Begitu banyak buku Jokowi di pasaran, namun kata2
pengantar dari Megawati serta wawancara penulis dengan guru, teman, wakil,
ibunda menyebabkan buku ini berbeda dengan buku2 sejenis tentang Jokowi. Selain itu,
karena buku ini ditulis terakhir maka momen kemenangan Jokowi sudah ikut
terekam walaupun lebih ditekankan pada kemenangan di putaran pertama. Meski ada beberapa bagian yang berulang serta kurang
telitinya proof reader cukup terasa, buku ini tetap menarik dibaca.
Karakter Jokowi yang merupakan anak sulung sekaligus satu2nya lelaki dari empat bersaudara, melalui buku ini dapat kita telusuri sehingga dapat menjelaskan kenapa beliau begitu membumi, sederhana, lembut tetapi tegas, dan selalu tersenyum. Buku ini juga menjawab kenapa Jokowi memilih pendekatan memanusiakan dalam memindahkan pedagang PKL, salah satunya karena beliau juga sempat menjadi korban penggusuran tanpa ganti rugi.
Tidak aneh juga kalau beliau disebut sebagai fans metal, setiap pagi setelah subuh beliau tidak lupa mendengar Led Zeppelin, Megadeth ataupun Lamb of God. Menurutnya ritual ini lah yang membuatnya tetap semangat memulai hari, sedangkan untuk stamina Jokowi mengonsumsi temulawak dan madu. Namun dalam buku tidak disinggung apakah Jokowi misalnya menyukai juga Dream Theater (setahu saya saat itu Jokowi memilih ikut acara pengajian), atau Symphony-X misalnya.
Prestasinya bahkan bukan cuma sebatas Solo tetapi juga dunia, khususnya terkait peran-nya memanusiakan PKL yang gagal dilakukan oleh beberapa walikota sebelumnya. Karena inilah Jokowi sempat masuk nominasi walikota terbaik dunia. Selain itu bagaimana dia berkomunikasi dengan gubernur Jawa Tengah yang terkenal berkarakter keras, ketika Jokowi mendamaikan raja kembar di Solo atau cara dia menanggapi Rhoma Irama adalah salah satu keahlian Jokowi yang lain. Hal2 seperti ini membuat Jokowi semakin diterima dan mendapatkan simpati orang banyak.
Keunikan Jokowi yang lain adalah dia tidak mau menggunakan mobil dinas baru, dan tetap menggunakan Camry tua (warisan walikota sebelumnya meski sudah mogok berkali-kali), dan bahkan akhirnya memilih memromosikan Esemka. Lalu selama 7 tahun sebagai walikota Solo dia juga tidak pernah ambil gaji-nya dan memilih untuk didistribusikan ke rakyat kecil. Jokowi juga menolak pengawalan polisi saat menempuh jalan2 di Solo.
Tidak banyak yang tahu bahwa JK lah orang yang berada di balik pencalonan nya sebagai Gubernur DKI. Terkesan dengan keberhasilan Solo, Jokowi dipromosikan oleh JK sebagai gubernur DKI ke Megawati. JK sendiri mengakui dia tidak puas dengan Foke yang dia nilai keras kepala dan ingin melakukan segala sesuatunya sendiri serta cenderung tak mau mendengar saran orang lain.
Karakter Jokowi yang merupakan anak sulung sekaligus satu2nya lelaki dari empat bersaudara, melalui buku ini dapat kita telusuri sehingga dapat menjelaskan kenapa beliau begitu membumi, sederhana, lembut tetapi tegas, dan selalu tersenyum. Buku ini juga menjawab kenapa Jokowi memilih pendekatan memanusiakan dalam memindahkan pedagang PKL, salah satunya karena beliau juga sempat menjadi korban penggusuran tanpa ganti rugi.
Tidak aneh juga kalau beliau disebut sebagai fans metal, setiap pagi setelah subuh beliau tidak lupa mendengar Led Zeppelin, Megadeth ataupun Lamb of God. Menurutnya ritual ini lah yang membuatnya tetap semangat memulai hari, sedangkan untuk stamina Jokowi mengonsumsi temulawak dan madu. Namun dalam buku tidak disinggung apakah Jokowi misalnya menyukai juga Dream Theater (setahu saya saat itu Jokowi memilih ikut acara pengajian), atau Symphony-X misalnya.
Prestasinya bahkan bukan cuma sebatas Solo tetapi juga dunia, khususnya terkait peran-nya memanusiakan PKL yang gagal dilakukan oleh beberapa walikota sebelumnya. Karena inilah Jokowi sempat masuk nominasi walikota terbaik dunia. Selain itu bagaimana dia berkomunikasi dengan gubernur Jawa Tengah yang terkenal berkarakter keras, ketika Jokowi mendamaikan raja kembar di Solo atau cara dia menanggapi Rhoma Irama adalah salah satu keahlian Jokowi yang lain. Hal2 seperti ini membuat Jokowi semakin diterima dan mendapatkan simpati orang banyak.
Keunikan Jokowi yang lain adalah dia tidak mau menggunakan mobil dinas baru, dan tetap menggunakan Camry tua (warisan walikota sebelumnya meski sudah mogok berkali-kali), dan bahkan akhirnya memilih memromosikan Esemka. Lalu selama 7 tahun sebagai walikota Solo dia juga tidak pernah ambil gaji-nya dan memilih untuk didistribusikan ke rakyat kecil. Jokowi juga menolak pengawalan polisi saat menempuh jalan2 di Solo.
Tidak banyak yang tahu bahwa JK lah orang yang berada di balik pencalonan nya sebagai Gubernur DKI. Terkesan dengan keberhasilan Solo, Jokowi dipromosikan oleh JK sebagai gubernur DKI ke Megawati. JK sendiri mengakui dia tidak puas dengan Foke yang dia nilai keras kepala dan ingin melakukan segala sesuatunya sendiri serta cenderung tak mau mendengar saran orang lain.
No comments:
Post a Comment