Saturday, February 11, 2012

Dua Tangis dan Ribuan Tawa - Dahlan Iskan

Bagi saya inilah buku wajib bagi para manajer, Dahlan mengajarkan beberapa prinsip penting dalam memajukan PLN hanya dalam waktu yang sangat terbatas dan terbukti berhasil. Berisi 32 CEO Note, Dahlan mendefinisikan ulang ilmu managerial dan leadership. Dahlan juga sukses menjadikan PLN sebagai batu loncatan menjadi Menteri BUMN, dan dengan demikian semoga Pak DIS (Demikia ia biasa dipanggil di PLN) dapat memberikan sumbangsih yang lebih besar bagi Bangsa Indonesia.

Prinsip pertama adalah komunikasi dan keterbukaan, Dahlan mengimplementasikan-nya dengan CEO Note yang dapat dibaca dan dikomentari oleh seluruh karyawan. Dari komentar2 ini Dahlan dapat menyaring ide terbaik untuk diimplementasikan di seluruh jajaran PLN. CEO Note juga membuat semua karyawan tahu kemana arah perusahaan dan dapat terlibat sebagai satu kesatuan menuju visi PLN kedepan. Ide2 yang dulu terhambat birokrasi dan tak dapat dimplementasikan, berubah dan “mengalir sampai jauh”.  Sebagai contoh dalam CEO Note kedua, Dahlan mengenalkan teman baru yaitu “Antusias” yang dengan-nya akan sangat banyak yang dapat dihasilkan.

 

Prinsip kedua, Dahlan memastikan mana yang jadi prioritas dan mana yang bukan, saat di daerah banyak trafo yang rusak, maka Dahlan dengan beraninya menggagalkan proyek triliunan rupiah dan lantas menggantinya dengan pembelian ribuan trafo, dan dengan demikian selain menghemat anggaran, PLN dapat fokus pada masalah yang sebenarnya.


Prinsip ketiga, Dahlan turun ke lapangan, berusaha memahami problem yang ada dilapangan, sehingga misalnya pembangkit listrik yang didesain untuk meminum BBM dalam jumlah luar biasa, diganti dengan konsep yang berkonotasi lokal. Misal jika di derah tersebut panas bumi yang dominan, maka itulah yang digunakan, demikian juga dengan daerah yang memiliki sumber air demikian juga dengan batubara, sementara daerah yang terisolasi dibuatkan solusi lampu sehen yang menggunakan tenaga matahari. Dahlan datang ke semua lokasi di Indonesia menempuh perjalan yang sangat sulit dengan segala macam angkutan yang mungkin. Dengan turun di lapangan ditemukan ide paralonisasi bagi daerah dengan banyak pohon, solusi cluster jaringan sehingga problem di daerah tertentu tidak mengakibatkan gangguan di tempat lain, solusi2 yang lebih sesuai dengan kondisi lokal. Naluri wartawan Dahlan tetap terpelihara dengan menyebutkan berbagai penganan khas, potensi wisata, dan hal2 menarik lainnya di sepanjang perjalanan.
Prinsip keempat, Dahlan melakukan menetapkan target dan berani melakukan perubahan organisasi jika target tidak tercapai, pemimpin lokal yang sukses di pindahkan ke lokasi yang masih bermasalah untuk menularkan kreativitas dan semangat pembaruan. Target yang ditetapkan oleh Dahlan antara lain 1. Krisis pasokan listrik, 2. Menyelesaikan daftar tunggu (sebanyak 2.5 juta), 3. Mengatasi gangguan trafo, 4. Mengatasi gangguan jaringan dan  5. Mencari solusi bagi pembangkit dengan BBM, dll. 

Prinsip kelima, Dahlan melakukan perubahan yang drastis dari sisi prosedur, yang berhubungan dengan pengadaan parts, kerjasama dengan rekanan (misal kerjasama sewa genset), puasa perjalanan dinas selama sebulan penuh, dan lain2 sehingga menghasilkan efektifitas dan efisiensi kerja. Misal puasa perjalanan dinas justru menumbuh kembangkan conference call ataupun group BBM serta chat yang akhirnya lebih efektif dalam mencari solusi. Dahlan juga tidak mau buang2 waktu dengan polemik boleh tidak-nya merokok di lingkungan kantor, melainkan langsung memutuskan siapa yang masih merokok silahkan keluar dari PLN, atau menghilangkan ketentuan seragam serta bahkan meniadakan upacara setiap tanggal 17.

Kesimpulan, alangkah baik-nya jika kita memiliki pemimpin seperti Dahlan Iskan, atau kalau pun tidak, minimal kita dapat menggunakan cara2nya dalam lingkup masing2, bagaimana Dahlan mengubah paradigma 50.000 karyawan PLN dari terbelakang, reaktif, miskin ide, boros menjadi organisasi kreatif, inovatif, efisien, efektif, proaktif, berani dan maju, adalah inti dari buku ini, semoga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia. 

No comments: