Thursday, May 23, 2013

Inspirasi dari Hongkong,Macau dan Shenzhen Part #7 of 18 Disneyland Hongkong – Toy Story Land dan Adventure Land


Disini saya lebih banyak menunggu di salah satu toko souvenir, wahana RC Racer (yang pastinya bakal bikin mual)  tak satupun anggota yang tertarik, namun wahana Slinky Dog Zig Zag Spin Ride lagi lagi menjadi sasaran kali ini tiga anggota rombongan termuda.  Begitu juga dengan Toy Soldier Parachute Drop, kurang lebih wahana serupa di Dufan tidak cukup menarik bagi kami dan rombongan.

Lalu tiga anggota rombongan termuda menggunakan mesin cetak untuk mencetak koin2 logam dengan simbol Disney dengan menggunakan Octopus Card. Sambil menunggu anak2 saya minum gratis di depan toilet yang desain-nya lucu. Sayang airnya bau lumut, beda dengan yang di Airport dan saat saya di Hongkong Park.




Hemm lalu lapar mulai menyerang, sementara matahari semakin terik di atas sana. Si Sulung menunjuk nunjuk peta, dan icon yang bertulisan “makanan di restoran ini semuanya halal” lalu menyimpulkan bahwa di sini semua makanan halal, saya yang biasa lebih jeli lalu memperhatikan ternyata hanya ada satu restoran yang menggunakan icon ini, yakni Tahitian Terrace. Kami langsung menuju kesana, saya memesan nasi Briyani plus ayam dan domba bakar seharga 75 HKD sedangkan minum sekitar 7 sd 10 HKD. Rasanya lumayan meski lebih terasa seperti makanan India dibanding Arab, khususnya karena menggunakan kuah alias “curry”. Menu ini juga dilengkapi kripik tipis yang rasanya asin sekali. Lalu tak lupa sekotak buah2an sebagai penutup. Sambil makan kami diiringi musik, aneh-nya musiknya ternyata lagu Sunda yaitu tepatnya "Es Lilin". Tak berapa lama musik berganti, kali ini musik-nya menjadi musik Bali. Memang kalau rizki tidak bisa ditolak, potongan daging domba di piring kedua anak saya tidak laku, so dosis domba di piring saya menjadi 3x lipat he he.




Dari sini kami menuju rakit untuk menyeberang ke rumah Tarzan, tempat-nya menarik, dari rumah pohon yang tinggi terlihat sebagian area Disney, khususnya Adventure Land, sungai2nya, gajah2an, dll. Untuk menggambarkan perkembangan Tarzan, rumahnya sengaja dibuat lebih dari satu, dan setiap rumah menggambarkan periode perkembangan Tarzan.  Namun perahu boat yang mengelilingi sungai tidak sempat kami coba, karena antrinya cukup panjang.
Saya sempat tertarik memasuki gua, makin gelap dan basah, dan eh ternyata ujung-nya toilet, pantesan agak pesing, jangan2 keluarga dari China Mainland juga sudah eksplorasi ke sini.




Hemm lantas apa lagi yang menarik, ternyata disini ada musical show, Festival of The Lion King, namun karena jam-nya belum pas maka kami ke arena Grizzly Gulch terlebih dahulu.   Setelah dari Grizzly Gulch, barulah kami kembali ke Festival of The Lion King. Panggung-nya sangat besar, dan penonton duduk nyaris mengelilingi panggung, yang lokasinya berada dibagian bawah. Pertunjukan dimulai dengan tiga orang yang membawa gendang, dan dengan mahirnya memukul gendang dengan cara yang unik dan atraktif. Lalu dimulailah acara tsb, namun sendra tarinya menggunakan manusia yang dianalogikan seakan akan tokoh2 dalam Lion King, meski boneka2 yang didesain sebagaimana versi film-nya tetap ada, seperti Jerapah, Babi Hutan, Lion King, dll. Lalu di tengah tengah acara ada tari api dan sosok penari yang melayang layang terbang dengan tali. Sepertinya mirip2 dengan Cirque Du Soleil, sirkus tanpa binatang yang sering dijadikan sebagai contoh implementasi Blue Ocean yang paling berhasil dalam pelatihan bisnis.

Sayang kami tidak sempat nonton parade di Main Street USA, karena skedulnya bentrok dengan Festival of The Lion King, hemm memang belum rizki kami sepertinya. Dalam perjalanan satu wahana ke wahana lain saya melihat
di Disneyland cukup banyak burung, suaranya ramai terdengar dimana-mana, begitu juga pepohonan cukup asri, meski di Toy Story Land masih terasa gersang.

Selanjutnya di http://hipohan.blogspot.co.id/2013/05/inspirasi-dari-hongkong-shenzen-dan_6145.html


No comments: