Thursday, July 19, 2012

Obladi Oblada Life Goes On - Muhammad “Mice” Misrad

Jika sebelumnya saya membahas karya Benny Rachmadi, kini giliran saya mereview karya Mice alias Muhammad Misrad, yang juga baru mengeluarkan OOLGO Maret 2012. Saat membaca karya Benny yang super kocak, saya sempat mengira karya Mice akan menjadi sebaliknya, kenapa saya berpikir seperti itu bisa jadi karena ingat group pop jaman dulu “Wham” dimana akhirnya George Michael memutuskan untuk solo karir dan melejit sedangkan sebaliknya mitranya justru tenggelam. Saya juga tidak mengira sama sekali, kalau kemampuan mereka dalam menggambar benar2 setara. Begitu juga kreatifitas, dan humor sehingga secara gambar mereka boleh dibilang bagaikan kembar.
Meski tidak disebutkan alasan perceraian-nya di pertengahan 2010 dengan Benny, Mice sempat mengangkat kegalauan yang dia rasakan ketika akhirnya harus bersolo karir dan kembali ke kampung halaman-nya di Bone Kajuara – Bugis. Karena situasi di daerah yang tidak memungkinkan maka Mice memutuskan kembali ke Jakarta dan menekuni profesinya sebagai kartunis secara solo. Sempat seperti kehilangan ide dengan kartun strip yang diangkat dari kehidupan keluarga kecil-nya, Mice akhirnya melahirkan tokoh baru.
Sepintas tokoh baru ini agak mirip dengan Mat Solar dari “Bajaj Bajuri”, gemuk, hitam dan berambut ikal serta sifat naif yang berkali kali nyaris selalu mencelakakan-nya. Strip ini secara berturut turut dimuat di Harian Kompas di 2010 dan 2011. Semakin kesini cerita-nya menjadi semakin lucu, dan terlihat Mice mulai menemukan diri-nya sendiri dan dapat melupakan bayang2 Benny. Sebagai tambahan Mice menyisipkan juga strip yang tidak muncul di Kompas.
Mice juga menggambarkan benda2 seperti mobil sesuai dengan versi dunia nyata-nya (aplhard, avanza, bajaj, dll), sehingga meski dibuat dengan garis2 kartun kita tetap dapat dengan mudah mengenalnya. Begitu juga ketika dia menggambar tampak depan RS Borromeus lengkap dengan tiang2-nya saat episode jalan2 ke Bandung.
Di halaman tengah mendadak strip komik berubah menjadi beberapa halaman penokohan dengan ciri khas masing masing khususnya boy band saat ini dan gerombolan alay. Untuk yang ini modelnya seperti “100 tokoh yang Mewarnai Jakarta (2008)” saat Benny masih duet dengan Mice. Melihat detailnya penggambaran Anak Alay dan Anak Boy Band, sepertinya Mice cukup sering menyaksikan acara2 seperti Dahsyat, Inbox, dll He he, tentunya ini sebagai bagian dari resiko kerja di rumah.
Mice juga menunjukkan ekspresi kekesalan-nya terhadap kisruh di PSSI, termasuk tokoh2nya yang terus menerus menolak turun meski prestasi PSSI kian memalukan. Akhir kata sebuah komik yang asyik dibaca dan kembali memperkaya khasanah komik Indonesia.



No comments: