Friday, June 01, 2012

The White Lama - Alejandro Jodorowsky dan Georges Bess

Komik Prancis (1988  - 1993) yang terdiri dari dua jilid ini, mungkin salah satu duet penulis dan ilustrator komik terbaik yang pernah saya baca. Sepertinya riset –nya juga cukup dalam dan memberi kesan kalau penulis dan ilustrator-nya (Jodorowsky dan Bess) pernah ke Tibet. Penggambaran lokasi, gedung, pakaian, raut wajah khas tibet, perspektif, makanan khas dan kebudayaan-nya sangat detail dengan ilustrasi kelas wahid (jelas teknik gambar-nya Bess jauh diatas Osamu Tezuka). Ada kesan Avatar dalam buku ini khususnya dalam sosok tokoh utama-nya dan digabung dengan alam Tibet seperti kisah Petualangan Tintin lengkap dengan Yeti-nya sekalian. Buku yang aslinya enam jilid ini tidak disarankan untuk anak2 karena content kekerasan, dan gambar yang berkonotasi dewasa meski tidak berkesan “jorok”.
Sampul Depan
Ceritanya sendiri mengenai regenerasi kepemimpinan biara nun jauh di puncak Tibet, dari Lama Mipam ke penggantinya  namun karena keserakahan maka hal ini tidak berjalan lancar dan jabatan yang semestinya amanah justru menjadi rebutan. Pada saat yang bersamaan sepasang suami istri (Gabriel Sr. dan Susan) dan seorang misionaris kulit putih ditangkap gerombolan preman lokal di salah satu desa. Seorang penyihir bernama Naljdjorpa melindungi mereka dan meramalkan anak di dalam kandungan si wanita kulit putih lah yang kelak akan mewarisi Lama Mipam, setelah umurnya cukup dan saat-nya tiba, dia akan di test dengan memilih barang Lama Mipam diantara barang2 lain-nya. Namun karena kedua orang-tuanya tewas saat penggerebekan oleh kroni Lama Migmar, anak tersebut di rawat sepasang suami istri penduduk lokal bernama Kuten dan Atma. Sebaliknya anak Kuten dan Atma dibunuh karena dikira oleh kroni Lama Migmar merupakan titisan Lama Mipam.
Untuk menyiapkan Gabriel Jr atau kelak diberi nama Gabriel Marpa, sang bocah kulit putih pengganti Lama Mipam, maka identitasnya disembunyikan agar tidak menjadi incaran Lama Migmar, dan karena Lama Mipam sudah menduga hal ini akan terjadi dia menyiapkan dua orang guru yang salah satu diantaranya memiliki kemampuan untuk menggandakan diri (Dondup dan Tzu), sehingga kembaran-nya bertugas mendidik Gabriel, sedangkan yang asli tetap berada dalam biara, sambil menunggu perkembangan Gabriel untuk menempuh fase pendidikan di level yang lebih tinggi sebagai “astral traveller” yang mengingatkan saya akan salah satu track dari album group progressive asal Inggris “Yes”.
Lama Migmar sendiri merekayasa muncul-nya seorang bocah yang dapat membedakan mana barang milik Lama Mipam dan mana yang bukan setelah melakukan cara curang dengan memberi tanda khusus barang Lama Mipam dengan wangi2an. Setelah titisan Lama Mipam palsu ini diangkat, maka Lama Migmar menjadikan-nya boneka untuk berkuasa secara sewenang-wenang. Periode ini menjadi sejarah yang sangat gelap bagi Tibet dan kemorosotan moral para biksu di vihara.  
Siapa Alejandro Jodorowsky(1929) ? dia seorang imigran Chile yang menjadi warga negara Perancis namun aslinya berdarah Yahudi Ukrania, nah cukup unik bukan. Selain terlibat dalam komik, ybs juga membuat film, dan memiliki kecendrungan dengan hal2 yang berbau surealis seperti Kartu Tarot. Siapa Georges Bess (1947) ? dia adalah seorang ilustrator papan atas di majalah Swedia, dan pernah membuat komik Phantom. Sebenarnya cukup banyak karya mereka berdua selain The White Lama (atau Lama Blanc dalam bahasa Prancis), misalnya “Juan Solo” ataupun “Anibal Cinq”, namun tidak diterbitkan di Indonesia. Buku ini melengkapi kisah Tarzan, kisah Samurai Bule (yang dibintangi Tom Cruise), dan banyak cerita lainnya tanpa kita sadari menjadi salah satu dari banyak publikasi yang terkesan menggambarkan superioritas kulit putih terhadap ras lainnya.
Akhir kata, moral of the story dalam komik ini adalah untuk menang, maka sebelumnya kita harus mampu mengalahkan diri kita sendiri. Namun meski sudah mampu mengalahkan diri sendiri, Gabriel Marpa tetap dihadapkan pada pilihan sulit yaitu memenuhi sumpahnya pada orang tua angkatnya dan menjadi kaya atau memilih kebijaksanaan dengan mengikuti jalan berduri sebagai pengganti Lama Mipam.


No comments: