Pengantar : Tulisan ini merupakan satu dari sekian tulisan almarhum Ayah saya Saiful Parmuhunan Pohan, yang telah berpulang di bulan Juli tahun 2002, namun tulisan-nya yang mengalir, dan penuh dengan ide masih sangat relevan dengan kekinian. Saya dedikasikan bagi almarhum semoga bermanfaat bagi kita yang masih hidup dan menjadi amal baik bagi-nya di alam sana. Untuk bahasan kali ini adalah mengenai manajemen gotong royong yang terdiri dari 7 bagian, yaitu pengantar, makna, contoh, sumber dana, administrasi dana, promosi serta penutup dan terdiri dari 16 tulisan.
Berbeda dengan catatan Depnaker, angkatan kerja Indonesia hanyalah 48 juta, bukan 94 juta. dari jumlah penduduk yang 192 juta angkatan kerja hanyalah 25%; jadi di belakang setiap orang tenaga kerja ada tiga mulut yang harus disuapi.
Dari jumlah itu terdapat lima juta penganggur ditambah 24 juta yang masih berada di bangku sekolah yang dua setengah juta di antaranya terjun menjadi pencari lapangan kerja setiap tahun.
Jadi kelompok ini berjumlah kurang lebih 30.000.000. Rasanya kurang manusiawi bila mereka harus turut bergotongroyong, tetapi kitab suci Al-Quran mengatakan (kurang lebih) ......tidak ada orang lain yang akan menolong suatu kaum kecuali kaum itu sendiri.....
Di lapangan terbukti setiap pencari kerja bersedia “membeli” lowongan antara seratus ribu s.d. lima juta. Dengan cara gotongroyong mereka dibebani Rp. 15.000,- perorang. Sama dengan 450.000.000.000,- . Jumlah itu dapat diperuntukkan untuk menyediakan lapangan kerja bagi enam juta pencari kerja.
No comments:
Post a Comment