Thursday, June 07, 2012

Tipping Point - Malcolm Gladwell






Saat hunting buku, saya menemukan kompilasi karya Malcolm Gladwell dalam box set dengan harga khusus. Namun karena belum pernah membaca satu pun buku karya beliau saya memutuskan untuk membeli satu buku saja yang judulnya paling akrab dan mengingatkan saya akan judul buku ustadz Budi Prayitno ataupun yang secara isi mengingatkan saya akan fenomena “Trim Tab” nya Steven Covey dalam salah satu training yang pernah saya ikuti. Judul lengkap-nya sebenarnya “Tipping Point : Bagaimana Hal2 Kecil Berhasil Membuat Perbedaan Besar”.
Nah apa tipping point yang dimaksud Gladwell jurnalis kelahiran 1963 dengan rambut ala vokalis “Maliq d’Essentials” ini ? dalam buku ini sangat banyak contoh yang dikemukakan dan diceritakan dengan menarik. Secara contoh kasus misalnya seperti yang dialami Hush Puppies, merk salah satu produsen sepatu yang sempat drop, namun berkat sekumpulan anak muda yang menjadikan ini sebagai trend, dan kemudian menular, dan akhirnya dijadikan sebagai salah satu ikon dalam dunia fashion, dan Bummm ! Hush Puppies mengalami kebangkitan kedua hanya dlam dua tahun dan dapat ditemukan hampir di setiap Mall.




Contoh lain adalah saat Inggris menyerbu Amerika, saat itu seorang pemuda bernama Paul Revere yang secara kebetulan mendengar rencana Inggris untuk menjadikan Amerika menjadi neraka (1775) , memutuskan untuk melakukan gerak cepat, berkuda sepanjang daerah yang akan diserang dan memobilisasi massa. Kesungguhan yang dia perlihatkan dan kemampuannya memilih orang pertama di setiap kota yang didatangi, menyebabkan sangat banyak orang yang tergerak sehingga Bumm ! lagi2 Inggris mendapatkan perlawanan yang sangat sengit.
Ada banyak contoh lain yang diangkat Gladwell, seperti tingkat kriminalitas di New York, penyebaran penyakit kelamin, produsen sepatu Airwalk, dll, namun tidak akan seru kalau saya bahas disini.  Jadi cukup dari dua kasus ini, kita akan coba analisa apa faktor penting dari kedua kasus diatas ? ketika kita ingin sesuatu memiliki “multiplier effect” dan sukses, diperlukan sosok yang mampu memberikan value pada ide/produk/pesan yang ingin ada hasilkan. Sosok tersebut harus sosok yang punya kredibilitas, mempunyai network yang luas, senang membantu orang lain dan mempunyai pengaruh. IMHO, itu juga mungkin kenapa promosi produk biasanya memilih tokoh yang terkenal, seperti Deddy Mizwar untuk obat2 maag menjelang dan selama ramadhan.  Memilih sosok seperti ini meski hanya satu orang akan menyebabkan pengaruh yang sangat besar pada produk kita.
Gladwell juga mengungkap fenomena 150, sebagai patokan untuk menciptakan team yang kompak dan dapat mengutilisasi peer pressure secara maksimal. Model ini digunakan dalam ketentaraan , salah satu sekte agama yang mempunyai keyakinan kuat dan juga salah satu pabrik paling sukses di dunia yaitu produsen Gore-Tex.

Kalau merefer pada teori Gladwell, ada tiga hukum yang menjadi dasar yaitu “The Law of The Few” (hukum tentang yang sedikit), “The Stickiness Factor” (faktor kelekatan), dan “The Power of Context”. Pada contoh sosok yang saya sebut pada paragrap diatas, disinilah berlaku “The Law of The Few”, meski sedikit tetapi memiliki dampak signifikan, ditambah dengan kelekatan dan memahami konteks yang ada dalam lingkungan yang kita jadikan sebagai objek. Sebenarnya fenomena “Trim Tab” juga memiliki dampak yang sama, seperti sirip kecil yang menjadi bagian sirip yang lebih besar pada kemudi kapal laut.
Ini sebuah buku yang penting meski seperti yang disimpulkan salah satu rekan saya yang memang kutu buku, Gladwell kadang terasa bertele-tele yang sangat terasa saat penggambaran Sesame Street. Namun tetap saja apa yang diamati Gladwell dan proses yang dia lakukan dalam menganalisa hal ini merupakan sesuatu yang unik dan tidak aneh kalau buku ini menjadi “best seller” internasional

No comments: