin banyak yang kita pelajari maka sesungguhnya semakin banyak misteri yang belum kita tahu.