Monday, February 18, 2013

Manajemen Gotong Royong #4b : Sumber Dana – Tolong menolong

Pengantar : Tulisan ini merupakan satu dari sekian tulisan almarhum Ayah saya Saiful Parmuhunan Pohan, yang telah berpulang di bulan Juli tahun 2002, namun tulisan-nya yang mengalir, dan penuh dengan ide masih sangat relevan dengan kekinian. Saya dedikasikan bagi almarhum semoga bermanfaat bagi kita yang masih hidup dan menjadi amal baik bagi-nya di alam sana. Untuk bahasan kali ini adalah mengenai manajemen gotong royong yang terdiri dari 7 bagian, yaitu pengantar, makna, contoh, sumber dana, administrasi dana, promosi serta penutup dan terdiri dari 16 tulisan.

Pegawai negeri dan ABRI berjumlah lima juta. Jumlah yang meninggal per bulan adalah 2.000 orang, catatan : cara yang dipakai untuk menghitungnya berdasarkan liputan di PERUM POS dan GIRO pada tahun 1985 s.d. 1990. Jumlah pegawai 25.000, tidak pernah berkurang, bahkan bertambah kurang lebih 0,7 % per tahun, umur antara 18 s.d. 60; jumlah yang meninggal per bulan 9,47 orang.

Bila seluruh pegneg bergotongroyong menyantuni rekan-rekan mereka yang meninggal masing-masing lima ribu per bulan jumlah dana yang terkumpul adalah 25 milliar. Bila 20 % dana itu ditahan untuk beaya administrasi dan lain-lain, dan sisanya di bagi habis sebagai santunan menyertai ucapan turut belasungkawa dari negara, mereka akan memperoleh 10 juta masing-masing. Suatu ucapan turut berduka cita yang berpancasila yang paling pantas untuk diucapkan.

Jika Anda  adalah pegawai yang baru masuk hari ini dan baru pensiun 35 tahun yang akan datang, kontribusi Anda sebesar 35 x 12 x Rp. 5.000 sama dengan Rp. 2.100.000,-. Inilah salah satu makna gotongroyong yang tidak dipahami oleh kebanyakan orang. Tidakkah lebih bermanfaat bila santunan itu tidak menyertai ucapan turut berduka cita, tetapi menyertai ucapan selamat berpensiun ? Jika kita menganggap inilah yang lebih utama sejogianyalah kita menghitung ulangnya kembali.

No comments: