Thursday, January 10, 2013

Virgin Mary - Marek Halter

Sayang sekali, Marek tidak mengungkapkan nara sumber atau regerensi yang digunakan dalam buku ini. Bagi saya cukup mengagetkan melihat bagaimana karakter Mary (atau Maryam dalam versi Islam) di gambarkan. Marek novelis Prancis yang lahir di Polandia (1936) ini sepertinya menggunakan cukup banyak menggunakan imajinasi dalam membuat karya ini. Sosok Mary yang selalu digambarkan lembut dalam berbagai patung dan lukisan menjadi karakter pemberontak, berani dan keras kepala di tangan-nya. 

Namun selain Mary, dalam buku ini muncul juga tokoh Maryam putri Rachel, dimana Mary sempat bersembunyi beberapa waktu untuk menghindari tentara Herodes. Maryam yang lebih muda digambarkan sempat menjadi sahabat dekat Mary.



Keberanian Mary digambarkan ketika bepergian seorang diri untuk meminta tolong Barabbas dan pengikutnya, agar Joachim ayahnya  diselamatkan dari ancaman penyaliban oleh tentara Herodes. Sebelumnya Mary, juga digambarkan sempat sembunyi berduaan dengan Barabbas di tempat persembunyian rahasia Joachim, ketika terjadi penggeledahan tentara Herodes. Hutang budi  inilah yang membuat Mary berani meminta tolong balik  pada Barabbas, dan Barabbas dengan dibantu kaum Am-haretz (kaum miskin yang dipandang dengan sebelah mata) berhasil men"setting" kebakaran hebat dan lalu menyelamatkan Joachim. Uniknya lagi2 Mary digambarkan ikut dalam proses ini. Sepertinya penggambaran karakter ini agak "janggal" apalagi untuk wanita di masa itu.

Sikap Mary yang memekik dan meratapi kematian Abdias, juga rasanya cukup kontroversial, begitu ketika dia memaki maki pelayan di Beth Zabdai tempat Joseph d'Arimate tinggal, yang berniat untuk mengingatkan kesehatan-nya agar beristirahat daripada terus menerus meratapi kematian Abdias.

Sikap Yahudi yang cenderung ekslusif sebagai bangsa pilihan, digambarkan Marek saat menentukan lokasi pemakaman Abdias yang sengaja ditempatkan di pemakaman kaum asing dan penjahat dan bukan di Essene. Hal ini dilakukan karena Abdias berdarah Am-haretz dan dianggap tidak pantas dimakamkan bersama Yahudi. Dalam hal ini karakter antagonis diperankan oleh Gueouel, yang juga menjadi penentang utama Mary saat memutuskan untuk menjadi penyembuh bagi orang2 yang sakit.

Lepas dari kontroversi tersebut, Marek yang menulis cukup banyak buku dan meraih beberapa penghargaan ini cukup mengalir dalam menulis "Virgin Mary". Hal itu terlihat dalam buku ini, dan tetap menambah perbendaharaan kita pada salah satu karakter penting dalam kitab suci. Sepertinya penulisan tokoh Mary ini cukup berat bagi Marek, dan dia akhirnya memberanikan setelah sebelumnya sukses besar di Perancis menulis karakter yang juga terinspirasi kitab suci seperti Sarah, Tsippora dan Lilah.


No comments: