Pengantar : Tulisan ini merupakan satu dari sekian tulisan almarhum Ayah saya Saiful Parmuhunan Pohan, yang telah berpulang di bulan Juli tahun 2002, namun tulisan-nya yang mengalir, dan penuh dengan ide masih sangat relevan dengan kekinian. Saya dedikasikan bagi almarhum semoga bermanfaat bagi kita yang masih hidup dan menjadi amal baik bagi-nya di alam sana. Untuk bahasan kali ini adalah mengenai manajemen gotong royong yang terdiri dari 7 bagian, yaitu pengantar, makna, contoh, sumber dana, administrasi dana, promosi serta penutup dan terdiri dari 16 tulisan.
Setelah semua saran dibenahi, administrasi telah tertata masyarakat perlu disiapkan agar berpartisipasi dalam berbagai program, pekerjaan belum siap. Serangkaian upaya pemasyarakatan masih perlu digariskan.kiat-kiat pendekatan, memeilih jalur komunikasi yang paling efektif, teknik promosi yang akan ditempuh, (marketing gimmick), trik-trik pemasaran, sesuai dngan kelompok sasaran perlu dirumuskan.Jalur-jalur yang dapat ditempuh a.l. ;
Brosur, leaflet, selebaran dan sejenis itu tidak lagi populer dewasa ini. Informasi jenis itu segera dibuang ke tong sampah. Brosur-brosur itu dikemas dalam buku (tebal) dengan mengaitkannya dengan informasi lain yang masa simpannya relatif lama. Satu-satunya selebaran yang perlu dibuat adalah buku Perkenlan dengan Organisasi X yang berisi;
• anggaran dasar dengan anggaran rumah tangga X,
• formulir isian untuk menjadi anggota X,
• formulir isian berlangganan koran / harian dan s.s.k. lainnya yang bersedia membayar,
• berbagai iklan dari perusahaan-perusahaan seperti hotel, otomotif, eksportir / importir, seperti yang dijumpai pada buku telepon,
• prosedur yang harus ditempuh untuk berpartisipasi dalam berbagai program,
• petunjuk singkat, tuntunan pembuatan feasibility study,
• latar belakang pendirian X dan.......
• informasi tentang kode pos.
Mengaitkan buku itu dengan kode pos diperoleh beberapa keuntungan ,
1. penyebaran brosur lebih mudah melalui 3.821 kantor pos dengan hanya mengantarkannya kantor pos yang tersebar diseluruh nusantara,
2. masa simpan buku relatif lama,
3. beaya penyebaran relatif rendah dengan adanya kode pos dan berbagai informasi tentang produk-produk POS dan GIRO serta consumer education POS dan GIRO, dan
4. informasi yang seluas-luasnya dapat ditampung dalam buku itu dengan lebih bebas.
No comments:
Post a Comment