Tuesday, October 23, 2012

Mengubah kegagalan jadi keberhasilan

Franz Wisner dalam bukunya bercerita bagaimana dia mengubah pernikahan gagal, karena pengantin wanita mundur persis seminggu sebelum pernikahan. Dia mengubah kegagalan  menjadi sebuah perjalanan luar biasa bersama saudara lelaki-nya (sekaligus merekatkan hubungan mereka yang memburuk sebagai dua saudara) dan mengemasnya menjadi buku yang meraih New York Times Best Seller.

Di Malaysia, Billi Lim seseorang yang nyaris selalu gagal dalam hidupnya akhirnya menjadi ahli dalam ilmu "kegagalan" dan dikenal dengan "Failed Guru". Saran-nya diperlukan oleh banyak orang untuk memastikan hal yang mereka lakukan dapat berhasil dengan menghindari apa yang dia sarankan. Dia juga membuat sebuah buku berjudul "Dare to Fail" yang juga meraih best seller di Malaysia.

Saya jadi ingat kata2 Jeihan, salah satu pelukis papan atas Indonesia yang terkenal dengan ciri khasnya dalam menggambar mata dengan warna hitam pekat. Kata2 ini ada dalam wawancara dengan salah satu majalah saat saya masih remaja, di situ disebutkan bagaimana Jeihan jungkir balik sampai dengan akhirnya menjadi pelukis top. Beliau mengatakan layang2 bisa terbang karena tidak takut angin, otomatis berarti juga tidak takut gagal. Layang2 yang takut gagal hanya akan menggelantung di lokasi di mana dia dijual seumur hidupnya.

Thomas Alfa Edison gagal 9.998 kali sebelum menemukan lampu pijar, dan saat dia meninggal sosok yang memiliki paten lebih dari seribu buah ini justru mengatakan saya tidak gagal, saya cuma menemukan 9998 cara yang yang salah dalam membuat lampu pijar. Begitu juga Kolonel Sanders yang gagal menawarkan resepnya ke lebih dari 1.000 restoran sebelum akhirnya berhasil membuat salah satu korporasi terbesar dalam sejarah.

Apakah anda pernah gagal ? saya pernah gagal, ditolak dua kali oleh wanita, gagal masuk jurusan arsitek dan juga seni rupa ke salah satu perguruan tinggi, gagal test masuk ke sebuah perusahaan IT asing yang berbasis di Australia, gagal saat melamar jadi dosen perguruan tinggi, gagal melamar ke sebuah provider telekomunikasi. Hemm tentu saja kalau kita mengubah cara pandang akan lain cerita-nya, contoh wanita ketiga yang menerima saya, membuat saya bersukur tidak diterima oleh dua wanita sebelumnya, karena kita sering sekali tidak tahu apa yang terbaik bagi kita, dan lagi2 kebanyakan kita tidak tahu bedanya keinginan dan kebutuhan.

Mari melihat gagal dengan cara lain, gagal menyebabkan kita rendah hati, gagal membuat kita mencoba cara lain, gagal menyebabkan kita menjadi lebih hati2, gagal membuat kita menjadi sabar, gagal memberikan kita kesadaran, ayo sama2 berani maju dan tidak takut gagal.


No comments: