Selanjutnya perjalanan kami lanjutkan ke Suramadu, adik sekeluarga turun dan karena memang disini dilarang untuk berhenti, dengan mencuri-curi mereka akhirnya sukses berfoto dekat salah satu tiang jembatan. Di ujung jembatan kami menikmati kembali restoran yang sama saat tahun 2013 kami kesana. Sayang sekarang suasananya terlihat lebih kumuh.
Disini kami memesan udang, ikan bakar, burung dara, ayam goreng, capcay namun rasa-nya biasa2 saja, dan yang menyedihkan meski rasanya biasa saja, namun secara harga disini termasuk biaya terbesar yang kami keluarkan untuk sekali makan. Bayangkan seporsi Burung Dara disini bisa seharga Rp 70.000. Cap cay nya unik karena berkuah merah, menurut abang ipar yang ahli memasak memang daerah Jawa Timur mereka kerap menggunakan saos tomat dalam masakannya, sehingga mengingatkan saya akan Nasi Goreng Merah Cak Jali langganan sejak masa kuliah yang kini membuka usaha dibawah jembatan Pasupati.
Saat menulis perjalanan ini saya jadi teringat penumpang Air Asia dari Surabaya menuju Singapore yang sampai blog ini ditulis masih belum jelas keberadaannya. Semoga keberadaanya segera diketahui dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan olehNya.
Beberapa informasi tambahan soal jembatan ini, bisa dilihat di link sbb
http://hipohan.blogspot.com/2013/08/inspirasi-dari-jawa-timur-5-suramadu.html
Silahkan ke link berikutnya http://hipohan.blogspot.com/2014/12/petualangan-mengelilingi-jawa-part-7-of.html
No comments:
Post a Comment