Setelah membaca Yakjuj dan Makjuj karya Wisnu Sasongko (atau
kadang dikenal dengan nama pena Muhammad Alexander) yang meraih predikat best seller di
Malaysia dan bahkan mencapai cetakan kesepuluh hanya dalam waktu sangat singkat, saya
jadi tertarik mencari karya beliau lain-nya. Beberapa saat lalu, salah seorang
sahabat yang tahu saya tertarik dengan karya beliau memberikan hadian
Armageddon #1 (2003). Lalu setelah melakukan perburuan yang sulit dan berbulan
bulan akhirnya saya berhasil mendapatkan Armageddon #2 (2008). Apa yang menarik dari buku Wisnu Sasongko ini,
yang jelas beliau berbeda dengan Jaber Bolushi yang terkesan lebih sebagai
"dukun" dengan pendekatan matematika alias utak atik angka, Wisnu lebih seperti
ilmuawan, sejarawan dan menggunakan pendekatan sistematis dan rasional.
Apa yang membuat buku Armageddon menjadi dua jilid, sesuai penjelasan Wisnu, saat buku pertama terbit, banyak sekali pertanyaan yang memerlukan jawaban. Dengan demikian pertanyaan2 tersebut dianalisa dan dibuatkan jawaban-nya dalam buku kedua. Pada buku ini juga Wisnu melengkapinya dengan bebagai macam gambar, dan diagram untuk mempermudah pemahaman pembaca mengenai hal2 yang dimaksud oleh Wisnu.
Apa yang membuat buku Armageddon menjadi dua jilid, sesuai penjelasan Wisnu, saat buku pertama terbit, banyak sekali pertanyaan yang memerlukan jawaban. Dengan demikian pertanyaan2 tersebut dianalisa dan dibuatkan jawaban-nya dalam buku kedua. Pada buku ini juga Wisnu melengkapinya dengan bebagai macam gambar, dan diagram untuk mempermudah pemahaman pembaca mengenai hal2 yang dimaksud oleh Wisnu.
Pendekatan yang dilakukan Wisnu misalnya soal efek Dukhaan
(kabut asap) pada penduduk bumi, kenapa selektif dan berdampak pada kelompok
tertentu saja, menurut Wisnu karena terjadinya di bulan Ramadhan, saat sebagian
manusia berpuasa, dan mengakibatkan lekosit cendrung tinggi sehingga
meminimalisir efek semacam “influenza berat” akibat Dukhaan pada manusia. Pendekatan seperti ini boleh2 saja, namun jika
merefer ke sejarah Nabi Muhammad SAW misalnya saat burung Ababil menyerang
pasukan gajah, jelas ini bukan rasional tetapi semata2 keajaiban dan kuasa
Allah.
Namun berbicara bencana selektif, ini bukanlah hal baru,
dan mengingatkan saya akan issue kolaborasi Israel dan Amerika menciptakan
virus yang selektif terhadap kode genetika tertentu, sehingga berdampak hanya
pada ras tertentu saja. Meski menurut pengakuan virus ini hanya eksis di
laboratorium, tak ada yang tahu apakah ini pernah digunakan dalam perang yang
sebenarnya.
Tidak tanggung2 sebagaimana Yakjuj dan Makjuj yang menggunakan
sumber2 kitab Yahudi, Wisnu juga menggunakan berbagai sumber, seperti Al Qur’an,
Hadits, Injil dan Taurat serta data sejarah lain-nya. Wisnu juga membahas akibat Dukhaan, terhadap kulit, mata, telinga dengan detail dan juga berbagai macam jenis benda langit dan semuanya dilengkapi dengan catatan kaki yang lengkap dan jelas. Dan meski terkadang
terkesan diulang ulang, buku ini sangat enak dibaca. Namun sayang team artistik-nya tidak bekerja secara profesional, khususnya cover yang terkesan sangat biasa dan terlihat berbeda dengan edisi barunya yang terbit di Malaysia.
Masih ada buku karya beliau yang saya cari, sayang-nya sesuai
kabar yang beredar masih belum diterbitkan di Indonesia, dan buku ini merupakan
penjelasan lanjutan dari Yakjuj dan Makjuj (Gok – Magog) dan dibuat untuk membuka
misteri siapa sebenarnya Iskandar Zulkarnaen dan apa hubungan-nya dengan
"Alexander The Great". Semoga karya terbaru beliau ini dapat segera kita temukan
di Indonesia.
4 comments:
Loh, mas emang ada buku Armageddon 2,bagi infonya dong? di mana bisa dapetin nih buku? Yang Ya'juj Makjuj juga belum saya dapetin bukunya...
ada mas, saya dapat-nya di salah satu kios buku di palasari, dan satu2nya pula :) coba kontak langsung penerbit, biasanya ini juga cukup berhasil.
BACA BUKU WISNU SASONGKO TERBARU
"LUQMANUL HAKIM ADALAH SOCRATES BERKULIT HITAM"
http://pts.com.my/penulis/muhammad_alexander/
Pak wisnu.. Dosenku di pwk ft univ. brawijaya :D
Post a Comment