Rindu dengan Flower Kings dan masih menunggu album setelah “ The Sum of No Evil” ? Mengharapkan album baru Peter Gabriel bersama Genesis setelah bertahun tahun hanya mendengar "From Genesis to Revelation”, “Tresspass”, “Selling England By The Pound”, “Lamb Lies Down on Broadway”, “Nursery Crime” dan “Foxtrot” ?, kalau jawaban pertanyaan tersebut adalah ya, maka dengarlah Agents of Mercy. Saat ini grup besutan gitaris Swedia dengan petikan mistis yakni Roine Stolt ini sudah merilis tiga album, namun saya baru sempat ekplorasi “The Black Forest”. Dua album lainnya yaitu “Dramarama” dan “The Fading Ghosts of Twilight”.
Vokal yang khas dan sahdu dan menyihir (meskipun cukup sulit membedakan yang mana Ned Sylvan dan yang mana Roine Stolt), suara gitar yang menyayat ala David Gilmour, lantas suara flute sayup sayup dan suasana psychedelic yang dibangun benar benar sangat nikmat . Total track sepanjang 56 menit ini benar benar memuaskan kerinduan sound klasik.
01.The Black Forest (****)
02.A Quiet Little Town (**)
03.Elegy (*****)
04.Black Sunday (**)
05.Citadel (**)
06.Between Sun & Moon (****)
07.Freak Of Life (**)
08.Kingdom Of Heaven (****)
Pembuka di track “The Black Forest”, agak mengagetkan, namun vokal yang cantik lalu membius kita, dan tak sadar ikut bersenandung khusus-nya di kata2 “Power and Glory…”. Track “A Quiet Little Town” biasa saja, dan kurang lebih track “Black Sunday yang agak sedikit berbau rock’n roll. Namun ancungan jempol dapat kita berikan pada track “Elegy”, yang langsung membius dengan kualitas vokal prima dan nada2 yang sulit diduga meski terkesan muram. Track “Elegy” mengingatkan saya salah satu track Flower Kings favorit saya yang juga muram yaitu “Dream on Dreamer” dari album “Space Revolver”.
Pada track “Between Sun and Moon” kita kembali diingatkan track cantik ini pada lagu2 ala Flower Kings. Track “Freak of Life” agak menurunkan tensi dari keasyikan track sebelumnya, namun dihiasi dengan paduan suara ala Spock’s Beard. Track terakhir “Kingdom of Heaven” diawali dengan nada2 aneh dan terkesan sumbang, lalu sound moog ala group progressive klasik dan dentingan gitar akustik, lalu solo gitar menyayat nan asyik selama nyaris dua menit, dan ditutup kembali dengan dentingan gitar akustik.
Kesimpulan saya, album ini layak koleksi, dan lewatnya baik Genesis era Peter Gabriel ataupun Flower Kings tetap lahir kembali dan hidup di era kini. Meski demikian sentuhan drum ala Flower Kings yang ketukan-nya dan sound-nya sangat khas jadi hilang, karena dalam album ini meski ada Roine Stolt dan Jonas Reingold namun seksi drum dimainkan oleh Walle Wahlgreen .
Vokal yang khas dan sahdu dan menyihir (meskipun cukup sulit membedakan yang mana Ned Sylvan dan yang mana Roine Stolt), suara gitar yang menyayat ala David Gilmour, lantas suara flute sayup sayup dan suasana psychedelic yang dibangun benar benar sangat nikmat . Total track sepanjang 56 menit ini benar benar memuaskan kerinduan sound klasik.
01.The Black Forest (****)
02.A Quiet Little Town (**)
03.Elegy (*****)
04.Black Sunday (**)
05.Citadel (**)
06.Between Sun & Moon (****)
07.Freak Of Life (**)
08.Kingdom Of Heaven (****)
Pembuka di track “The Black Forest”, agak mengagetkan, namun vokal yang cantik lalu membius kita, dan tak sadar ikut bersenandung khusus-nya di kata2 “Power and Glory…”. Track “A Quiet Little Town” biasa saja, dan kurang lebih track “Black Sunday yang agak sedikit berbau rock’n roll. Namun ancungan jempol dapat kita berikan pada track “Elegy”, yang langsung membius dengan kualitas vokal prima dan nada2 yang sulit diduga meski terkesan muram. Track “Elegy” mengingatkan saya salah satu track Flower Kings favorit saya yang juga muram yaitu “Dream on Dreamer” dari album “Space Revolver”.
Pada track “Between Sun and Moon” kita kembali diingatkan track cantik ini pada lagu2 ala Flower Kings. Track “Freak of Life” agak menurunkan tensi dari keasyikan track sebelumnya, namun dihiasi dengan paduan suara ala Spock’s Beard. Track terakhir “Kingdom of Heaven” diawali dengan nada2 aneh dan terkesan sumbang, lalu sound moog ala group progressive klasik dan dentingan gitar akustik, lalu solo gitar menyayat nan asyik selama nyaris dua menit, dan ditutup kembali dengan dentingan gitar akustik.
Kesimpulan saya, album ini layak koleksi, dan lewatnya baik Genesis era Peter Gabriel ataupun Flower Kings tetap lahir kembali dan hidup di era kini. Meski demikian sentuhan drum ala Flower Kings yang ketukan-nya dan sound-nya sangat khas jadi hilang, karena dalam album ini meski ada Roine Stolt dan Jonas Reingold namun seksi drum dimainkan oleh Walle Wahlgreen .
No comments:
Post a Comment