Riverside sampai 2011 baru merilis empat album studio, satu album live dan dua EP, di 2011 mereka merilis EP terakhir. Sedangkan album yang saya review kali ini merupakan album keempat sekaligus terakhir dan dirilis di 2009.
Group Polandia kelahiran 2001 ini terdiri dari empat personil, dimana bass dan vokal dirangkap oleh satu orang, namun jangan membayangkan kualitas selevel Romeo Symphony-X atau Petrucci / Rudess Dream Theater, untuk level skill-nya IMO lebih layak disejajarkan dengan Orphaned Land, atau Porcupine Tree.
Album ini hanya terdiri dari lima track, dan seperti biasa lagi2 Riverside dengan aura-nya yang muram memulai track #1 “Hyperactive” dengan dentingan piano, tak lama kemudian secara bersama keyboard dan gitar masuk dan memainkan riff yang sama dengan cepat dan berulang. Lalu Mariusz Duda mulai meneriakkan vokal yang kadang terdengar seperti Maynard James Keenan nya Tool.
1."Hyperactive" – 5:45 (****)
2."Driven to Destruction" – 7:06 (****)
3."Egoist Hedonist" – 8:57 (****)
1."Different?"
2."Hedonist Party"
3."Straw Man Dance"
4."Left Out" – 10:59 (****)
5."Hybrid Times" – 11:53 (****)
Track #2 “Driven To Destruction” di awali dengan bass, lalu keyboard dan drum, kalau diamati memang suara bass di Riverside cukup menonjol mesti tidak seperti Harris di Iron Maiden namun jauh lebih baik dari pada Myung di Dream Theater yang seringkali tenggelam di balik distorsi dan gedebukan Portnoy. Aura muram dalam album ini tetap menonjol. Permainan solo Grudzinski disini mengingatkan saya akan Rothery Marillion yang sahdu dan melankolis. Vokal Duda pada sebagian besar track seakan akan berbisik pada pendengar, dan dilanjutkan dengan solo Keyboard nya Lapaj bergantian dengan Grudzinski. Ini track 7 menit yang asyik dan menawarkan kenikmatan sekaligus intim.
“Egoist Hedonist” sekaligus track #3 dibuka dengan suara di tempat keramaian (sebagaimana ciri musik progressive yang sering memasukkan unsur suara diluar musik dan konon kabarnya dimulai oleh Pink Floyd), lalu lagi2 vokal Duda yang memikat dan terkesan merintih. Track ini mengingatkan saya akan track2 nya RPWL group progressive Jerman yang dibentuk tahun 1997. Namun di bagian tengah Duda menirukan suara2 perkusi mengikuti snare drum persis seperti yang biasa di lakukan Fish Marillion. Track ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu “Different”, “Hedonist Party” dan “Straw Man Dance”.
Track #4 “Left Out” lagi2 dibuka permainan bass Duda, lalu petikan psychedelic gitar Grudzinski dengan efek echo dan lalu bisikan Duda sampai dua menit kemudian drum dan keyboard masuk bersamaan. Track ini merupakan track kedua terpanjang, dan nyaris mencapai 11 menit. Meski terkesan lembut dibagian awal namun diakhir track ritme-nya semakin menghentak dan lalu hilang serentak.
Track #5 “Hybrid Times” merupakan track terpanjang dalam album ini dan nyaris 12 menit. Berbeda dengan track awal, yang ini agak sedikit galak di bagian awal setelah satu menit pertama pendengar dibiarkan menebak akan kemana permainan piano ini mengantar kita, dan cukup sulit menduga kapan track ini secara tiba2 mengubah ketukan-nya, cukup banyak jebakan dalam track ini. Sound keyboard yang dipilih Lapaj mengingatkan saya akan sound yang biasa digunakan Sherinian Planet X.
Akhir kata bagi saya album ini benar2 “recommended” dan seluruh track boleh dibilang bernilai 4 bintang dari total 5. Dengan ramuan sedikit Tool, disana sini Marillion, plus RPWL plus tema seputar kekosongan dalam kehidupan modern yang digambarkan selalu terburu buru dan penuh tekanan, album ini benar2 oke dan tak aneh jika album ini meraih penjualan terbaik Polandia di dua minggu pertama setelah rilis.
No comments:
Post a Comment