Tuesday, May 07, 2013

Bercermin Sepanjang Jalan Tol

Setiap minggu saya melewati jalan tol kurang lebih 320 km, jadi dalam satu bulan hampir sekitar 1300 km, dan ini sudah saya lakukan 8 tahun terakhir  tepatnya sejak Cipularang diresmikan 12 Juli 2005. Sebelum-nya saya hampir selalu selalu menggunakan KA, dan memutuskan untuk menggunakan mobil, dengan diresmikan-nya jalan tol ini.
 
Sempat mengalami macet akibat longsor beberapa kali, melihat bis terbakar, menjadi saksi tabrakan karambol 23 mobil, menabrak Rush dan ditabrak Kijang, dan merasakan bahaya-nya KM 97, karena habis turunan panjang, mendadak menikung dan di saat saat awal ada fenomena "bumpy" sekitar 200 meter setelah tikungan. Iseng2 saya mencoba membuat summary mengenai apa yang sudah saya (dan beberapa teman) alami selama ini, semoga bermanfaat sbb;
 
  • Mobil Kura2 vs Mobil Siput : Truk salip2an, yang satu 25 km jam, dan yang mau nyalip 27 km/jam, ditonton antrian mobil dibelakang-nya.
  • Mobil Ngotot di Kanan : Bis yang gak mau ngalah, panteng terus di jalur kanan, sambil menyemprotkan asap hitam serta cairan AC dan plus mungkin urin dari toilet belakang. Kadang ini juga dilakukan non bis, namun karena postur-nya lebih kecil, pandangan kita tidak terlalu terganggu.
  • Mobil Diskotek : Bis yang lebih mirip lampu diskotek, bisa lebih dari 10 lampu, dengan lampu jauh merk "Super Silau" dimainin sepanjang jalan dan kadang dengan klakson multi nada serta terus2 menjaga jarak tidak boleh melebihi satu meter dibelakang anda, sambil mendengus2kan rem angin-nya. Brmmmmm rmmmm pissssssss....
  • Mobil Kejutan : Bis / Truk yang mendadak pindah jalur demi menjaga kecepatan. Banyak kendaraan besar memiliki problem di akselerasi, meski memiliki torsi berlimpah, nah untuk menjaga momentum kecepatan, kadang mereka pindah jalur secara mendadak.
  • Mobil Motor : Jangan kira tidak ada motor di jalan tol, ini dia pengganti motor, mobil kembar dari dua produsen Jepang ternama, salah satu legenda jalan tol, yang dikendarai bak sepeda motor, kencang, tanpa lampu sein, tak bisa melihat celah meski cuma sedikit, dan tak mungkin disalip, karena populasi-nya nyaris mencapai setengah pengguna tol. 
  • Mobil Bahu : Mobil yang suka ambil jalan pintas, hantam terus di bahu jalan, sambil konsentrasi penuh supaya kedua roda kiri gak mencelat ke jalur tanah atau rumput, serta  spion kanan tidak menghantam bahu kiri truk yang penuh kaitan dan tonjolan. 
  • Mobil Nyampah : Mobil yang sambil jalan2 piknik sekeluarga, serta sepanjang jalan melemparkan sisa2 makanan, mulai dari kulit kacang, botol air mineral,ludah, dan bahkan kadang puntung rokok berasap. Tapi tidak ada yang lebih mengerikan kecuali kantong kresek muntah (maaf).
  • Mobil Genit : Truk2 dengan tulisan heboh, dan gambar para "istri tarzan" dengan ekspresi haus.  Anehnya kadang tulisan-nya "Maafkan Papah Sayang".
  • Mobil Pejabat : Rombongan pejabat, dengan gaya ala MOGE, sangat takut berpisah dengan rombongan sekaligus tidak mau ngalah pada non rombongan. Biasanya diikuti dengan satu dua mobil yang join dalam perjalanan alias tiba2 merasa jadi anggota rombongan. Nah untuk yang ini saya mengalami sendiri rasanya di todong senjata api karena menyalip gubernur.
  • Mobil Sangar : Rombongan militer, nah ini yang paling sulit disalip, mau diklakson, melihat puluhan muka tentara sangar2 sambil membawa senjata api, sudah bikin kita mikir2 10x, tidak disalip, rasanya kita gak sampai2, mau dipotong rombongan-nya sengaja mengatur jarak, dan menunjukkan gaya menyetir keberatan kalau dipotong.  
  • Mobil Kaget : Mobil yang memicu ngerem mendadak secara massal karena perbaikan jalan tanpa pemberitahuan beberapa jarak sebelum-nya.
  • Mobil Toilet : Mobil yang mendadak jadi penutup aurat saat kebelet di jalan tol. Kadang yang terlihat semburan-nya saja, sementara pipa-nya tersembunyi di balik pintu yang sengaja dibuka.
  • Mobil Ngotot Balapan : Mobil yang menganggap 100 meter sebelum pintu tol tetap merupakan arena siapa cepat dia dapat, meski antrian menumpuk dan tak peduli semprotan klakson penuh amarah bahkan kadang tetap "pede" meski tidak punya "imam" didepan-nya, sementara di belakang-nya justru sudah ada "makmum"-nya.
  • Mobil Bingung : Mobil yang merasa sangat beruntung saat menemukan pintu tol nyaris tanpa antrian, dan setelah tahu ini pintu GTO (gerbang tol otomatis), mendadak merasa menjadi orang paling sial di dunia khususnya saat melihat dibelakang-nya mendadak sudah ada antrian baru.
  • Mobil Ngesot : Mobil yang mendadak ngesot, karena lagi2 mendadak ada lubang jalan yang kemarin belum ada.Biasanya sih muncul karena hujan lebat malam sebelum-nya.
  • Mobil On Ice : Mobil ini biasanya yang tidak mengertinya bahaya-nya  melintasi genangan air dengan kecepatan tinggi, sehingga sempat ber "ice skating" ria, saat menghajar genangan. Saya pernah mengalami ini di sekitar Purwakarta, dan stir mendadak jadi sangat liar. 
  • Mobil Kinclong Sebentar Saja : Mobil yang mendadak diguyur air kotor penuh pasir dan sedikit lumpur, saat  manteng di jalur kanan, sementara jalur sebelah, ada kombinasi mobil dengan kecepatan tinggi plus genangan air kotor serta posisi yang pas.
  • Mobil Cium2an : Terjadi kalau ada kombinasi jalan lurus, kecepatan tinggi, jarak antara mobil relatif dekat, apalagi kalau jalan baru disapu gerimis. Di Padalarang saya pernah lihat sendiri sekitar 23 mobil tabrakan karambol seperti ini, beruntunglah yang paling belakang dan paling depan, sementara yang ditengah harus mencium pantat mobil lain dan menerima pantat-nya dicium mobil lain-nya lagi. Saya sendiri pernah ditabrak, dan si penabrak eh juga  ditabrak, ternyata yang terakhir ini mengaku ngantuk.
  • Mobil Tidak Stabil : Ini biasa-nya bagi yang nyetir sambil texting, pengen hemat gak mau nelepon, maksain pakai QWERTY keyboard, eh malah kualat dan kena tabrakan kilat. Kadang yang begini kalau diingatkan malah marah, dan sepertinya mau bilang" Apaan sih wong motor aja sekarang texting sambil jalan juga gak napa2 kok".
  • Mobil Fotografer :Nah yang ini biasanya pas kecepatan mencapai puncak, mendadak berusaha ngambil momen  terbaik dari jarum speedometer untuk di upload di social media, maklum kalau disuruh upload status, kosa kata-nya terbatas. Ada juga yang suka memotret mobil lain.
  • Mobil Kutu Loncat : Mobil yang menyalip kendaraan didepan-nya satu per satu, dengan mode pindah jalur sesaat. Gerakan-nya seperti copet di pasar baru, gesit dan nyaris tak terdeteksi.
  • Mobil Penggoda : Mobil ini tidak mau nyalip, tetapi tidak ingin orang menghalangi jalan-nya, jadi klakson dan lampu jauh serta lampu sein adalah senjata utama-nya. Seakan akan dia berkata "Minggir dari jalur ini, ini jalur-ku !".
  • Mobil Busuk : Ini biasanya yang bawa unggas, bau-nya luar biasa dan biasanya ada bulu2 yang beterbangan dari mobil ini.  Mobil sampah sebenarnya lebih busuk bahkan kadang meneteskan cairan sepanjang jalan, cuma jarang2 lewat jalan tol.
  • Mobil Berhelm: Nah ini biasanya mobil besar tanpa bodi, tanpa dashboard, tanpa spion,  cuma chasis, plus satu kursi, setir dan mesin, serta driver berhelm, sepertinya ini rute dari pabrik ke perusahaan karoseri.
  • Mobil Gelap : Ini biasanya tak terlihat jelas, mendadak muncul didepan kita bagaikan hantu, lampu belakang-nya mati, atau super kotor sehingga tidak ada beda-nya nyala atau mati. Umum-nya mobil seperti ini truk yang berjalan super lambat dan berwarna hitam.
  • Mobil Gurita : Biasanya mobil2 berukuran besar dan umum-nya terjadi di tanjakan khususnya saat driver-nya menginjak gas, dan brummmm asap tebal ala tinta gutita menyembur, bahkan kadang saking tebal-nya mobilnya sempat tidak terlihat.
  • Mobil Hujan Buatan : Mobil yang tiba2 mendatangkan hujan (tanpa rizki) bagi mobil dibelakang-nya, karena malas dan lupa terus mengeset setelan washer di kaca depan.
  • Mobil Flare : Mobil yang tiba2 melepas ban serep-nya di jalan tol persis seperti pesawat tempur melepas "flare" untuk mengecoh rudal. Teman kantor dan temen istri pernah mengalami ini, sampai si ban menghantam bemper dan radiator saking keras-nya. Kalau saya sendiri  pernah dihantam pecahan vulkanisir truk depan sampai sein kanan copot.
 
* Teman-nya dosen saya dulu, suka ngebut di perbukitan kapur Padalarang, di jalur ini karena banyak truk bermuatan berat plus kombinasi jalan turun naik dan penuh tikungan, sangat sulit menyalip. Beliau yang memang suka memompa adrenalin dan lalu merilis teori sendiri, bahwa paling mudah melintas disini saat malam hari, karena kita bisa menggunakan lampu mobil arah berlawanan sebagai indikator ada tidaknya kendaraan di balik tikungan. Beberapa saat kemudian beliau wafat di jalan ini saat tengah malam karena menabrak truk mogok tanpa lampu dijalur berlawanan.
 
 

No comments: