Apakah kripik ini orisinil dari Axl ? seperti yang diakuinya
di buku, kripik ini bukan merupakan ide orisinil Axl, pada awalnya dia adalah
penyuka makanan tradisional ini, lalu mencoba membantu memasarkan-nya, dan
mencoba meningkatkan omset dengan kerjasama langsung. Namun ketika Axl meminta
agar si pengusaha tradisionil tsb menjadi produsen eksklusif hanya untuk
memasok Axl, kerjasama dengan si pengusaha akhirnya harus diakhiri. Sempat
vakum beberapa lama, Axl akhirnya masuk ke sektor produksi untuk membuat
sendiri kripik tersebut, dan saat ini bahkan sudah muncul produk2 lain seperti
Basreng dan Gurilem.
Buku ini sekaligus membuka mata saya bahwa Axl menempuh
semua ini bukan dengan cara yang mudah, melainkan menempuh jalan penuh onak dan
duri. Saya juga respek pada Axl, karena saya pernah melakukan usaha yang sama
yaitu jualan keripik pedas (tidak menggunakan bubuk cabe kering seperti Maicih,
tetapi cabe basah, dan biasanya dimakan sebagai pendamping sate padang), dan
tahu bagaimana beratnya merintis usaha seperti ini.
Sempat nyaris putus sekolah karena sibuk berbisnis, mulai
dari parfum sampai dengan kucing. Axl memutuskan untuk fokus pada bisnis, sampai
empat tahun setelah lulus SMA, Axl tidak melanjutkan kuliah dan konsentrasi
pada bisnis MLM. Namun setelah mengalami stagnan dalam bisnis MLM-nya meski
sudah memiliki lebih dari 1000 downline akhirnya Axl banting setir jualan
kripik, dengan menggunakan pola marketing yang unik, yakni tidak jualan di toko
melainkan di jalan, dan informasi lokasi diberikan beberapa saat sebelumnya via
social media. Namun saat ini Axl juga menjual produk2nya di tempat2 tertentu
seperti “TI” jalan tol Cipularang.
Meski usia masih muda, namun pengalaman telah membentuk Axl
menjadi pribadi yang tidak mudah putus asa. Lahir dari keluarga yang “berantakan”
dan harus menumpang menjadi anak angkat, dan sempat menyerempet dunia
hitam dengan menjadi pemabuk, preman, dll namun akhirnya Axl menemukan jati
dirinya di dunia enterpreneurship. Axl juga mengakui buku2 seperti Covey seperti
7 Habits, atau buku2 Napoleon Hill menjadi salah satu inspirasi terbesar dalam
hidupnya. Axl juga tidak malu untuk kuliah kembali di Maranatha, meski teman seangkatan-nya
empat tahun lebih muda.
Buku ini sangat layak dibaca, sangat menginspirasi dan
ditulis dengan bahasa yang enak meski bukan dengan “Bahasa Indonesia yang Baik
dan Benar”, tak heran kalau tulisan-nya mengalir lancar, karena @PenulisCantik memang
lulusan Ilmu Komunikasi. Kesimpulan saya, buku yang enak dibaca dan sangat layak
dikoleksi.
No comments:
Post a Comment