Wednesday, December 31, 2014

Petualangan Mengelilingi Jawa Part #14 dari 14 : Kembali Ke Bandung


Perjalanan dari Yogyakarta ke Bandung relatif tidak lancar, kami memerlukan sekitar 13 jam untuk menempuh 350 kilometer. Setelah makan siang di House of Raminten Kaliurang, kami berangkat sekitar jam 13:00 namun perjalanan sempat terhambat di Purworejo dan lalu Gentong serta Nagrek. Saat jalan luar biasa macet kami memutuskan untuk sholat di salah satu SPBU, dan ternyata air keran-nya berbau Solar, sehingga saya memutuskan tidak jadi mengisi solar di lokasi tersebut, karena kuatir sebaliknya alias solar tercemar air. 

Melewati Sumpiuh, kami memutuskan makan di Pringsewu, sayang meski menurut istri cukup enak, bagi saya harganya terlalu mahal, Sop Buntutnya terlalu banyak lemak, Tempe-nya asam, dan ayam-nya terasa kurang segar.  Saat itu memang pengunjung sangat banyak, bisa jadi tidak mudah menjaga kualitas saat pengunjung membludak. Saat makan, rombongan laron menyerang kami layaknya Luftwaffe menyerbu London saat WWII, dan mengakhiri hidup-nya dengan berenang di kuah Sop Buntut. 

Sampai di Bandung tanggal 28/12/2014 jam 02:15, dalam keadaan lelah namun sangat puas. Perjalanan ini menghabiskan sekitar 3.000 km, dengan total bahan bakar sekitar Rp. 1.900.000, terdiri dari 1,150.000 Juta Bio Solar dan Rp. 750.000 Pertadex. 

Total biaya termasuk oleh2, makan sepanjang jalan dan hotel sekitar Rp. 15.000.000 alias sekitar 1/7 dari total biaya yang kami keluarkan saat berkunjung ke tiga negara Hongkong, Shenzhen dan Macau, namun dengan tingkat kepuasan  yang kurang lebih sama. 
Beberapa tips dan trik, sbb;


  • Pastikan kendaraan anda dalam keadaan prima, khususnya aki, ban dan wiper. Pada saat musim hujan seperti sekarang wiper sangatlah penting. 
  • Hati2 mengisi bahan bakar, seorang teman yang Fortunernya ngadat setelah mengisi di jalur Utara, pernah mengalami kerusakan mesin dan ternyata tangkinya terisi lumpur.  
  • Jika sulit mencari penginapan di kota tujuan, menginaplah di kota kecil terdekat dengan kota tujuan, kemungkinan dapat kamar dengan harga murah lebih besar. 
  • Upayakan memiliki itinerary dengan target tertentu misalnya, makan Tahu Sumedang di Sumedang, Soto Lamongan di Lamongan, Empal Gentong di Cirebon, Lun-pia/Serabi Notosuman di Semarang, Baso Malang di Malang, sehingga perjalanan anda menjadi lebih bermakna. 
  • Buat plan alternatif seperti yang kami lakukan saat tidak jadi ke Bromo, atau Masjid Ajaib  Turen maka kami mengubahnya ke wisata Landy (Land Rover) ke Merapi. 
  • Untuk strategi penghematan, silahkan gunakan pilihan bahan bakar sesuai kondisi jalan, saya menggunakan Bio Solar di jalur datar, dan Pertadex di jalur tanjakan.  
  • Bawa barang seperlunya karena ada banyak kaos khas di sepanjang jalan yang bisa langsung digunakan, sehingga barang bawaan anda tidak perlu membawa terlalu banyak barang. 
  • Gunakan navigasi dengan beberapa cara, kami misalnya menggunaan Peta Periplus, Waze,  GPS AVT Pajero dan Google Maps sehingga manakala yang satu tidak berjalan, ada cara lain yang bisa digunakan. Namun hati-hati dengan Waze yang sering memilih jalan pedesaan yang sempit, dan menurut adik ipar saya lebih cocok sebagai "Jalan Delman". Jika anda memutuskan untuk pergi dari A ke E, melewati B, C dan D pastikan di Waze/GPS memulainya dengan A ke B terlebih dahulu, agar jalan yang dipilih tetap menggunakan jalan yang memang biasa digunakan alias bukan "Jalan Delman". 
  • Lengkapi kendaraan anda dengan portable charger atau gunakan power bank, serta jangan lupa bawa extra steker ganda, karena jumlah power outlet di hotel biasanya terbatas. 
  • Secara tanggal, pilihan waktu yang dipilih jelas sangat baik, namun cuaca yang nyaris hujan sepanjang jalan menyebabkan kondisi fisik kami cukup menurun, apalagi beberapa obyek terpaksa dikunjungi sambil berbasah ria. Begitu juga kondisi jalan yang meski mulus namun harus ekstra waspada karena mendadak muncul lobang-lobang berukuran sebesar setengah kambing tidur. 
  • Dulu saya berkesimpulan jalan di Jawa Timur lah yang terbaik, lalu Jawa Tengah dan Jawa Barat, sekarang ini mungkin justru Jawa Timur relatif berimbang dengan Jawa Barat, sementara jawa Tengah lah yang terburuk. 
  • Tetap jaga asupan makanan dan istirahat yang cukup, saya yang terus menerus makan enak, mulai dari Empal Gentong, Nasi Goreng Kambing, Sate Buntal, Sop Buntut akhirnya mengalami vertigo dan tekanan darah naik drastis menjadi 170/100. 



No comments: