Salah satu kebiasaan Ayah adalah memanggil jajanan lantas semua anggota keluarga boleh memesan sepuas-nya, Di Denpasar ini biasa kami lakukan pada tukang es podeng. Suatu hari seorang tukang es podeng dipanggil menuju rumah kami di Jalan Gadung, Kreneng, Denpasar. Maka datanglah si tukang melayani semua permintaan, ada yang minta nangka-nya banyak, ada yang minta rotinya banyak, dan ada juga yang minta coklat-nya banyak. Selain permintaan khusus, ada juga yang belum habis sudah minta tambah lagi, belakangan tukang es podeng yang kemampuan-nya berhitung nampak-nya terbatas sepertinya kesulitan mengkalkulasi semua transaksi.
DI hari yang lain, tukang es podeng yang sama kembali lewat, dan segera kami panggil, namun alih2 berhenti, si abang malah ngacir ambil langkah seribu, sepertinya perhitungan kemarin salah besar dan si abang rugi. Ayah ketawa mendengar reaksi tukang podeng saat di panggil.
Kalau di Sibolga lain lagi, warung “maria” adalah tempat kami memborong jajanan (atau warung “paul” demikian kami menyebutnya karena merupakan nama anak2 sang pemilik warung bermarga Sinaga), Ayah meski tidak memberikan uang jajan mengizinkan kami untuk mengambil apapun dan dicatat oleh pemilik warung. Pada akhir bulan, Ayah akan melunasi semua –nya.
No comments:
Post a Comment