Sudah lama sekali sejak saya membaca buku ini tepatnya saat SD di Denpasar dulu, melihatnya kembali di toko buku membuat saya memutuskan untuk membeli-nya, apalagi tiga seri buku Sherlock Holmes terbitan Gramedia tidak memuat cerita ini, entah apa alasan-nya. Bisa jadi karena cerita ini merupakan salah satu episode terpanjang Holmes.
Ceritanya berawal dari tewasnya Sir Charles Baskerville di halaman rumah-nya di Baskerville Hall yang disebabkan oleh serangan jantung, diduga didahului rasa takut yang sangat akan sesuatu. Kematian ini lantas dihubungkan dengan legenda turun temurun kutukan keluarga Baskerville yang dikaitkan dengan anjing hantu. Hal ini disebabkan adanya saksi mata yang melihat jejak anjing raksasa tidak jauh dari lokasi mayat ditemukan.
Beberapa saat kemudian, Sir Henry Baskerville pewaris harta mendiang datang dari Canada untuk mengurus warisan paman-nya. Seorang sahabat baik yang kuatir dengan keselamatan Sir Henry, mengajak-nya ke kediaman Sherlock Holmes dan meminta nasihat. Apalagi sebelumnya Sir Henry sudah mendapat surat ancaman yang disusun dari huruf2 yang digunting dari koran serta kehilangan sebelah sepatu sampai dua kali. Holmes sempat melakukan investigasi pada sampah kamar disekitar Sir Henry menginap untuk memastikan lokasi pengirim “surat ancaman”. Metode ini, kini digunakan wartawan gosip dalam investigasi kehidupan artis.
Kutukan tersebut bermula dari moyang Baskerville, yaitu Hugo Baskerville yang berbuat jahat terhadap seorang “perawan desa” dua ratus tahun sebelumnya. Meski disekap, wanita itu akhirnya dapat melarikan diri, dan Hugo memburunya seraya bersumpah menjual jiwanya pada Setan asalkan dia mendapatkan kembali wanita itu. Namun penduduk akhirnya menemukan mereka berdua tewas dengan seekor anjing hitam raksasa sedang mengunyah tenggorokan Hugo, dan diyakini sebagai jelmaan Setan sebagai perwujudan dari sumpah Hugo. Sejak itu keturunan Baskerville selalu dihantui oleh legenda ini.
Cerita ini menjadi semakin tidak jelas, terutama setelah Sherlock tidak secara langsung menangani-nya namun memerintahkan Watson untuk mendampingi Henry, dengan alasan ada banyak kasus di London yang tidak mungkin dia tinggalkan. Kadang sebagai pembaca kita menjadi gemas mengamati cara Dokter Watson memecahkan masalah yang sering sekali kekeringan imajinasi dibandingkan sahabatnya Sherlock Holmes.
Apakah Sherlock akan turut bergabung dalam memecahkan misteri ini ? apakah kutukan tersebut benar2 ada ? apakah anjing hantu itu benar2 ada ? siapakah dalang dibalik pembunuhan ini ? Apakah Sir Henry dapat selamat dari kutukan ? Nah tentu tidak akan seru jika saya jelaskan disini. Singkat kata, meski jauh lebih panjang dibanding cerita2 Sherlock Holmes lain-nya dijamin anda tidak akan bosan dan banyak menemukan kejutan dalam cerita ini. Apalagi penggambaran alam di sekitar tempat ini sungguh sangat detail, dan konon kabarnya Arthur Conan Doyle memang cukup sering datang ke daerah ini dan menginap di Baskerville Hall yang aslinya adalah milik Thomas Mynors Baskerville.
No comments:
Post a Comment