Wednesday, May 01, 2013

Berjalan di Atas Cahaya - Hanum Rais

Mengikuti suksesnya buku  "99 Cahaya di Langit Eropa", Hanum Rais lagi2 merilis buku setipe. Meski sedang membaca Jules Verne, saya putuskan untuk secara paralel membaca buku Hanum yang menggoda ini. Saat membaca bab2 awal saya mengira buku ini merupakan petualangan tiga crew acara televisi menjelang Ramadhan dengan anggaran terbatas, ternyata saya salah.

Masing2 bab, dalam buku ini ternyata merupakan merupakan cerita yang berdiri sendiri, namun pada intinya tetap merupakan pertemuan budaya timur dan barat. Pada sebagian bab,  Allah seakan akan selalu mengirim orang lain sebagai utusan-nya untuk membantu tokoh2 dalam buku ini. Khususnya "Pahlawanku Si Cadar Hitam" tulisan Tuti Amaliah.

Hemm Tuti ? Ya benar, ada tiga penulis wanita dalam buku ini, selain Hanum Rais (12 bab), dan Tuti Amaliah (6 bab) adalah Wardatul Ula (2 bab). Namun jangan kuatir, ketiga-nya tetap membuat karya yang kualitas-nya kurang lebih sama, meski cerita Tuti terasa lebih detail.



Sosok orang lain dalam kisah Uje,  mengingatkan saya akan pesan almarhum Ustadz Uje, untuk berbaik baik dengan orang lain, karena dalam setiap aktivitas kita selalu ada orang lain yang membantu, bahkan saat kematian datang, orang lain yang memandikan, orang lain yang mengkafani,  orang lain yang memakamkan, dan orang lain pula yang mendoakan. Ironis-nya kita sering mengabaikan orang lain dalam kehidupan sehari hari kita.

Salah satu bab paling menarik bagi saya adalah bab "Tapak Kemuliaan di Sisilia" yang bercerita tentang pengalaman Ivano. Ivano seorang muslim keturunan Sisilia  yang berprasangka buruk pada Roger de Sicily, dan saat terungkap-nya ukiran Surat Al Fatihah di Katedral Palermo dengan stempel "Da Ruggero II di Sicilia". Ivano menangis sesenggukan dengan kepala menunduk di depan Katedral menyesali prasangka buruk-nya. Kisah ini juga mengingatkan saya akan wafat-nya Muhammad Al Fatih saat bercita-cita membebaskan Roma.

Bab2 lain-nya yang menarik adalah "Bunda Ikoy Si Perempuan Jam" . Bunda Ikoy adalah seorang wanita muslim yang menjadi pekerja perakitan jam di Ipsach, Swiss. Hidup di lingkungan yang begitu jauh dari tanah air, justru membuat-nya semakin bertekad menjadi "agent of moslem" yang baik. Dan itu dia tunjukkan saat harus berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Sedangkan bab menarik lain-nya "Karena Saya Tak Gaul" merupakan pengalaman Tuti Amaliah yang harus menyelesaikan S2, sekaligus mengurus kedua anak-nya yang masih kecil, namun mampu meraih prestasi meski sempat dianggap enteng oleh sebagian komunitas barat  di kampus-nya. 

Buku ini ditutup tahun 2010 saat Hanum melaksanakan ibadah Haji (dimana saya dan istri juga sedang berada di lokasi yang sama namun saying-nya tidak berjumpa) dan Hanum mengalami pengalaman religius aneh, yang menguatkan niat-nya untuk terus menulis. Hemm bagi penggemar karya Hanum "99 Cahaya di Langit Eropa", buku inilah the lost puzzle yang melengkapi keseluruhan cerita sebelumnya.


No comments: