Thursday, February 21, 2013

Ayah : Hari2 terakhir Baginda Karapatan


Ompung (ayah-nya ayah alias Baginda Karapatan) adalah seorang pengusaha dengan rumah besar bertingkat, serta bisnis-nya sampai ke Singapura dan bahkan memiliki satu2nya bioskop di Padang Sidempuan., Ketika Ayah dan kedua abang-nya masih kecil, karena kuatir mereka dibesarkan dalam suasana berkecukupan dan menjadi manja, maka Ompung menitipkan ketiga anak lelaki-nya agar bisa mandiri, pada saudara-nya yang bekerja sebagai petani. Hidup mereka bertiga menjadi begitu berat karena-nya, bekerja di sawah dan makan ala kadar-nya. Namun kondisi itu membentuk Ayah dan kedua abang-nya menjadi mandiri.

Abang Ayah yang paling besar masuk TNI AD dan memiliki rumah besar di salah satu jalan elit di Bandung serta, bisnis simpan-pinjam uang dan merangkap  pengusaha angkutan kota, sedangkan Abang Ayah yang kedua kuliah di Yogya dan menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Saat Ompung-ku  jatuh sakit dan lalu dia memanggil ketiga anak lelaki-nya untuk membicarakan masalah warisan. Namun kedua abang Ayah yang tak pernah lupa merasa sakitnya “dikucilkan” di rumah saudara Ompung,  menyampaikan bahwa mereka tidak membutuhkan warisan itu sama sekali, karena mereka sudah menemukan hidup-nya sendiri meski tanpa bantuan Ompung.  


Kaget, tak terasa air mata Ompung mengalir, tidak menyangka bahwa hasil pendidikannya yang keras berakibat seperti itu. Untuk mentralisir suasana, Ayah lalu memeluk Ompung dan berkata, meski yang diwariskan Ompung hanya sepasang sepatu butut, Ayah akan menerima-nya dengan bangga dan dan menjaga-nya dengan senang hati.  Tak lama setelah itu wajah Ompung terlihat lega, dan akhirnya meninggal tak lama kemudian.

No comments: