Tadinya saya berpikir buku ini sesuatu yang lain dari enam
karya Andrea sebelumnya, dimana Andrea lebih banyak bercerita tentang sepotong
kisah hidupnya, namun ternyata buku ini masih seputar kisah hidupnya juga.
Tentu anda akan bertanya lantas kenapa
cuma sekitar 100 halaman ? jauh berbeda dengan buku2 Andrea yang lain, yah
karena ini cuma fragmen kecil tentang sosok Ayah, Andrea (alias Ikal dalam
buku2 sebelumnya) dan sepak bola.
Tetapi jangan pernah menganggap lantas buku ini tidak ada
apa2nya, bagi saya kemampuan Andrea bukan-nya menurun tetapi malah semakin
mengalir, meski dalam buku ini lebih terasa unsur getir dibanding hal2 lucu
yang biasanya menjadi ciri khas Andrea. Meski Andrea masih sempat mengangkat
pentingnya bentuk pantat sebagai pemain sepak bola.
Ceritanya sendiri berkisah tentang tiga remaja bersaudara
yang pada masa penjajahan Belanda memainkan sepak bola secara cantik, namun
saat itu siapapun yang menunjukkan superioritas dihadapan Belanda akan
mengalami nasib malang. Pada saat itu hanya Belanda yang boleh menjadi juara,
dan ini sepertinya merupakan bagian dari strategi penjajahan untuk melemahkan
semangat juang. Ketika akhirnya salah anak2 tersebut memenangkan pertandingan
final melawan Belanda, si bungsu yang mencetak gol satu2nya dan meneriakkan
Indonesia berkali kali, dijemput oleh Belanda, dan kembali dengan tempurung
lutut hancur.
Tokoh Aku dalam buku ini akhirnya tahu kenapa selama ini
foto Ayah mengangkat piala selalu disembunyikan oleh orang tua-nya, karena tak
ingin kepedihan di masa itu kembali dalam hidup mereka. Tokoh Aku akhirnya
mencoba meneruskan cita2 Ayah menjadi pemain tim nasional PSSI, meski harus
gugur di babak penyisihan tahap selanjutnya. Namun kegagalan tersebut berhasil
ditebusnya dengan kaos Real Madrid yang ditanda tangani Luis Figo pemain
favorit Ayah-nya, saat petualangan-nya ke Eropa.
Hemm, buku yang menarik, dan sangat layak koleksi sebagai
bagian dari koleksi anda, meski covernya kurang cantik dan jomplang dengan
cover2 lain dari buku karya Andrea.
No comments:
Post a Comment